Dosen Muda

836 8 0
                                    

Sinopsis

Ricky Halim adalah seorang dosen Anatomi muda tampan berusia 27 tahun. Banyak mahasiswa dikelasnya yang mengagumi ketampanannya. Tak terkecuali, Kevin, seorang mahasiswa senior. Saat Ricky membagikan hasil ujian, ada satu mahasiswa senior, Bima, yang mendapat nilai D dan terancam kehilangan beasiswanya. Bima dengan marah melakukan protes, tapi terhalang oleh kebijakan kampus meskipun Pak Ricky pernah melanggarnya. Kevin yang mendengar keluhan Bima mendatanginya dan memberi tahu cara 'membalas' Pak Ricky yang egois. Mereka bersama-sama menjebak Pak Ricky dan melakukan pelajaran anatomi privat di ruang kelas yang memalukan sekaligus menggairahkan!

Author POV

Ricky Halim baru pertama kali mengajar kelas Human Anatomy di universitas tempatnya bekerja. Pada usia 27 tahun, dia menjadi dosen termuda, hanya beberapa tahun lebih tua dari siswanya. Sebagai orang yang rajin ke gym, Ricky memiliki tubuh yang atletis. Dengan tinggi badan 187 cm, dia terlihat menonjol di kerumunan. Rambutnya berwarna cokelat dan matanya berwarna hijau permata. Wajahnya memiliki bentuk rahang yang tegas, memberikan kesan maskulin. Kombinasi dari semua itu membuat beberapa muridnya tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona selama kelas berlangsung. Di antara semua mahasiswanya, ada satu mahasiswa yang sangat tergila-gila padanya, yaitu Kevin, seorang senior.

Kevin, seorang mahasiswa senior berusia 23 tahun, tingginya 174 cm, dan tidak terlalu atletis. Di setiap kelas yang ia datangi, ia selalu mengagumi pantat semok dosennya yang menempel erat pada tubuh kekarnya tanpa sepengetahuan dosen baru itu. Dia sering membayangkan dosennya telanjang dan berharap bisa melihatnya meskipun hanya sekali. Kevin sering ke gym yang sama dengan dosennya dan kadang melihatnya di sana, tapi Ricky selalu berhasil menghindar setelah mandi meskipun Kevin berusaha keras untuk melihatnya. Namun, beruntung bagi Kevin karena dia akan segera mendapatkan kesempatannya.

Usai liburan musim semi, Ricky membagikan hasil ujian tengah semester dan secara keseluruhan kelas mendapat nilai bagus, kecuali satu siswa, seorang senior bersama Bima, yang berada di tim sepak bola universitas dan harus mempertahankan nilainya untuk beasiswanya. Ketika ia menerima nilai D untuk ujiannya, Bima sangat marah, sehingga ia menunggu setelah kelas untuk berbicara dengan dosennya dan mengajukan keberatan atas nilai yang ia terima.

Ricky POV

Saat aku menaruh kertas-kertas yang telah aku kumpulkan ke dalam tas untuk hari itu, aku mendengar seseorang mendekat dari belakang. Aku berbalik untuk melihat Bima mendekati meja. Aku berusaha memberinya senyuman ramah, tapi ia terlihat cemberut dan aku sudah tahu apa yang akan dia bicarakan. Oh, ini dia, pikirku saat aku bersiap untuk menjelaskan mengapa mahasiswa senior berusia 24 tahun tersebut mendapat nilai D.

"Hai, Pak! Aku tahu bapak sibuk, tapi tolong luangkan waktu. Aku perlu bicara dengan bapak," kata Bima.

"Tidak apa-apa Bima, aku hampir selesai di sini, tapi dari ekspresi di wajahmu, aku pikir aku tahu apa itu. Ini tentang hasil ujian semester, bukan?" Aku menjawab dan Bima tampak terkejut pada awalnya, tapi dia mengangguk dan berkata, "Ya, Pak, bisakah bapak tolong pertimbangkan kembali? Aku tidak boleh gagal di kelas ini atau aku akan kehilangan beasiswa! Bisakah aku mengulang ujian?" katanya dengan matanya memohon.

Bima berdiri di sana setinggi 192 cm, dengan otot yang lebih besar dari milikku. Rambut hitam dan mata cokelat, serta wajah yang gagah yang membuatnya populer di tim sepak bola dan para wanita. Hatiku tenggelam. Jika ini terserah padaku, aku akan memberinya sedikit kelonggaran dan memberinya nilai tambahan untuk memperbaiki nilainya. Sayangnya, universitas mengeluarkan kebijakan baru tahun ini yang melarang para dosen memberikan nilai tambahan, dan mereka tidak diperbolehkan memberi ujian ulang, kecuali mendapat persetujuan dari dekan. Berdasarkan pengalamanku, nenek tua itu mungkin lebih memilih lompat ke laut daripada memberikan izin ujian ulang, pikirku sendiri.

Cerpen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang