[1] Bayi Besar

210 47 13
                                    


Happy Reading...

Kaiseer menghempaskan tubuhnya kasar ke tempat tidur, waktu sudah menunjukan pukul 11.30, nyaris tengah malam. Ia baru menyelesaikan semua kegiatannya, malam ini Kai tampil disalah satu acara penghargaan tahunan, ia juga memanangkan satu nominasi actor action terbaik berkat perannya di Film 'Dreamer' pada awal tahun.

Sekujur tubuh Kai terasa pegal, jadwalnya minggu ini benar-benar gak ada jeda sama sekali, mungkin akan berlanjut sampai mingu-minggu yang akan datang. Rasanya Kai mau langsung tidur, dia udah gak sanggup buat ganti baju. Tapi baru aja mau memejamkan mata, Aura masuk ke kamar tanpa permisi dan mulai bertidak sesukanya.

"Mandi dulu baru tidur, jangan langsung tidur." Suara lantang Aura membuat Kai mengerjapkan mata dan merubah posisinya.

"Mager."

"Itu kamu keringetan Kai." Ucap Aura, ia masih sibuk memilih piyama yang akan dipakai setelah selesai mandi nanti.

"Dingin."

"Aku siapin air hangatnya." Ucap Aura sebelum masuk kekamar mandi dan menyiapkan air hangat untuk mandi bosnya. Gak berapa lama ia keluar lagi.

"Udah cepat sana mandi, setelahnya langsung tidur, besok jadwal kamu padat. Kamu harus udah ada di bandara jam 5 pagi, flight pertama."

"Mandiin." Ucap Kai, tapi kembali merebahkan diri.

"Gak usah manja." Ucap Aura, sambil lebepaskan kaos kaki Kai, "Bangun." Ucapnya datar. Kai mengikuti perintah asistennya. Aura melepaskan jas milik Kai, dasi, dan kancing meja milik Kai. Sekarang cowok itu bener-bener bertelanjang dada. Seperti biasa Aura hanya menatap tanpa ekspresi. Raut dingin Aura selalu menjadi andalan.

"Lo kok biasa aja sih Ra, liat gue telanjang dada gini?" Tanya Kai.

"Aku harus gimana emang?" Tanya Aura.

"Kalau cewek-cewek lain pasti udah jerit liat gue kayak gini." Ucap Kai sambil mengusap perutnya yang bentuknya kotak-kotak itu. Aura menatap nanar, dia gak ngerasa apa-apa dan gimana-gimana juga. Pemandangan gini hampir tiap hari dia liat. Ya tubuh Kai emang sebagus itu tapi tetap aja Aura gak tertarik.

"Aku bukan fans kamu, jadi ngapain aku jerit-jerit?" Ucap Aura dan langsung menusuk ke hati Kai.

"Oh ya lo itu haters gue." Ucap Kai, menujuk tepat diwajah Aura. Cewek itu cuma balas pake acungan jempol membenarkan ucapan bosnya, Kai mengdengus sebal.

"Lo pulang?" Kai bertanya mengalihkan pembicaraan. Saat ini dia sedang duduk pasrah sementara Aura sedang membersihkan riasan diwajah Kai. Ia mengusapkan kapas pelan dan lembut.

"Iya." Jawab Aura singkat.

"Udah lewat tengah malam ini, Ra. Bahaya. Udah nginep aja, biar gak repot kalau mau ke bandara." Ucap Kai. Walapun manja dan ngeselin, Kai sebenernya punya sisi perhatian. Tapi keseringan sisi perhatian itu muncul saat ia ingin sesuatu.

"Besok aku free, kamu ditemenin Mas Rizal selama di Surabaya. Keperluan kamu selama disana sudah aku siapin semua." Ucap Aura. Membuat Kai menghentikan kegiatannya Aura, ia memegang tangan Aura.

"Lo gak ikut?" Tanya Kai menatap Aura.

"Gak. Artinya aku free selama seminggu jangan coba-coba kamu gangguin aku ya. Aku block kamu selama satu minggu." Ucap Aura tegas, ia menepaskan tangannya dari cengkraman tangan Kai. Dan melanjutkan proses pembersihan riasan di wajah Kai.

"Gue gak mau kalau sama Rizal. Dia mana bisa sih ngurusin aku, Ra?" Rengek Kai. Aura gak peduli, dia mau istirahat full selama seminggu tanpa denger rengekan bayi besar satu ini.

Asisten ArtisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang