Paginya
Zee merasa ada sesuatu yang menindihnya hingga ia merasa tubuhnya sangat berat. Ia membuka matanya dan terlihat Adel yang masih tidur di atasnya dan menenggelamkan wajahnya di leher Zee.
"Adell, bangun del" ucap Zee sambil mencoba menyingkirkan badan Adel dari dirinya.
"Eum.... lima menit lagii" ucap Adel dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Enak aja lima menit, lo berat tau ga" ucap Zee lagi yang masih berusaha menyingkirkan Adel.
Adel yang merasa terusik pun bangun dan duduk di atas kasur dengan nyawa yang belum terkumpul.
Tok...
Tok.....
Tok....Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Zee, ia pun langsung turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya.
"Eh Bi Sarah, kenapa Bi?" tanya Zee kepada Bi Sarah, asisten rumah tangga di rumahnya.
"Ini non, tadi supir temen non nganter seragam sama tasnya temen non" Bi Sarah.
"Oh iya Bi, makasih ya" Zee.
"Ya udah, Bibi ke dapur lagi ya non" Bi Sarah.
"Iya Bi"
Bi Sarah pun menuruni anak tangga dan kembali ke dapur untuk melanjutkan aktivitasnya.
Zee kembali masuk ke dalam kamar dan memberikan seragam tersebut pada Adel.
"Nih seragam sama tas lo, gue mau mandi" Zee.
"Waduh, semoga ga kepikiran sampai sana deh"
Sebenarnya semalam Adel sudah berniat minta di jemput oleh orang rumah, namun ia mengurungkan niatnya itu setelah melihat Zee keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang seksi menurut Adel.
"Mandi bareng aja zoy" goda Adel.
"Ga ya! gue mandi di kamar mandi bawah, lo mandi di sini!" Zee.
"Santai dong, becanda doang. Tapi kalo mau beneran juga gapapa" Adel.
Zee tidak memutar bola matanya malas dan tidak menanggapi Adel. Ia mengambil seragamnya dan turun untuk mandi.
Setelah mereka selesai mandi, Zee memanggil Adel yang berada di kamarnya untuk sarapan bersamanya.
Adel pun mengikuti Zee dan turun ke ruang makan.
"Zoy, lo berangkat sama gue aja ya" Adel.
"Iya"
Mereka pun memakan roti selai kacang yang sudah berada di piring mereka masing-masing.
"Em... del..." ucap Zee memecahkan keheningan.
"hmm?" Adel.
"Sebenernya kita ini apa sih?" tanya Zee.
"Ywah mwanwusiwya lwah" jawab Adel sambil mengunyah roti nya.
"Ga gitu maksud gue. Hubungan kita ini apa del?" tanya Zee lagi dengan wajah yang terlihat serius.
Adel pun menelan roti yang berada di dalam mulutnya.
"Temen" Adel.
"Emang ada ya teman yang mainnya sejauh kita?" Zee.
"Ada kok" jawab Adel dan melanjutkan makan rotinya.
Zee pun menghela nafas dan melanjutkan makan.
Setelah selesai sarapan, mereka langsung pergi berangkat ke sekolah menaiki motor Adel.
Sesampainya di sekolah
Adel memberhentikan motornya di parkiran.
Teman-teman Adel dan Zee melihat mereka berdua dari jendela kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Stranger (ZeeDel)
Romance🔞fiksi! jgn di bawa bawa ke rl! ⚠️ "gue suka sama lo" "gue juga" "tapi kita sengender"