QnA and about Characters

61 13 1
                                    

Serenity Aster Nararya

Penggambaran tokoh utama kita ini aku ambil dari sudut pandang orang dewasa, yang pada kenyataannya mereka terkadang hanya berpura-pura sebagai orang dewasa. Bukan dalam artian negatif, ya. Cuma terkadang ada masa di mana bahkan orang dewasa pun tetap punya pemikiran naif dan labil mereka. Jadi Serena adalah penggambaran dari contoh orang dewasa tersebut. Dari Serena juga aku ingin menggambarkan bahwa terkadang cinta monyet nggak akan selamanya jadi sebuah cinta monyet. Seperti yang dialami Serena, cinta monyet miliknya bahkan berujung menjadi cinta seumur hidupnya. Lucu bukan? Intinya, dari tokoh ini aku ingin menunjukkan bahwa takdir akan selalu membawa kita ke tujuannya.

Anyway, nama Aster sendiri merupakan nama yang berasal dari bahasa Yunani dan memiliki arti bintang. Sementara dalam bahasa Indonesia, Aster artinya nama bunga. Jadi nama dia nyambung lah sama judul cerita ini. Bloom Again, yang artinya mekar kembali, dalam metafora lainnya kita bisa ambil sebagai bunga yang mekar kembali, atau cinta yang mekar/tumbuh kembali.

Gerald Ceilo Cayapata

Sebenarnya aku nggak ada penggambaran spesifik tentang Male Lead kita ini. Jujur aku buat karakter ini hanya sebatas sebagai pendamping Serena. Itu doang, wkwk. Pada awalnya.

Terus aku mulai mikir, hm, kayaknya bakal bagus deh kalau ternyata Gerald yang lebih dulu suka sama Serena. Karena kan cerita ini dari POV Serena, dan jujur aku nggak mau seakan-akan yang punya perasaan suka lebih banyak ini si cewe nya. Tehe:>

Nah kan, keliatan deskripsi tokohnya jomplang banget, wkwk.

Sesi Deskripsi Tokoh Selesai

Mari kita ke sesi QnA...

Q: Apakah sifat Gerald di publik itu cuma boongan?

A: Pada awalnya, iya. Gerald sebelum chapter 5 emang pura-pura ramah. Sebagai sosok remaja atau bahkan sebelum itu, anak-anak, satu hal yang lebih menakutkan adalah merasa kesepian. Dengan kondisi keluarganya yang nggak harmonis itu, Gerald jelas merasa 'kesepian'. Maka dari itu, secara tidak langsung muncul lah sikap 'pura-pura'nya ini. Setelah dia ketemu Serena, dan juga tumbuh dewasa, dia udah melepaskan rasa sedihnya itu. Lebih tepatnya udah berdamai dengan keadaannya itu.

Q: Kalau Gerald ternyata udah suka duluan ke Serena terus kenapa waktu SMA mereka nggak deket?

A: Sebenarnya ini plot hole. Bercanda. Jadi kenapa Gerald nggak mencoba pdkt dengan Serena waktu SMA adalah karena dia merasa bahwa dirinya masih belum pulih sepenuhnya. Gerald ingin menunjukkan dirinya yang lebih baik, yang sudah berdamai dengan masalahnya kepada Serena. Di tambah lagi, Serena kan nggak ingat dia, maksudnya nggak ingat kejadian waktu Serena kasi payung ke Gerald, maka dari itu Gerald memutuskan untuk menjauh dari Serena dan pulih dengan masalahnya terlebih dahulu, supaya ketika dia bersama Serena itu adalah Gerald versi terbaik yang dia miliki. Gerald juga nggak tahu, kalau Serena suka dia waktu SMA.

Funfact, Gerald selalu update terkait kehidupan Serena. Serem deh, kayak stalker.

Q: Kenapa interaksi mereka cenderung sedikit?

A: Karena ini short story, sayang. Kalau mau dijelaskan lebih kompleks lagi aku takut nggak bakal bisa bertahan dengan cerita ini (takut di unpublished, coy).

Q: Semisal cerita ini bukan short story, author punya jalan cerita seperti apa?

A: Ide ku itu ada banyak. Cuma satu masalahnya adalah aku tidak konsisten. Ada banyak, sih, alur-alur yang sempat aku pikirkan buat cerita ini. Misalnya, sebenarnya aku pengen cerita ini mendapat bitter sweet ending. Hayoloh.

Jadi, kalau cerita ini bukan short story, Gerald akan kubuat sebagai duda anak 1 (anjay), yang masi terbayang-bayang sama istri dia yang sudah meninggal. Ketika dipertemukan oleh Serena kembali, dia merasa tertarik sama dia. Di satu sisi dia suka dengan Serena, di sisi lain dia juga pengen supaya anaknya ini dapat figur ibu. Pada akhirnya, sebenarnya rasa suka Gerald ini hanya sebatas karena dia ngelihat istrinya di sosok Serena (nyesek nggak tuh), dan saat Serena sadar ya dia sebagai orang dewasa harus bersikap realistis. Hidup dia nggak berpusat ke Gerald, walaupun Serena kayak 'cinta mati' sama Gerald. Jadi Serena memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, yang dinilai udah nggak sehat, dan memilih lepas. Di ending, Serena tetap bertemu dengan jodohnya, dan Gerald memilih untuk fokus kepada anak semata wayangnya itu, karena mau bagaimana pun dia tau kalau dia tidak akan bisa lepas dari bayang-bayang mendiang istrinya itu. Di kerangka cerita ini, aku pengen menunjukkan bahwa terkadang apa yang kita harapkan belum tentu akan terwujud, seperti hubungan Gerald dan Serena. Juga bisa jadi jodoh kita, dalam konteks ini adalah SML yang mau aku buat jadi teman sekantor Serena, bisa jadi merupakan orang-orang terdekat kita.

Aku juga pengen buat metafora Bulan-Bintang-Matahari. Serena sebagai Bulan, Gerald sebagai Matahari, dan SML sebagai Bintang. Kayak yang di tiktok itu, loh. Cuma ini kerangka aja, ya, karena aku nggak mau terlalu ribet makanya aku buat alur begini saja, haha.

Sesi QnA selesai

Terimakasih buat semuanya yang sudah menikmati ceritaku ini! Dan tentunya, terimakasih banyak untuk para pembaca yang sudah mencurahkan darah, keringat, dan air matanya untuk berkomentar dan memberikan vote untuk cerita ini.

See you guys on my next project!

BLOOM AGAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang