Mood Swing

1.1K 179 3
                                    

"Maaf ya kak, kita harus pulang mendadak gini." Ucap papi di kamar zee. Ia sedang melihat anak-anaknya packing dengan muka sedih, angel juga sedih, akhirnya ia tak dapat keliling jogja bersama ferrel besok.

"iya gapapa pi, emangnya ada apa sih?" Tanya zee

"Besok papi kedatengan client sayanhg, jadi besok tuh ada temen papi dari jepang yang mau dateng kesini, dia kan udah punya resto sushi di sini. Nah, rencananya dia mau cek ke tambak udang papi, dia mau liat kondisi udang kita. Makanya papi ajak ferrel, kalo urusan yang lain mah, papi gaakan ajak ferrel. Jadi ngerti ya?"

"hmmm restoran apa pi?" Tanya angel, karna setelah papi menjawab, zee hanya diam dengan muka murung

"Kalian sering makan kok, Umami Shusi namanya."

"WIHHH Serius pi? aku suka ramennya sama sashiminya" Ucap angel

Zee sebenarnya mendukung penuh keputusan papinya itu, ia hanya takut kedepannya ferrel bakal sibuk, apalagi mau ada client besar. Waktu yang ia kira lama pun ternyata hanya berjalan setengah hari saja tadi.

"pi, tapi ferrel apa bakal ada waktu buat aku nanti? dia mau kuliah juga loh, apa ga tambah sibuk?" Tanya zee dengan nada lirih

"Kamu mau ferrel sukses kan? kamu mau ferrel jadi orang yang lebih baik kan?" Jawab gracio yang diikuti gelengan zee.

"Nah, kalau kaya gitu, artinya kamu harus support dia, bukan malah minta waktunya dia terus. Kalo kamu kaya gini terus, yang ada kamu jadi beban buat dia nantinya. Kamu juga harus berkorban sedikit kak, kalo ga kaya gini, kapan ferrel bisanya coba?" Jelas papi

Zee akhirnya pasrah saja dengan kondisi ini, memang benar, ia tak boleh egois dalam hal ini. Terbesit sedikit dalam pikirannya, apa ia menikah aja dengan ferrel? ah tidak tidak, kasian ferrel, dia kan mau masuk kuliah. Zee nantinya harus terbiasa lagi tanpa ferrel. Ia akan kembali seperti sebelumnya ketika belum bertemu ferrel. Agak dramatis sih, cuman ya begitu adanya.

Singkat cerita, malam ini mereka sudah berada di pesawat, selama perjalanan munuju bandara, tiba di bandara, check-in, menunggu pesawat, hingga sudah duduk pun, zee sama sekali tak melepas gandengan tangannya dari ferrel. Ferrel beberapa kali mencoba melepas karna ingin makan cemilan dengan dua tangan aja gabisa.

"zee, lepas dulu ya, aku mau nurunin koper"

"emang gabisa pake satu tangan, coba.....nah bisa kan"

"zee aku mau makan roti ini dulu"

"emangnya gabisa pake satu tangan?"

Selalu seperti itu, ferrel mengerti dan ia merasa gemas kepada wanita eh maksudnya teman barunya itu. Shani, gracio, dan angel hanya geleng geleng melihat itu, tak disangka, anak yang paling cuek, judes, galak, ternyata juga punya sisi manja yang sangat uwhhh manja. Selama di pesawat, zeee hanya bersender di lengan ferrel tanpa mau melepas, begitu terus sampai mereka sudah tiba di rumah mereka.

"Zee! kamu ke kamar kamu sendiri sana, besok kan ya masih ketemu ferrel zizi" Ucap mami. Dengan berat hati, ia melepaskan genggaman tangan ferrel. Ferrel hanya tersenyum dan berkata

"besok kita kan ketemu lagi zizi" ucapnya gemas sambil mengelus kepala zee.

"ah kamu mah, yaudah besok pokoknya sebelum kamu kerja, kamu temenin aku jalan-jalan pagi dulu!" ucapnya kesal sambil menghentakan kakinya dan berbalik untuk menuju kamarnya. 

Pagi hari sudah tiba, saat ini zee sudah bersiap dengan sweater dan celana panjang yang ia biasa gunakan untuk olah raga. Ferrel menghampiri zee yang sudah siap itu dan sesegera mungkin mereka akan berlari. Namun, ferrel merasa aneh, kok jalan mulu ga lari lari.

"Zee, ini kapan kita larinya?"

"Ga lari, aku mau jalan aja"

"oh ceritanya mau ngehabisin waktu sama aku sebelum akunya sibuk nih?" Goda ferrel sambil merangkul pundak zee.

"kalo iya?" 

"hahahah ya gapapa"

Zee sengaja berjalan menuju blok rumah kathrina, dengan tujuan kalo kathrina lagi di depan, dia bisa liat kemesraan ini. Dan benar, kathrina sedang menurunkan belanjaan mamanya di garasi, ia melihat langsubg ferrel dan zee dengan kondisi ferrel masi merangkul pundak zee. Sebenernya ia sudah mau melepaskan, tapi ditahan oleh zee.

"dih sengaja banget tu cewe kegatelan, gw samperin ah" batik kathrina sambil menutup bagasi mobil.

"FERREL!" Panggilnya yang membuat ferrel dan zee menoleh ke belakang.

"wah ngehe ni bokem, niat manas manasin doang, malah dia ikut nyamper, beneran bokem." batin zee

"Lagi, lari pagi kak?" tanya bokem

"gabisa liat mata lo?" sewot zee

"santai aja kali, gw nanyanya ke calon laki gw, bukan ke lu"

"eh udah udah malah berantem, iya kat kita lagi jalan pagi aja nih" tengah ferrel

"aku boleh join ga kak?"

"emmm anu maaf ya kat, aku lagi mau berduaan sama zee dulu, kita juga udah arah pulang kok ini" Ferrel merasakan pahanya di remas oleh zee.

"yahhhh, gapapa deh, oh iya kan kita besok senin ketemu di kampus lagi ya hehehe, yaudah kak aku mau pulang dulu ya, jaga kesehatan ya kak, sama hmmm muah!" Ucap atin yang langsung pergi berlali setelah memberikan kiss bye yang tidak kena.

"WOI! dasar cewek kegatelan" Teriak zee. Ferrel sadar kalo muka zee sekarang lagi kesel, kesel banget. Ia memiliki ide untuk mencairkan suasana

"zee, kan aku nanti kerjanya masi jam 9, gimana kalo sekarang kita beli eskrim di sana sambil makan di pinggir danau." Ucap ferrel yang melihat ada penjual es krim di dekat danau rumahnya.

"hmm yuk" Moodnya masi berantakan sekali ternyata. Akhirnya mereka sudah duduk di pinggir danau itu, melihat beberapa bebek yang berenang, kicauan burung, dan suara pohon yang terhembus angin. Tidak ada pembicaraan, hanya zee yang sekarang duduk berada di depan ferrel dan menyandarkan tubuhnya pada badan ferrel. hingga pukul 8.15. Ferrel meminta zee untuk bangkit dan kembali ke rumah, ia harus segera bersiap.




Vote + komen ya guysssss

See you next 

Such an Ordinary Guy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang