SCRIPT 03

17 2 0
                                    

[UNEDITED]










"Apa yang harus kulakukan? Mafia mungkin akan menyerang agensi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Apa yang harus kulakukan? Mafia mungkin akan menyerang agensi!"

Clek'

"Kunikida-kun! Apa kamu disini?"

Ucapan dari wanita bersurai hitam yang digerai dengan kepangan di kedua sisi kepala dan pita berwarna putih di belakang kepalanya memunculkan kepalanya dari balik tirai di dalam ruangan tempat Atsushi berada.

Perkataannya sama sekali tidak dibalas karena dengan cepat tenggelam dalam rasa panik Atsushi yang Shinra yakini adalah karena berita tentang dirinya dihargai seharga 7 miliar oleh pasar gelap.

"Tapi kenapa aku?!"

"Jangan panik, bocah. Port Mafia memang kejam, tapi kamu tenang saja. Jika tidak tenang, seorang ahli pun akan gagal. Mentorku yang mengajarkan hal itu padaku."

Ucapan Kunikida memang terdengar sangat keren, namun ada satu hal yang berhasil membuat Atsushi sweatdrop. Belum lagi sosok wanita yang tengah berdiri di belakang pria bersurai pirang itu dengan tatapan datar.

"Kunikida-kun, aku baru tau kamu dapat baca buku itu dengan terbalik."

Mendengar itu, berhasil mengejutkan Kunikida. Ia menoleh ke arah Shinra dan terdiam untuk sesaat. Itu tak lama sebelum dengan perlahan ia membalikkan bukunya, menegakkan tubuhnya sembari menatap ke depan. Tidak memedulikan tatapan yang Atsushi lemparkan padanya.

Kunikida pun bangkit dari duduknya dengan perlahan, membuat Shinra dan Atsushi terus mengikuti tiap gerakan Kunikida. Pria itu pun menyakukan tangannya ke dalam saku celana miliknya. Walau Kunikida tau yang memberitahu dirinya mengenai bukunya yang terbalik adalah Shinra, namun yang akan Kunikida salahi sudah sangat jelas.

Pria berkacamata yang sedang tidak pakai kacamatanya itu melangkah mendekati Atsushi yang masih terduduk di atas kasur ruang kesehatan dan dengan begitu, Kunikida sedikit menundukkan tubuhnya.

"Aku tetap tenang!" Ucapnya dengan lantang.

Berhasil membuat sekujur tubuh Atsushi terkejut dan Shinra yang tengah memakai kacamata milik Kunikida ikut terkejut, merasa hebat juga dengan suara Kunikida yang tidak pernah habis untuk meneriaki Atsushi atau bahkan Dazai setiap harinya.

Pria bersurai pirang itu pun mulai mengatakan hal omong kosong. Mungkin karena ia merasa malu dan berusaha untuk menutupinya dengan mengomeli bahkan sok-sokan sedang berkelahi dengan udara. Terkadang Shinra merasa kasihan pada udara yang selalu kena omel dan serangan dari Kunikida.

Namun hal itu sama sekali tidak membuat Atsushi merasa tenang. Ia menundukkan wajahnya, memikirkan akan bahaya yang akan agensi dapatkan dengan adanya dirinya. Dan Shinra sadar akan hal itu. Ia melangkahkan kakinya mendekati Atsushi. Kacamata milik Kunikida masih berada di wajahnya.

ärcǎņẽTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang