Di perlakukan berbeda - 3

110 18 0
                                    

4 Bulan kemudian

~

"Eh, lu ngerasa ga sih, Rio lebih baik ke Han dibanding yang lain?" serunya Liam

"Eh iya ya, padahal kalo sama yang lain kagak dikasih ampun, malahan sampe nonjok-nonjokan kalo sama yang laki" Chris yang menjawab

"POSITIF THINKING!! Bisa jadi suka" Sam memulai dramanya.

"Bego, katanya positif" ujar Ethan

"Kalo emang beneran gimana toh?" Noah tersenyum

"Stt! Jangan gitu, kalian gatau setakut apa Han pas liat Rio doang?" Isaac membela

~

~

Disisi lain, Han sedang berapa di kamar mandi (lagi).
Ayahnya menelepon jadi Han harus mengangkat panggilan itu.

"Papa mau pergi keluar negeri lagi?" Han terlihat agak cemberut mendengar ayahnya akan keluar kota lagi,

"yaudah pa, pulang cepet ya. Biar mama sama Han ga kesepian tanpa papa, have a safe flight" telepon dimatikan.

Han membilas tangannya dengan air, terasa segar walaupun hanya tangan yang di bilas.

!

Lampu di kamar mandi pun mati, kebetulan tadi ada yang membuka pintu. Tetapi terlalu gelap hingga tidak terlihat apa-apa,

"oh, ada hp" Han segera menyalakan poonselnya, tetapi karena keadaan tangan basah.

Ponselnya terjatuh saat Han mencoba mengelap tangannya ke baju. Sekarang Han mencari ponselnya tersebut, tetapi ia memegang sesuatu.

Baginya itu seperti sepatu tetapi kalau ia salah kira mungkin itu adalah hantu.

"S-siapa ya?.." Han mencoba berdiri, tetapi ia merasa nafas seseorang. Yang berarti itu sangat dekat, Han segera mundur untuk memperjauh jarak dari orang tersebut.

"B-boleh di-dijawab siapa disana?" Han sangat takut, tetapi ia mendengar langkah tersebut mendekatinya.

Reflek Han pun mendorong pria itu, tetapi pria itu menarik tangannya hingga Han ikut terjatuh.

"Awh.. sakit.." gumamnya.

Yang sekarang Han rasakan adalah pria itu memegang pinggangnya dan Han sedang memegang pundak pria itu. Han mencoba bangun dan berniat minta maaf, tetapi badannya di tarik kembali oleh pria tersebut.

-

Lampu akhirnya menyala lagi, Han mencoba membuka matanya karna baginya ini terlalu silau.

Tapi sekarang ia dibuat shock, didepan matanya sekarang adalah Rio Edward. Iya, Rio si pembully.
Muka mereka lebih dekat dibandingkan kejadian waktu itu, Rio bisa merasakan nafas Han sedekat ini, sama pula dengan Han.

Mereka berada di posisi yang sama cukup lama, hingga Rio menatap bibir manis itu, dipikirannya sekarang adalah mencoba mencicipi nya sekarang juga.

Tetapi Han langsung bangun dan segera berdiri

"A-aku bener bener minta maaf!!"

Han lari menuju kelas, sedangkan Rio masih melamun memikirkan bibir itu, tetapi ia langsung berdiri dan kembali ke kelas seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Han mengobrak-abrik tasnya, mencari obat yang diberikan sesuai resep dokter itu. Han sedang tidak panik, tetapi ia membutuhkan obat itu. Sam terlihat bingung tetapi ia mencoba membantu Han mencari sesuatu juga.

Tidak tahu apa yang dia cari, tetapi bantu saja.

Gulp..

1 pil sudah ditelan, Han mengeluarkan nafas lega.

My Favorite (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang