11

2.4K 283 33
                                    

"Lo kenapa?" Chiquita melihat Ahyeon yang mendekati nya dengan wajah yang sedikit merengut.

"Perut gue sakit.." Ahyeon yang menjawab.

"Kenapa?" Chiquita yang reflek memegang perut Ahyeon.

"Ga tau... Kayak mules..." Ahyeon yang menggeleng.

"Fiks sih bayinya rewel belum gue elus elus..." Ucapan Chiquita membuat Ahyeon terkekeh sembari menggeplak pelan telinga Chiquita.

"Jadi sekarang gimana? Acaranya udah selesai?" Chiquita yang mengelus pelan perut Ahyeon.

"Belum... Ini masih waktu break aja..." Ahyeon menggeleng.

Sedangkan Chiquita mengangguk mengerti saja, akan tetapi ia malah menarik pinggang Ahyeon sehingga ia seperti memeluk Ahyeon dari belakang lalu menaruh dagunya di atas kepala Ahyeon membuat yang di peluk itu sedikit terkejut.

"Udah masuk makan siang ya?" Tanya Chiquita.

"Udah..." Ahyeon melihat sekilas jam yang ia pakai.

"Berarti anaknya rewel karena laper... Ntar abis dari sini kita makan..." Chiquita mempuk-puk pelan perut Ahyeon.

Ahyeon hanya mengangguk saja, ia memerhatikan orang orang yang sibuk dengan kegiatannya, ia juga membiarkan Chiquita memeluk nya seperti itu.

Sakit perutnya itu perlahan mulai menghilang seiring Chiquita mengelus nya tanpa berhenti.

"Hari ini jadi kita ke dokter nya?" Chiquita kembali membuka suaranya.

"Jadi... Abis makan siang aja ke sana.." Ahyeon mengangguk pelan.

"Ntar sekalian ke supermarket juga.." Ucap Chiquita.

"Ngapain?" Tanya Ahyeon.

"Nyari bahan makan buat lo di apartemen... Gue liat tadi kulkas lo juga kosong.." Jawab Chiquita memeluk erat Ahyeon.

"Ga usah, ngapain? Mending nanti aja deh..." Ucap Ahyeon.

"Nanti kapan?" Chiquita bertanya balik.

"Nanti waktu udah pindahan..." Ucap Ahyeon.

"Yaudah... Kapan barang barang lo bisa di angkatin?" Tanya Chiquita lagi.

"Besok gue udah beres beres.." Jawab Ahyeon.

"Yaudah... Berarti abis ke dokter kita bentar liat rumahnya gimana?" Usul Chiquita.

"Ya oke... Ga masalah.."

🦋🦋

"Nah itu keliatan kan?" Dokter yang mengarahkan alatnya memperlihatkan sesuatu.

"Wih iya... Cuman satu ya dok?" Pertanyaan Chiquita itu membuat Ahyeon menyirit.

"Jadi mau lo berapa? Dua? Hamil sendiri sana.." Dokter yang mendengar perkataan Ahyeon itu tertawa, sedangkan Chiquita sedikit merengut menatap Ahyeon.

"Nah jadi itu hasilnya ya... Sebentar biar di cetak dulu..." Ucap sang dokter.

"Boleh minta tiga ga dok? Hehe..." Chiquita yang cengengesan.

"Boleh boleh boleh.. Saya cetak tiga buat anda..." Dokter yang terkekeh.

"Buat apa sebanyak itu?" Ahyeon yang heran.

"Satu di casing HP gue, satu di dompet, satu sama lo.."  Ucap Chiquita yang menyengir.

"Keliatan ya daddy nya terlalu bucin ke anaknya..." Ucapan si dokter membuat Chiquita kembali menyengir.

Perfect Daddy (Chiyeon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang