Kameramen tersembunyi - 8

91 14 1
                                    

Han terbangun di tempat yang sangat sepi, dan ruangan itu sangat luas. Tetapi hampa dan kosong, hanya ada sedikit sinar matahari disana yang sedikit menerangi ruangan itu.

"Aku dimana? Ini aku udah bangun kan?" Han melihat sekitarnya

Han mencoba berdiri dan terasa pusing, untungnya hanya sementara.
Han berjalan tanpa arah dan terus melihat sekitarnya. Ia melihat cahaya yang warnanya seperti warna dafodil.

Saat mendekati cahaya itu dan sudah berada tepat di cahaya itu, warnanya meredup dan tidak ada apa-apa lagi.

-

-

Han mendengar bisikan yang berada diruangan itu.

Kamu ga akan hidup bahagia..

"Siapa disana!" Han memberanikan diri untuk berteriak diruangan itu.

Kamu selalu lemah Han..

"Kasih tau saya! Siapa disana!" Han sudah ketakutan tetapi masih berani untuk bertanya.

HAN WINSTON!

Tepat didepan mukanya, sosok itu berteriak memanggil namanya.
Han hanya bisa berdiam diri dan sedikit gemetaran. Tetapi teriakan itu terus memanggil namanya seperti meminta pertolongan, tetapi suaranya sangat asing ditelinga nya.

Mau tak mau, Han harus menuju ke suara itu berasal. Ia berlari sebisa mungkin dan terus mencari asal teriakan itu.

Setelah sampai lokasi teriakan itu, dirinya dibuat sangat takut dan shock hingga berlutut.

-

Yang ia lihat adalah orang tuanya, teman-temannya, dan sebuah pohon besar yang menggantung mereka semua itu.
Han tidak bisa berkata-kata, dan hanya bisa terdiam menutup mulutnya dengan tangannya yang sudah gemetaran parah.

Bagaimana karya ku? Apakah sangat indah hingga kamu tidak bisa berkata-kata?

Han masih tidak bisa mengeluarkan suaranya dan masih di posisi yang sama. Dan akhirnya Han mencoba berdiri dan menatap pohon itu dengan tatapan kosong.

"Aku ga bilang karya mu bagus, itu menyedihkan... Sangat menyedihkan" Han mendekati pohon itu.

Disana Han melihat batang pohon yang sangat tajam di ujungnya itu terjatuh tepat didepannya, ia ambil dan membelakangi pohon itu.

"Akan lebih bagus jika aku ga melihat karya ini!" Han menusuk perutnya hingga tembus dari punggungnya

-

-

-

Han terbangun dari kasurnya, ia berkeringat sangat banyak. Mencoba memeriksa perutnya dan menghela nafas lega.

"Untung cuma mimpi..."

Han melihat TV nya yang masih menyala, menayang Demon Slayer episode terbaru. Ternyata tengah malam ia sudah tertidur saat menonton episode terbaru Demon Slayer tersebut, hingga terbawa mimpi.

Han akhirnya memutuskan untuk mandi karena siang nanti ada janji bersama teman-temannya untuk latihan.

-

"Ma, aku pergi dulu ya"

"Iya, hati-hati disana ya. Jangan jauh-jauh sama temen kamu" Mamanya yang tengah sibuk masih ia sempatkan untuk menghampiri anaknya. Ayahnya sedang berada di perusahaan.

"Iya ma, Han berangkat ya" Ia lambaikan tangan kepada mamanya dan akhirnya berangkat dengan supirnya itu.

-

My Favorite (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang