Gelar saya hanya sebatas 'panggilan' . Jika saya bukan cucu dari pemilik pesantren, panggilan 'gus' itu tidak akan ada di depan nama saya.
-Muhammad Alif Arkanza Zein
"Abang!!!!!! Bangun nggak!"
Alif pun langsung beranjak dari baring nya.
"Apasih , dek?"
"Kenapa habis subuh tidur lagi?"
"Iya maaf dek, ini mau mandi"
"Nah! Cepetan ya, pokonya Anna mau cepet sampe ke Pesantren kakek"
"Ck, iya. Ya Allah... "
Anna hanya menyengir.
Alif langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya
Anna pun keluar dari kamar. Ia membantu sang bunda menyiapkan sarapan pagi.
"Bunda, Anna bantuin ya?"
"Boleh... "
"Jadi nggak, hari ini pergi?" tanya sang bunda.
"Jadi!" jawab Anna antusias.
"Abang mu mana?"
"Baru mandi, bunda"
"Ya Allah" Alina hanya menggelengkan kepala nya.
"Pagi, bunda" sapa Ifan, menghampiri istri dan anaknya.
"Assalamu'alaikum, aba"
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Abang mu , mana?"
"Baru mandi, tadi"
"Harusnya sih ini udah sarapan. Biar sampe sana nggak kesiangan"
"Tapi kan ini belum siap, aba" ucap Alina.
"Assalamu'alaikum!" Alif berlari dari anak tangga, menuju dapur.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi" jawab Alina, Ifan, Anna secara bersamaan.
Saat Alif turun. Sarapan sudah tersedia di meja makan.
"Sarapan dulu. Biar cepet cepet berangkat" ucap Alina pada kedua anaknya.
"Makasih, bunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIFANA (Ketika Aku Sudah Jatuh Pada Matamu)
Teen Fiction"Awas!!!" "aaaaaa! " Secara tidak sengaja, perempuan berjaket hitam dan berambut panjang, berada di pelukan laki-laki yang menyelamatkan nya. Pandangan mereka bertemu dan.... "maaf saya tidak berniat untuk merendahkan dirimu, mba" perempuan itupun...