Seorang Pria berdiri kaku sambil melihat tetesan air hujan yang menjatuhi kaca,dimana dia menatap kota yang terlihat seperti terkubur dalam putihnya kabut,yang membawa aroma segar bagi mereka yang telah lelah dengan aroma produksi rumah kaca juga bau dari kendaraan beroda lainnya.
"Tuan Pavel,Mr.Smith dari perusahaan Textile sudah tiba dan sedang menunggu anda di ruang Meeting".
Pria yang mengenakan kacamata itu sontak berbalik dan menyunggingkan senyum tipisnya,yang bahkan siapapun tahu bahwa itu penuh dengan kepalsuan.
"Mari Tuan,saya akan meng-".
"Tidak perlu Sara,kau lebih baik segera membawa materi yang diperlukan kedalam ruang meeting,saya masih memiliki kaki juga bisa mengingat setiap ruangan yang dimiliki oleh perusahaan saya sendiri".
Perempuan yang memiliki titik hitam di bawah matanya itu bersemu kemerahan saat sang tuan besar sudi untuk memanggil namanya.
"Baiklah Tuan,kalau begitu Saya mohon undur diri".
Segera setelah Sekertarisnya pergi dari ruangannya,Pavel segera melepaskan kacamatanya dan berjalan pelan kearah sudut ruangan dimana terpampang wajah kedua orang tuanya.
"Mama,Ayah,tolong berikan doa yang terbaik untuk Pew dari atas sana".
Pavel tersenyum perih lalu mencium foto kedua orang yang telah pergi jauh dari dunianya.
Hari dimana Pavel dipaksa untuk pergi ke Finlandia,Misha dan Davin dengan segera menyusul kearah Bandara Sukarno Hatta,tapi malangnya mereka tidak pernah bisa sampai kesana karena sebuah truck dengan ganas telah menyambar mobil kuning cerah yang mereka tumpangi.
Dan detik itu Pavel telah kehilangan segala hal yang dimilikinya,
Dimulai dari mimpi beserta cita citanya,orang yang dicintainya dan sebagai puncaknya,dia telah kehilangan orangtua yang selalu mendukungnya.Semuanya hilang dan membuat Pavel tidak pernah bisa lagi menjadi dirinya sendiri,dunianya hancur total saat dilihatnya jasad sang ibu terlihat sedang memeluk erat kotak makan bentuk kucing yang berisi nasi goreng favoritnya.
●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○
"Baiklah,Saya setuju untuk memberikan bahan baku yang berkualitas tinggi untuk Brand Half Savage yang telah anda kembangkan Mr.Pavel".
"Keputusan yang bagus Mr.Smith,Saya bisa janjikan bahwa Brand ini akan memiliki masa depan yang cerah dan Anda tidak akan menyesal sudah berinvestasi di perusahaan saya".
"Senang mendengar kepercayaan diri anda Mr.Pavel,saya tunggu kabar baik juga perkembangan yang anda janjikan".
Pavel mengangguk yakin dan membalas jabatan tangan sang pengusaha terbesar di negeri seribu danau itu.
Dia memang tidak berhasil meraih citanya sebagai aktor seperti Pooh,tapi setidaknya dia akan memiliki banyak uang untuk mendukung cinta pertamanya meski dari kejauhan.
Setelah kerjasama itu berhasil didapatkan dan Mr.Smith telah pulang dengan hati lapang,Pavel langsung bergegas kembali ke ruangan pribadinya.
Dia berlari dengan riang karena hari ini kakaknya akan mengumumkan Film terbarunya setelah Last Twilight.Pavel terpana dan tersenyum penuh kerinduan saat wajah cantik sang kakak kini memenuhi pandangannya.
"Kakak".
Pavel berkata lirih dengan air mata yang perlahan mengalir,
Bibirnya gemetar saat suara yang dulu terasa begitu dekat dengannya,kini hanya bisa dia dengar dari layar kaca,kakak yang begitu disayanginya kini terlihat begitu bercahaya hingga Pavel takut jika bayangannya akan mengotori cahaya kebiruan itu.
"Pew...rindu...".
Pavel duduk bersimpuh dengan tubuh yang gemetar menahan isak tangis,juga rasa rindu yang semakin membuncah dari hari ke hari.
"Kumohon berbahagialah,hiks...tolong lupakan Pew".
"Aku hanya berharap suatu saat nanti aku bisa kembali mendekap adik kecilku yang sekarang keberadaannya entah ada dimana,aku juga selalu berdoa semoga suaraku ini bisa sampai padanya,hingga pada akhirnya bisa meredakan sedikit kerinduan yang menderanya".
"Ini sudah beranjak 6 tahun tapi anda masih mencari adik anda,apakah anda tidak berpikir bahwa dia mungkin telah tiada?".salah satu reporter berkata lancang dan membuat Namtan langsung menghilangkan senyum rupawannya.
"Aku yakin dia masih hidup di suatu tempat,dia adalah adik kandungku,kami berbagi rahim juga berasal dari sperma berkualitas milik Davin patchara promphaopun.
Dan jiwa kami telah terhubung sejak tangan gempalnya menggenggam erat jari telunjukku,jadi kumohon untuk menjaga kata katamu Nona jika kau tidak mau ini hari terakhir kau bekerja disini".Namtan berkata penuh peringatan sebelum beranjak pergi memasuki mobil sportnya.Pavel memeluk dirinya sendiri yang semakin lama semakin kurus,dia tidak makan dengan baik karena rasa bersalah akibat kepergian orang tua mereka masih begitu membekas di hatinya.
"Im so tired".
Pavel berkata lirih sebelum meraih obat-obatan yang telah menemaninya selama ini,
Dilihatnya obat bewarna biru dan beberapa lagi bewarna pink dalam pandangan kosong.Pavel terdiam sejenak sebelum pada akhirnya menelan semua obat obatan itu sekaligus,tidak perlu repot mengambil air karena Pavel sudah terbiasa dengan rasa pahit yang mengitari hidupnya.
"Sekarang kami akan putarkan lagu dari aktor berbakat nan rupawan,Pooh Krittin Kitjaruwannakul yang berjudul Better Me!!! ".Suara penyiar radio itu terdengar begitu semangat dan tak lama suara yang begitu dirindukan Pavel mulai terdengar diseisi ruang pribadinya
~Terima kasih telah datang kedalam hidupku dan menyelamatkanku dari kesepian~
~Hanya dengan kehadiranmu disini~
~Membuatku menjalani hari yang menyenangkan seperti ini~
Pavel tersenyum saat mendengar nada halus yang terucap dari pria yang akan selalu menjadi cinta pertama dan terakhir dihidupnya.
"Sebegitu hebatnya Prim hingga membuatmu bisa membuat lagu seindah ini Pooh".
Pavel berkata lirih dengan mata yang perlahan menutup,tanda obat yang diminumnya sudah mulai bekerja dengan baik.
Sayangnya Pavel sudah tertidur sebelum sempat menyimak lebih dalam arti lirik lagu yang lainnya.
~Hari dimana aku merawat seseorang dan melakukan sesuatu untuk seseorang~
~Belajar memberi dan itu membuatku menerima balasannya~
~untuk memiliki seseorang yang menunggu dan menunggu seseorang~
~itu adalah bahagia yang aku cari~
~itu karena kamu,aku telah menemukan diriku yang baru~
Pooh bernyanyi dengan penuh penghayatan sambil memeluk buket bunga yang dihadiahkan untuknya 6 tahun yang lalu.
"Semoga saja lagu ini bisa sampai padamu meski dengan satu bait saja Pavel".
KAMU SEDANG MEMBACA
Highschool In Love
FanfictionHanya kisah klasik cinta muda dimasa SMA, Entah akan bersama dalam waktu yang lama atau berakhir ketika surat kelulusan telah diterima dengan lapang dada.