SCRIPT 09

9 1 0
                                    

[UNEDITED]










Secara perlahan, sepasang manik berwarna sapphire terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Secara perlahan, sepasang manik berwarna sapphire terbuka. Memamerkan kecantikan manik tersebut sebelum mengerjabkannya beberapa kali. Mengadaptasi pandangannya dengan cahaya matahari yang menyelinap masuk melalui celah tirai.

Secara perlahan, pria bersurai oranye itu bangkit dari posisi terbaringnya. Merasakan bagaimana badannya terasa sangat pegal sebelum salah fokus pada selimut yang baru saja terjatuh ke pangkuannya.

Untuk sesaat, ia menatapnya dengan bingung sebelum menoleh ke suara yang baru saja menarik perhatiannya. Seorang wanita bersurai hitam baru saja keluar dari kamar mandi. Bagaimana tetesan air menetes dari tiap helai rambut panjangnya.

Melihat sang pria yang sudah terbangun, berhasil menarik perhatian sang wanita. Ia mengukir senyuman di wajahnya sembari berkecak pinggang dengan tangan kirinya. Handuk berwarna cyan mengalung di bahunya.

"Selamat pagi, pendek." Ucapnya jahil.

Perempat imajiner muncul di wajah sang pria, "jangan panggil aku pendek, sialan."

Sang wanita hanya tersenyum jahil sebelum beralih untuk menyeduh secangkir kopi. Tak lupa menuangkan kopi tersebut untuk Chuuya yang kini sudah duduk di sofa mahal milik Shinra.

Dengan tangan yang membawa dua cangkir kopi, ia melangkahkan kakinya mendekati Chuuya. Menyodorkan cangkir berwarna royal kepada sang pria, yang dimana pria itu terima dengan senang hati.

Langkah sang wanita pun membawanya menuju jendela kamarnya. Duduk di daun jendela sebelum menyisip kopinya. Menikmati rasa pahit menyerang tenggorokan keringnya yang sudah berteriak untuk di basuh.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Chuuya sebelum ia menyisip kopinya.

"Jam 10 pagi."

Mendengar jawaban cepat dari sang wanita berhasil membuat Chuuya menyemburkan kopi yang tertampung di mulutnya. Menatap wanita sudah tersenyum jahil kepadanya sebelum terkekeh.

Wanita itu pun bangkit dari duduknya sebelum menaruh cangkir kopinya di atas meja tamu, "berbaliklah. Aku ingin ganti baju."

Sang pria hanya menaikkan sebelah alisnya. Menatap tiap gerak gerik Shinra yang dari mengeringkan rambutnya dengan handuk dan melemparnya dengan asal. Membuka lemari yang berada di sisi lain dari sofa yang Chuuya duduki.

Dan tanpa basa basi, Shinra mulai membuka celana sport pendeknya. Berhasil membuat Chuuya dengan cepat membuang wajahnya dengan rona merah menghiasi wajahnya.

Sadar akan hal itu, Shinra menoleh ke arah pria tersebut dari balik bahunya. Sebuah senyuman jahil terukir di wajahnya. Wanita itu pun langsung memakai turtleneck hitamnya yang disusul dengan memakai luaran kemeja berwarna putih. Kemudian dilanjut dengan memakai celana hitamnya.

ärcǎņẽTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang