Adzan subuh sudah berkumandang, keluarga kecil ini melaksanakan sholat berjamaah di rumah.
Hari sudah menunjukkan pukul 09.00, setelah aliza melaksanakan sholat dhuha, tante mila mengajak nya untuk mencari perlengkapan pernikahan abang nya, fawwaz.
"Tan, beli apa apa aja nih? berpencar aja gimana? biar cepet." ujar aliza
"Boleh, kamu beli tempat tisu sama bunga-bunga ya."
"Oke tan aliza pergi ke arah sana dulu yah"
"Hati hati."
Tanpa berlama-lama aliza pergi ke tempat khusus bunga-bunga pernikahan, saat ia sedang memilih milih tidak sengaja ia mendengar suara yg tidak asing baginya.
"Bunga ini berap-" pembicaraan ali terputus di saat ada seseorang menyebut namanya.
"Gus ali?" ujar aliza yang sedikit terkejut melihat ali tiba tiba ada di sebelahnya.
"Loh? aliza? kok ada di sini?"
"E-enggak i-ini beli bunga buat nikahan abang."
"Sendiri?"
Saat aliza ingin menjawab tiba tiba-tiba saja seseorang datang memangilnya.
"Aliza!?"
"Farhan!?"
Farhan? lelaki yang ia lihat di lampu merah, ketika pulang dari pesantren, saat itu kini berada di toko bunga yang sama.
"Siapa dia aliza?" ujar ali kepada aliza dengan raut wajah yang terlihat bingungkan
"Dia..."
"Lah lo siapa?" ujar farhan dengan nada yang sedikit tinggi.
"Aliza jawab saya, apa dia pacar mu..?"
Santri-santri dari pondok al hafidz tidak ada satupun yang boleh berpacaran, jika ketahuan berpacaran mau itu di luar lingkungan pesantren atau tidak tetap akan di hukum, jika masih nyantri di pondok itu.
"Tid-"
"Iya." jawab farhan dengan suara yang terdengar tegas
"Saya tunggu kamu pulang ke pesantren." ujar ali yang langsung pergi dari toko itu
"FARHAN!!" teriak aliza yang kesal dengan jawaban farhan
"Apa?"
"KAMU APAAN SI HAH? KITA GA ADA HUBUNGAN SAMA SEKALI FARHAN.."
"Terus?"
"Astagfirullah.."
"Kalau ga ada hubungan yaudah sekarang kita pacaran gimana..?"
"Gila kamu han, pergi dari sini."
"Gak."
"PERGI HAN!!"
Farhan merasa malu, ia pun pergi meninggalkan aliza sendiri.
"Astagfirullah ya Allah..."
Mila menghampiri aliza yang sedang di lihati oleh orang orang, mila sangat binggung ada apa dengannya.
"aliza, ada apa ini?" tanya mila yang sangat merasa binggung
"Tan ayo pulang."
"Kenapa sayang?"
"Pulang,"
"Yaudah ayo pulang."
Tanpa berlama-lama lagi mila membawa pulang aliza dengan menggandeng tangannya yang terasa lemes.
Saat di perjalanan menuju parkiran motor mereka melihat dua pria yang ia kenali, bertengkar.
"Gus ali? farhan.." aliza berlari menghampiri mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA ALZA || TERBIT
Teen FictionYang hadir belum tentu takdir, sekuat dan sekeras apapun kamu memaksa kalau memang bukan dia yang tertulis di lahul mahfuz mu maka tidak akan pernah bisa menjadi milik mu. Kisah cinta yang sangat rumit, ujian tetap melanda mereka berdua walaupun mer...