-Part 33-

518 95 21
                                    

Hari demi hari sudah berlalu dan Chaeyoung juga sudah diperbolehkan untuk pulang. Gadis itu memutuskan untuk kembali ke apartment dan tinggal bersama sahabatnya karena dia masih takut untuk kembali ke mansion gara-gara masih dihantui oleh bayangan Jeykey.

Ha-Won dan Jiyeon juga tidak mempermasalahkannya bahkan mereka dengan senang hati membiarkan Chaeyoung tinggal di apartment karena mereka yakin Chaeyoung membutuhkan dukungan dari sahabatnya untuk sembuh.

Namun, sikap Chaeyoung berubah. Sejak pulang dari rumah sakit, gadis itu menjadi lebih pendiam bahkan dia sering melamun. Itu membuat dirinya harus rutin menjalankan terapi bersama Dokter Jessica untuk menghilangkan traumanya itu.

Sekarang, Chaeyoung hanya berada sendirian di kantin kampus. Kelasnya sudah berakhir sehingga dirinya memutuskan untuk berada di kantin dan menunggu yang lain.

Lisa yang memang satu kelas sama Chaeyoung itu pula sudah berpamitan untuk ke toilet.

"Chaeng-ah"

Badan Chaeyoung sontak menegang ketika sosok laki-laki menghampirinya.

"L-Limario," gumamnya.

Limario tersenyum lantas dia berganjak duduk disamping Chaeyoung.

"Jangan takut sama aku Chaeng. Anggap saja aku sama Lisa adalah orang yang sama," ujar Limario berusaha menenangkan Chaeyoung.

Dia beralih memegang tangan Chaeyoung. Awalnya, Chaeyoung tersentak namun perlahan-lahan gadis itu mula tenang.

"Sudah tenang?" tanya Limario.

Chaeyoung mengangguk dan tersenyum tipis "L-Lo sama seperti Lisa makanya gue bisa tenang,"

Limario mendengus "Masa sama Lisa kamu ngomong aku-kamu. Tapi pas sama aku, kamu malah ngomong lo-gue. Tidak adil loh," gerutunya.

Chaeyoung terkekeh kecil "Mau banget dipanggil kamu?"

"Maunya dipanggil sayang si. Apa boleh?"

Chaeyoung memutar bola matanya dengan malas "Ngelunjak ya,"

Limario terkekeh "Ngomong-ngomong, ayo ikut sama aku,"

"Kemana?" bingung Chaeyoung.

"Daddy sama Mommy aku akan ke Korea. Mungkin sekarang mereka sudah tiba di bandara si. Ayo ikut aku untuk menjemput mereka,"

"Mwoya!? K-Kenapa harus aku?"

"Cie, ngomong aku-kamu nih,"

"Aku serius Limario!" kesal Chaeyoung

"Iya-iya. Galak amat," gumam Limario diakhir.

"Kebetulan sekali orang tua aku mau ketemu sama kamu. Ayo dong kenalan sama orang tua aku,"

"Tapi, kenapa harus aku?"

"Ya karena kamu calon menantu mereka,"

Pipi Chaeyoung bersemu merah namun mati-matian gadis itu berusaha terlihat bodo amat.

"Kamu ngomong apa sama mereka?" tanya Chaeyoung.

"Aku hanya ngomong kalau aku punya teman cewek yang cantik banget," ujar Limario.

"Yakin hanya itu?" tanya Chaeyoung memastikan.

"Iya Chaeng," sahut Limario sedikit berbohong karena sejujurnya, dia sudah menceritakan tentang Chaeyoung kepada kedua orang tuanya.

"Mau pergi sekarang?"

"Iya,"

"Tapi Lisa masih di toilet loh,"

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang