Aku benar benar jatuh pada matanya.-Muhammad Alif Arkanza Zein
"Bang? Katanya mau ke pesantren kakek!" Baru juga masuk kamar, tapi Anna sudah mengagetkan Alif."Heh! Astagfirullah dek!" Alif yang semula menunduk lemah, langsung berdiri karena terkejut.
"Kenapa sih bang? Aneh banget deh!" Ucap Anna yang sedang merapikan sedikit barang barangnya.
"Iya na, abang mau ma---" belum sempat Alif menyelesaikan ucapanya.
"Eits, no no no. Nggak usah mandi" sarkas Anna.
"Bau dong, dek"
"Nggak, udah cepetan ganti baju!!!! Anna mau pergi sekarang!"
Teriakan Anna justru membuat heboh satu ndalem. Untung saja para santri Abdi ndalem kini sedang berada di luar.
Abian langsung menghampiri kamar Alif dan Anna.
"Kenapa Lif? Na?" tanya beliau pada keponakannya.
"Astaghfirullah, Anna.... " gumam Alif. "Ndak papa paman, ini Anna minta cepat cepat untuk ke pesantren kakek".
Dari arah belakang, Nayla ternyata mengikuti Abinya. "Alif, aku boleh ikut nggak? Kan aku udah lama nggak main kesana" tanya Nayla, berharap di bolehkan.
"Dih! Males banget kalo mba Nay ikut" -batin Anna.
"Boleh kan abi?" Nayla meminta persetujuan pada Abian.
"Tanya umi mu dulu" ucap Abian.
"Kata umi, boleh kok" jawab Nayla antusias.
"Yasudah" Abian mengizinkan putrinya untuk ikut Alif dan Anna ke pesantren kakek nya.
"Titip ya, Lif?" ucap Abian , seraya menepuk pundak Alif.
"Nggih paman"
Alif sepertinya tidak keberatan jika Nayla harus ikut, tapi berbeda dengan Anna yang menggerutu dalam hatinya.
Setelah acara berpamitan, mereka sudah masuk ke dalam mobil Alif.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, paman, bibi" tak lupa Alif dan Anna memberikan salam.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Hati hati yo nduk?"
"Iya!" ucap mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIFANA (Ketika Aku Sudah Jatuh Pada Matamu)
Teen Fiction"Awas!!!" "aaaaaa! " Secara tidak sengaja, perempuan berjaket hitam dan berambut panjang, berada di pelukan laki-laki yang menyelamatkan nya. Pandangan mereka bertemu dan.... "maaf saya tidak berniat untuk merendahkan dirimu, mba" perempuan itupun...