Makan malam - 13

50 9 0
                                    

Restoran dengan tempat privat alias VIP room yang sekarang hanya ada Jihyo dan ke-8 temannya sedang menunggu kedatangan mereka

"Hai! Maaf ya lama, tadi macet" ujar Chris

"Kita juga, maaf jadi nungguin" ujar Lia

"Gapapa kok, duduk dulu aja. Gue udah pesenin semua"

-

Semuanyapun asik berbincang membahas hal yang hanya mereka ketahui, Han belum mengenal mereka semua selain teman lelakinya dikelas A.

Merasa tidak ada teman mengobrol, ia memutuskan untuk ke kamar mandi di dekat sana. Rio yang tadi sibuk dengan ponselnya teralihkan kepada Han yang pergi ke kamar mandi, melihat itu pun ia meninggalkan kursi dan pergi kekamar mandi.

-

Han meraba tasnya mencari pil itu. Terlihat hanya tersisa satu pil saja, baru ingin di minum pintu masuk/keluar terbuka, membuat pil itu masuk kedalam wastafel. Han yang tak bisa mengendalikan nafasnya itu hanya bisa menghadap ke belakang.

"Kenapa?" tanya Rio yang baru masuk

"Eng... e-engga.." jawab Han yang mencoba menenangkan dirinya

Rio melihat dari cermin besar yang bisa terlihat tangannya bergetar dan susah bernafas. Ia khawatir jika Han terluka atau hal lainnya.

"Tolong jujur sama gue Han" Rio sudah sangat khawatir

Ia mendekati Han dan berhadapan dengannya, ia berkeringat sangat banyak dan tangannya yang bergetar hebat.
Sangat pusing di kepalanya saat ini, dan jantungnya berdetak tidak beraturan.

Rio yang melihat tempat pil yang berada di wastafel baru mengetahui jika Han memiliki panic-attack.

"Kok lu gapernah kasih tau ke gue tentang ini?" tanya Rio yang masih sangat khawatir.

Tak ada cara lain selain 1 hal yang terpikirkan oleh Rio.

Ia memeluk Han erat-erat, menenggelamkan wajah yang lebih pendek di dadanya. Rio masih bisa merasakan tangan Han yang masih gemetaran itu, Han yang masih panik hanya bisa mendekati badannya kepada Rio.
Setelah 2 menit sudah berlalu, Han sudah lebih stabil sekarang. Rio melepaskan pelukan itu dan melihat wajahnya yang basah terkena keringat dan air matanya. Ia menghapus air mata itu dengan tangannya dan mengambil tisu untuk membersihkan keringatnya.

"Tarik nafas, buang perlahan lewat mulut"

Han mengikuti apa yang di katakan oleh Rio

Rio pun sedikit merasa lega dengan nya, ia lanjutkan membersihkan keringatnya dibagian leher.

"Makasih kak. Maaf karna aku gak kasih tau tentang ini"

"Lain kali kasih tau, kalo nanti kek gini lagi gimana? Jangan bikin orang khawatir" ujar Rio

Han terdiam sebentar, dan tersenyum kecil yang dilihat oleh Rio

"Kakak peduli banget sama akuu. Akunya gak tau mau bales kebaikan apa buat kakak" Han sedikit manyun

Rio yang mendengar itu langsung menatap matanya, tersenyum kecil karena gemas.

"Cium aja"

Han langsung merasa malas

"Kalo ga ngasih berarti ga ikhlas trimakasihnya"

"Maluu" Han menutup wajahnya dengan hoodie yang lengan bajunya lebih panjang.

Rio membuka tangan si kecil dan mendongakkan mukanya sedikit ke atas.

~

Cupp

My Favorite (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang