Enjoy 😁😁😁
hati2 dengan bahasa vulgar yang tidak ramah untuk di baca, adegan skin ship, juga pembicaraan tak senonoh untuk yang masih di bawah umur.
.
.
.
Saat ini, Giyuu, Uzui dan Sanemi sudah berada di ruangan pribadi milik Tanjiro di Kimetsu Gakuen. Ketiga uke itu menarik paksa ke tiga seme yang pernah memuaskan mereka saat bercinta semalam, mereka akhirnya paham mengapa Giyuu, Uzui, dan Sanemi sampai rela menjadi guru baru.
"Baiklah aku paham, tapi setidaknya kalian bisa beritau kami dulu kan?" Zenitsu mewakili Tanjiro menyuarakan Protestan.
"Maaf kami tidak memberi tau kalian, tapi karena ini perintah langsung dari petinggi Blood Devil, kami tak bisa membantah sedikitpun." Tanjiro menghela nafas kesal, ia paham posisi Giyuu, karena Red Devil juga di perlakukan seperti itu oleh para petinggi.
"Baiklah.. Aku tak bisa protes sedikitpun, karena Red Devil juga diperlakukan sama sepertimu. Tapi karena status kalian sekarang adalah guru, maka kita harus membatasi setiap interaksi di sekolah." Zenitsu dan Inosuke mengangguk setuju atas usulan Tanjiro, begitu juga dengan Giyuu dan Sanemi.
"Haa!! Kenapa harus dibatasi?!" Uzui yang tak Terima interaksi mereka dibatasi akhirnya menyuarakan protes, karena jujur, kesempatan dekat dengan Zenitsu itu sangat besar, Uzui tak ingin menyia - nyiakan kesempatan dekat dengan si surai pirang.
"Ayolah Tengen... Kita jelas harus membatasi interaksi, kau tidak mau kan jika pihak sekolah mengeluarkan kita hanya karena terlalu dekat dengan murid." Sanemi yang memangku Inosuke angkat bicara dengan nada khasnya, tubuh kekarnya memeluk Inosuke dengan lembut.
"Benar juga." Uzui menghela nafas kasar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil menarik pelan Zenitsu supaya bersandar padanya.
"Setidaknya kita masih bisa bertemu di luar sekolah, lagipula kita disini hanya sebentar, tidak benar - benar berniat menjadi guru." Giyuu berucap dengan nada datar, diam - diam mengelus kelingking Tanjiro yang duduk disebelahnya, sedangkan Tanjiro diam menikmati elusan itu.
"Baiklah.. Sebentar lagi bel mata pelajaran pertama berbunyi, jadi kami harus segera ke kelas." perkataan Tanjiro mengakhiri rapat dadakan mereka, namun sebelum benar - benar keluar, Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke memberikan kecupan pada trio seme yang kemarin malam memuaskan nafsu bersama mereka.
"Berhati - hatilah dengan para gadis, aku tau kau takkan suka keramaian." bisik Tanjiro setelah mengecup bibir Giyuu.
"Saranku.. Jangan suka menggoda para gadis jika kau tak ingin diteror dengan coklat dan surat cinta." Zenitsu berbisik dengan suara desahan kecil setelah mengecup bibir Uzui.
"Lebih baik kau bersikap sewajarnya, karena anak sekolah itu labil, maka kau harus berusaha menahan emosimu." Inosuke pun berbisik sensual di telinga Sanemi, dengan bonus gigitan nakal di telinga Sanemi yang sensitif.
Sanemi yang masih bisa mengontrol hasratnya hanya memberikan seringai nakal untuk Inosuke yang dibalas seringaian juga.
Uzui masih sempat - sempat nya menghisap bibir bawah Zenitsu meski si pemilik sudah melepaskan kecupan nya.
Sedangkan Giyuu memberikan sedikit ciuman mesra di belakang telinga Tanjiro yang sensitif, mengundang erangan rendah yang hanya bisa di dengar oleh Giyuu.
Beberapa jam kemudian.
Meski sudah diperingati untuk tak bertindak berlebihan, Giyuu, Uzui, dan Sanemi langsung menjadi guru favorit di Kimetsu Gakuen. Terutama Sanemi yang baru masuk sebagai guru matematika, sudah dapat title guru Killer paling menggoda di jajaran para guru.
![](https://img.wattpad.com/cover/344552753-288-k133959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch and mafia
FanfictionSebutan Mafia bagi masyarakat adalah orang - orang yang bekerja di dunia malam, dunia bawah. Banyak yang berpendapat bahwa semua Mafia pasti akan menjual apapun demi bisa menjadi yang terkaya, terhebat dan paling mengerikan. Apasaja bisa mereka jual...