Belajar bersama - 5

110 14 3
                                    

"Ayo masuk, maaf tadi aku ketiduran" Han mengundang Rio untuk masuk kerumahnya.

"Hm, gapapa" sahutnya

"Hanniee, kamu udah pulang?Eh, kamu bawa temen ya" Mamanya menghampiri anaknya

"Eh, iya tan, saya Rio Edward. Dia minta tolong sama tugasnya, jadi diajak kesini" Rio tersenyum ramah ke mamanya Han

"Ohh, yaudah sana dikamar ya, biar tante ga ganggu kalian belajar" dengan senyum ramah

-

-

"Masuk aja, aku nyalain lampu dulu" Han membukakan pintu agar pria itu masuk.

Rio tidak terkejut dengan kamarnya yang luas itu, hanya saja suasananya sangat tenang.

"Oh ya, aku boleh izin mandi dulu ga?" Han bertanya selagi menaruh tasnya di kursi

"Hm, boleh" sahutnya

Rio duduk di kasur milik pria gemas itu, sambil melihat sekeliling selagi menunggu nya selesai mandi. Mata nya tertuju kepada foto bayi milik Han yang dipajang di dekat meja belajarnya itu, Rio melihat lebih dekat dan tersenyum kecil.

-

"Maaf, Kak Rio. Aku kelamaan ya?" Han baru keluar dari kamar mandi dengan kaos oversize dengan celana sepaha.

"E-engga"

"Yaudah ayok di meja belajar aja, aku ada kursi cadangan disini" ujarnya

-

Apakah Rio akan bisa menahannya? Tidak tahu, detak jantung Rio sudah berisik sekali.
Han mencoba membuka kursi lipat itu dan meletakkannya di samping kursi belajarnya. Han mencari buku tersebut di tas untuk dijelaskan tugasnya tersebut.

"Hm? Duduk Kak, jangan berdiri terus"

Rio, menuruti perintahnya, dia duduk tepat disamping pria itu.

-

-

"Masa ga ngerti? Gampang gini elah" Rio menarik buku itu mendekati dirinya.

"Dah tu, coba diliat" Rio menulis rumus di samping soal itu.

Han, menarik kursinya mendekati Rio. Dan mencoba melihat rumus itu dengan seksama. Rio tak terkejut, tetapi dengan keadaan celana Han yang sependek itu dia hanya bisa menelan ludahnya.

Sambil menunjuk dengan kebingungan "trus yang ini dapetnya gimana?"

"Nih, liatin" Rio menulis ulang rumus itu dengan beberapa penjelasan secara detail.
"Paham ga?"

"Ohh, gituu. Aku coba kerjain dulu ya kak" Han mengambil pulpen dan menulisnya di kertas buram untuk mencari jawabannya.

-

Disisi lain Rio menyenderkan punggungnya ke kursi itu dan menaruh tangannya dikursi yang Han duduki, selagi menunggu pria itu menyelesaikan masalah yang agak kesulitan baginya. Tak sengaja Rio melihat kebawah dan tak bisa melepaskan pandangannya, ia menahan dengan menggigit bibirnya hingga mengeluarkan sedikit darah.

"Akh!" Reflek Rio yang kesakitan itu terdengar oleh pria yang berada di sampingnya itu.

"Huh? Eh! Sakit ga kak? Bentar ya kak, aku ambil obatnya dulu" Han dengan cepat keluar ke kamarnya dan mencari cotton bud dan betadine. Han lari kembali ke kamar dan duduk di samping Rio.

"Bentar kak, jangan di pegang" Han melepaskan tangan Rio yang menyentuh luka dibibirnya itu.

Ia tuang sedikit ke cotton bud itu dan mengoleskan secara lembut ke bibir nya itu. Han sekarang sedang fokus ke bibir si Rio itu, ia oleskan pelan pelan agar tidak terasa sakit.

My Favorite (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang