Serumah?

24 15 5
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM, JANGAN LUPA VOTE. SEKARANG GAK LU?! 👊

•|•

Padahal baru kemaren bilang tentang jodoh. Eh, sekarang tinggal dalam satu atap.

-Desvyta Liana Aqila

°°°°

"Gue coba hubungin Aqila, nggak ada respon sama sekali. Malah HP nya mati" dengan gusar, Deon mencoba berfikir. Pergi kemana temanya yang satu itu.

"Gila emang , Dia pamit pulang. Eh, sampe sekarang nggak ada kabar" ucap Dito dengan menghisap rokoknya.

"Lo, Za? Tau dia dimana?" Reza yang mendapat pertanyaan tiba-tiba dari Dito, ia terperanjat kaget.

"Huh! Nggak, gue nggak tahu" jawab Reza, dan kembali ke aktivitas nya, yaitu main game.

"Gue heran sama lo, Za. Lo ngaku cinta, tapi Aqila  dua hari nggak ada kabar , lo biasa aja tuh" Deon dengan mata menelisik itu, kini duduk di samping Reza.

Sudah dua hari Aqila berada di rumah Alif dan keluarga nya. Aqila sudah mengetahui, bahwa dia sekarang tinggal bersama keluarga laki-laki  'berondong' yang menolongnya.

"Ck, apan sih!" Reza berdecak karena interogasi dari Deon, yang membuatnya seakan terpojok. "Gue pergi" ucap Reza.

"Setan tuh anak! Jangan-jangan... " ucapan Deon berhenti, dirinya berfikir sejenak. Namun langsung di sela oleh Dito.

"Jangan-jangan apa, Yon? Jangan gule ya?" tanya Dito dengan mata berbinar.

"Eeee, gue sleding juga pala lo!" tanpa rasa belas kasihan, Deon menoyor kepala Dito dengan lumayan keras. "Jangan gule, apaan?" tanya Deon.

"Ck! Makanya, lo tuh belajar bahasa ngapak gue. Jadi, lo nggak bingung, oon" kali ini, Dito membalas perlakuan Deon padanya.

"Sue lo!" jawab Deon. "Coba lo chat Aqila lagi" lanjutnya.

"Bentar" Dito mengecek whatsapp Aqila. Dan ternyata tertulis 'online' di bawah nama Aqila.

"WOY! INI ONLINE, COK!" heboh Dito.

"Yee! Setan lu!" karena teriakan Dito yang berlebihan. Deon kaget, reflek dia menoyor kepala Dito.

"Hehe, sorry" sedangakan si pelaku, dia hanya menyengir kuda.

"Telfon aja" ucap Deon.

"Oke"

"Di angkat ini!" ucap Dito.

"La, lu dimana? Nggak ada kabar sama sekali. Udah dua hari loh , La" minimal sabar lah Dito🙃.

"Berisik lo! Ngapain sih telfon-telfon segala!" bukan suara Aqila, melainkan mak kunti 2. Alias Yasmin.

"Kok lo yang ngangkat sih! Aqila mana?!" kini Deon yang bersuara.

"Mati"

Panggilan diakhiri oleh Yasmin. Deon dan Dito terdiam. Aqila dalam keadaan tidak aman sepertinya.

"Gue yakin, Aqila lagi nggak baik-baik aja" ucap Deon.

"Gue juga, ngiranya gitu" jawab Dito.

Keduanya saling pandang, seolah-olah mata mereka berbicara. Bahwa mereka harus mencari dimana Aqila berada.

ALIFANA (Ketika Aku Sudah Jatuh Pada Matamu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang