14

2.5K 303 42
                                    

"Mau langsung balik atau ke mana?" Chiquita yang bertanya.

"Balik aja deh... Gue mau beres beres barang biar bisa di angkat.." Ucap Ahyeon menatap Chiquita.

"Ohh, yaudah kita balik aja.." Chiquita yang mengangguk.

Saat hendak berbalik menuju tempat dimana mereka memarkirkan mobil, Chiquita tidak sengaja melihat seseorang yang sangat familiar baginya membuat ia langsung berbalik kembali.

"Lo kenapa?" Ahyeon yang heran.

"G-gapapa.. Kayak nya kita jalan jalan bentar dulu deh... Lo mau eskrim ga?" Chiquita merangkul Ahyeon dan pergi menuju taman yang berada di dekat situ.

Ahyeon yang bingung itu hanya mengikuti Chiquita saja, kebetulan juga ia lagi pengen makan ice cream.

Saat mereka menemukan toko icecream, mereka langsung memesan ice cream yang mereka mau.

"Lo kenapa tiba-tiba ngajak gue makan ice cream dulu?" Ahyeon menaikkan sebelah alisnya.

"Karena gue tau lo lagi pengen ice cream, iya kan?" Chiquita yang menebak asal.

"Lo tau darimana?" Ahyeon yang heran.

"Gue kan bisa telepati sama anak gue.." Chiquita yang mengelus perut Ahyeon.

"Cih.." Ahyeon yang tersenyum miring.

Kedua orang itu pergi dari sana saat mereka sudah menerima icecream mereka.

"Selamat siang, tuan muda.." Suara yang familiar itu membuat Chiquita langsung melihat ke sumber suara, begitu juga dengan Ahyeon.

Chiquita langsung berbalik membelakangi seorang pria yang tersenyum ramah dengannya.

"Yon, kayaknya gue kebelet buang air kecil deh... Gue tinggal bentar ya.." Saat hendak pergi, kupluk hoodie milik Chiquita itu di tarik oleh sang pria membuat Ahyeon bingung.

"Tuan muda Chiquita Manoban... Berhentilah bersembunyi dari ku.." Ucap pria itu menarik Chiquita agar berada di samping nya.

"Aish pamann, berhentilah mengejarku.." Chiquita yang merengut melihat pria itu.

"Aku akan berhenti mengejarmu jika kamu mendengarkan ku, tuan muda.." Ucap pria itu.

"Pamann ini terlalu cepatt..." Chiquita yang masih merengut.

Sedangkan Ahyeon yang bingung itu masih terdiam menatap keduanya.

"Tapi umurmu sudah sampai dimana kamu dan aku menjanjikan nya, tuan muda..." Ucap pria itu.

"Aishh pamannn... Aku masih dua puluh empat.." Ucap Chiquita.

"Tidak, aku tau kau sudah dua puluh lima, Chiquita..." Pria itu menggeleng.

Chiquita yang mendengar itu menghela nafas sembari memutar bola mata malas, ia tak sengaja melihat Ahyeon yang bingung menatap dirinya.

"Jangan khawatir, dia asisten pribadi gue..." Ucap Chiquita yang menjawab kebingungan Ahyeon.

"Asisten pribadi?" Ahyeon sedikit memiringkan kepalanya.

"Ya, dia paman Lee, dia sudah bekerja lama sama gue dan daddy sejak gue berumur lima tahun.." Jelas Chiquita.

"Ah begitu.." Ucap Ahyeon.

"Paman Lee, perkenalkan dia calon istri ku... Jung Ahyeon, cantik bukan?" Chiquita yang tersenyum bangga.

Sedangkan Ahyeon hanya tersenyum saja menatap paman Lee yang juga tersenyum padanya.

"Nona cantik, bagaimana bisa kamu mau menjadi istri tuan muda? Apa dia memaksamu?" Ucapan paman Lee itu membuat Chiquita merengut.

"Apa maksud mu paman? Aku tidak memaksa nya.." Chiquita menyipitkan matanya sedangkan paman Lee hanya terkekeh.

"Baiklah aku percaya... Nona Ahyeon, aku David Lee.. Asisten pribadi tuan muda..." Paman Lee memperkenalkan dirinya.

"Paman, ku ingatkan kembali, panggil saja aku dengan nama.." Ucap Chiquita yang berdiri di samping Ahyeon.

"Tapi itu sangat tidak sopan bagi ku, tuan muda.." Ucap paman Lee.

"Phūd h̄emụ̄xn deim tlxd mị̀ khey pelī̀yn ley lung(kamu selalu saja mengatakan hal yang sama dan tidak pernah berubah, paman)" Chiquita yang bersedikap dada.

Ahyeon yang mendengar perkataan Chiquita itu sedikit merengut karena pasalnya ia baru ini mendengar Chiquita berbicara bahasa Thai.

"Pherāa khuṇ mno bāl khxy teụ̄xn h̄ı̂ reīyk khuṇ ẁā"nāy n̂xy" xyū̀ s̄emx khrạb(karena tuan manoban selalu mengingatkan ku untuk memanggilmu dengan sebutan "tuan muda", tuan)" Paman Lee yang tersenyum.

"Xeā ǹā k̄heā mị̀chı̀ ph̀x k̄hxng c̄hạn xīk t̀x pị læ̂w læa khuṇ khụ̄x p̄hū̂ ch̀wy k̄hxng c̄hạn mị̀chı̀ p̄hū̂ ch̀wy k̄hxng ph̀x(ayolah paman, dia bukan daddy ku lagi dan kamu itu asisten ku bukan asisten daddy)" Ucap Chiquita memutar bola mata malas.

"Tæ̀ c̄hạn s̄bāycı kẁā thī̀ ca reīyk khuṇ ẁā nāy n̂xy(tapi aku lebih nyaman memanggilmu dengan sebutan tuan muda)" Ucap paman Lee.

"Baiklah terserah paman saja..." Chiquita yang sedikit merengut.

Paman Lee yang mendengar itu hanya tertawa saja.

"Paman mau bertemu dengan ku pasti karena ingin membahas soal perusahaan bukan?" Tanya Chiquita.

"Benar sekali, tuan muda.." Ucap paman Lee mengangguk.

"Kita berbicara di apartemen saja paman... Kasian Ahyeon.." Chiquita yang menggenggam tangan kanan Ahyeon.

"Dasar sok romantis.." Ucap paman Lee.

"Aku memang romantis pamann.." Chiquita menyipitkan matanya.

Ahyeon dan Chiquita kembali ke mobil mereka, sedangkan paman Lee kembali ke mobil yang ia bawa tadi dan mengikuti kemana perginya mobil yang Chiquita kendarai.

"Lo... Kok fasih bahasa thailand?" Ucapan Ahyeon itu membuat Chiquita sedikit melongo dan sekilas menatap dirinya.

"Yeon? Daddy gue orang Thailand..." Chiquita yang sedikit terkekeh.

"Oh iya... Lupa..." Ahyeon yang menyengir.

"Gue juga lahirnya di Thai... Waktu daddy gue lagi ada kerjaan di sana... Sempet tinggal di sana juga sih.." Ucap Chiquita.

"Kayaknya kalau gue bawa mprit, dia bakal ngerti deh apa yang lo omongin sama paman Lee tadi..." Ucapan Ahyeon membuat Chiquita tertawa.

"Kasian lo pendek ga ngerti apa yang gue bilang tadi.." Ledek Chiquita.

"Bacot, diem lo tiang listrik Bangkok..."



























Gue kasih bonus

Vote and comment guyss

Perfect Daddy (Chiyeon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang