New Job

1.2K 196 16
                                    

Pukul 4 pagi, Gracio dan shani sudah bangun dari tidurnya. Mereka memang biasa bangung pukul 4 untuk persiapan sholat subuh sekaligus membangunkan anak-anak mereka untuk sholat berjamaah apabila tidak berhalangan. Namun, ketika gracio dan shani menuju ke musholla, mereka dikagetkan dengan lampu musholla yang sudah menyala sebagian. Mereka saling pandang karena merasa terakhir kali dilihat sebelum tidur, lampunya udah mati. Btw, mushollanya ada di lantai satu.

"Mi, kamu udah cek kan kemarin sebelum tidur?" Tanya gracio

"udah kok pi"

"kita kesana aja yuk, liat siapa tau ada yang udah ke musholla duluan." Ajak gracio sambil mengenggam tangan shani yang sedikit takut. Setelah sampai di samping musholla, mereka cukup dikagetkan karena ada suara orang mengaji. Shani semakin takut mendengar itu. Tanpa berlama, mereka berdua mencoba untuk sedikit mengintip kearah musholla, dan betapa takjubnya mereka karena yang sedang mengaji adalah ferrel. 

"Masyaallah, ternyata ferrel pi." ucap shani

"yaudah kita jangan ganggu dulu, mending kamu ke atas, bangunin angel sama zee. aku mau boker dulu." ucap gracio dan dibalas anggukan shani. Tak terasa sudah memasuki waktu subuh. Gracio, shani, angel, dan zee pun bergegas menuju ke musholla untuk berjamaah.

"Rel, kamu yang jadi imam ya, kebetulan saya masih lumayan ngantuk, takut ga fokus." Ucap gracio.

"eh- gapapa pi? kalau ada papi, meding papi aja."

"Udah kamu aja rel."

"duh, udah jadi imam keluarga gw aja nih, kalo jadi imam ku ama jadi imam keluarga kecil kita nanti gimana ya rel xixixi" Batin zee yang sudah siap di barisan shafnya bersama shani dan angel yang masih ngantuk. Shani notice ketika melihat zee senyum-senyum sendiri. "Udah fokus dulu sholatnya, gausah ngayal dulu, ntar ada waktunya kok" ucap shani tiba-tiba.

Mereka pun mengerjakan sholat dengan khusyuk. Setelah selesai sholat mereka kembali ke kamar mereka masing masing. Zee sedang rebahan sambil menunggu waktu untuk mandi, shani sedang membuat sarapan, cio sedang ngerokok santai, dan angel yang kembali tidur. Kalau kak indah karena halangan jadi dia masi tidur ya ges yah, dan pack oniel juga masi luar kota. Ferrel memilih untuk keluar menuju halaman belakang, guna nyantai aja sih, cari angin. Setelah sampai halaman belakang, ia bertemu dengan gracio yang sedang merokok.

"Eh rel, cari angin juga?" Tanya gracio

"iya pi, enak kayanya tuh, pagi-pagi, cari angin + rokok beuhhh" kata ferrel

"iya hahah sini duduk." ferrel pun duduk di samping gracio dengan meja bundar yang menjadi penghalang, mereka sama sama menikmati pagi itu.

"ngerokok juga rel?"

"iya pi, g-gapapa kan?" tanya ferrel agak sedikit takut

"HHAHAH ya gapapa lah, orang papi juga lagi ngerokok gini, cuman kayanya nanti ada yang marah kalau kamu ngerokok terus, mumpung orangnya belum ada, mending kamu bakar dulu deh" ucap gracio dengan santai. Ferrelpun menyalakan sebatang rokoknya dan pagi itu menjadi pagi yang perfect untuknya. Di kamar seorang gadis, ia penasaran, "ferrel ngapain yapagi ini" "apa dia olah raga ya" "saolnya tadi dia keluar kamar lagi deh" "udah deh coba cari aja". Zee, siapa lagi? ia berjalan menuju ke ruang keluarga, tidak ada orang, ke dapur, cuman ada mami dan mbak asih (Art), akhirnya ia menuju ke taman belakang, siapa tau ferrel sedang ngobrol dengan cio, ia tau betul kebiasaan ayahnya itu setiap pagi. Dan tebakannya benar.

"EKHMMMM" dehemnya yang sengaja dikeraskan dan penuh penekanan. Ferrel entah mengapa jadi kikuk dan gracio hanya menahan tawanya melihat ferrel.

"ngerokok juga, REL?" ucapnya diakhir kata menggunakan sedikit penekanan.

Such an Ordinary Guy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang