Pagi menjelang siang Gabriel belum bangun karna kegiatan yang ia dan Sagara lakukan tadi malam, sedangkan Sagara sendiri sudah dari tadi membuka mata nya menatap sang kekasih yang berada di pelukan nya tanpa sehelai kain yang melekat pada tubuh nya hanya seonggok selimut yang menutup bagian bawah hingga dada Gabriel.
"Kau tidak berniat bangun hm?" tanya Sagara pada Gabriel yang masih tertidur pulas.
Mengecup pipi Gabriel dengan berulang kali berniat mengganggu tidur nyenyak sang kekasih.
"Ayo mandi sayang" ucap Sagara lagi dengan tersenyum mengelus pipi halus milik Gabriel.
Perlahan Gabriel mulai terganggu oleh tangan Sagara yang terus mengelus pipi nya itu.
Tapi diri nya masih sangat mengantuk untuk membuka mata, menyingkirkan tangan Sagara dari pipi nya.
"Berhenti mengganggu gara aku masih mengantuk" ucap gabriel dengan masih menutup mata nya.
"Apa sangat kelelahan hingga tidak mau membuka mata mu untuk melihat aku?" ucap Sagara.
"Ini juga karna dirimu" balas Gabriel.
"Baiklah baiklah aku mengaku kalah sekarang ayo bangun aku akan memandikan mu" ucap Sagara.
Gabriel membuka mata nya perlahan menatap Sagara berkata bahwa diri nya ingin di gedong sebab tak kuat jika harus berjalan sendiri ke kamar mandi.
Selesai mandi kedua nya pun turun ke bawah untuk sarapan atau bisa kita sebut sudah masuk makan siang untuk kedua nya.
Saat turun dan sampai ke meja makan Sagara dengan hati hati meletakkan Gabriel di kursi sana.
"Ingin makan apa hm? biar aku ambilkan" ucap Sagara.
"Terserah asal tidak terlalu banyak" ucap Gabriel menunggu.
"Okay baby" ucap Sagara dengan suara berat nya itu.
Mereka berdua makan setelah Sagara mengambil makanan pada Gabriel.
"Gara.." ucapan Gabriel terpotong ketika Sagara berucap pada nya.
"Habiskan dulu makanan mu baby baru kau bisa berbicara sayang" ucap Sagara memperingati Gabriel dengan lembut.
"Baiklah sayang" ucap Gabriel dengan tersenyum.
Sedangkan Sagara tersenyum senang mendengar kata sayang yang diucapkan oleh Gabriel.
Sehabis kedua nya makan dan sedang bersantai di ruang tamu menonton tv.
"Gara dimana Ryo?" tanya Gabriel.
"Kenapa kau mencari nya" ucap Sagara.
"Hei tentu saja aku mencari nya dia sahabat ku dan sudah 1 hari ini aku tidak melihat nya berkeliaran seperti biasa di sini" jelas Gabriel.
"Dia ikut bersama James ke kantor" ucap Sagara.
"Apa yang dia lakukan di sana?" tanya Gabriel.
"Membantu James mungkin" ucap Sagara menjawab dengan mengotak atik laptop yang berada di pangkuan nya.
Gabriel hanya bisa menaikan alis nya hei ini serius sahabat bodoh nya itu membantu James di kantor.
Tak masalah sebenar nya ketika Ryo membantu James di kantor, tapi jika nanti Ryo terlalu sibuk diri nya pasti akan jarang menggibah dengan sahabat nya itu.
Padahal ada banyak hal yang ingin ia cerita pada sahabat nya itu.
"Kenapa hm?" tanya Sagara mengelus lembut rambut Gabriel.
"Tidak apa apa" ucap Gabriel dengan menunduk.
"Kau sakit sayang? katakan pada ku ada apa jangan membuat ku penasaran dan khawatir sayang" ucap Sagara.
"Gara nanti jika Ryo sibuk siapa teman yang akan ku ajak bercerita jika dia sibuk terus" keluh Gabriel.
"Hei masih ada aku sayang" ucap Sagara.
"Kau mana paham pembicaraan kami" ucap Gabriel sinis.
"Jika kau memberi tahu aku pasti akan berusaha untuk memahami nya" ucap Sagara.
"Tapi tetap saja kau tidak akan paham" ucap Gabriel.
"Baiklah nanti aku akan berbicara dengan James agar Ryo tidak terlalu sibuk ya" ucap Sagara.
Mendengar itu Gabriel tersenyum manis dan memeluk erat tubuh Sagara.
"Terima kasih sayang" ucap Gabriel.
"Apa pun untuk mu" ucap Sagara dengan membalas pelukan yang di berikan oleh Gabriel.
•
•
•
•
•
•
•
TBC
Jangan lupa vote and komen ya.
Lagi semangat buat up hihi
Makasii ya buat kalian yang udh vote dan komen cerita aku....Bye byeee sayang sayangkuuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET [ BL ] END.
Short StorySebuah kebohongan dan penghianatan yang tak mampu termaafkan. Disaat itu pula penyesalan datang menjerumus salah satu nya. Akan kah berakhir bahagia? atau malah sebaliknya? Hasil pemikiran saya sendiri! Di larang mengcopy cerita! Update sesuai mood...