🍁 Disappear #07

395 42 13
                                    

28 Juli 2017

Sudah menjadi kewajiban Boboiboy untuk membantu atoknya di kedai. Walau di hari libur sekalipun. Namun, Boboiboy tidak mengeluh. Dia senang bisa membantu meringankan pekerjaan tok aba.

"Nah Boboiboy. Antar minuman ini ke meja nomor 3," suruh tok aba.
"Baik,Tok!"

Boboiboy melaksanakan perintah atoknya mengantar minuman coklat ke meja pelanggan terakhir. Boboiboy mengelap keringat dan duduk di kursi kedai.

Pelanggan tadi pun pergi setelah membayar. Kedai pun sepi. Angin sepoi-sepoi berhembus membuat Boboiboy merasakan sejuk sejenak,sambil memandang langit sore.

Damai sekali... Batin Boboiboy.

GUBRAKK!!

"-Ah!"

Boboiboy menoleh ke arah suara dan melihat seseorang jatuh dari sepeda. Pemuda itu dengan cepat menghampiri seseorang itu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Boboiboy.

Suara asing membuat si korban mendongak. Manik (h/c) dan manik hazel itu bertemu.

Mereka membeku selama beberapa detik. Lalu, Boboiboy membuka suara lagi.

"Uhh,maaf?"

"-oh,aww!ssh,maaf. Aku baik-baik saja,"gadis itu meringis melihat luka di lututnya. Sebuah tangan terjulur,gadis Hoodie itu kembali mendongak.

"Mari aku bantu obati," tawar Boboiboy.
"Oh,nggak. Saya bisa sendiri," tolak (name) berusaha selembut mungkin.

"Tidak apa-apa,di kedai ada kotak P3K,kok. Mari," Boboiboy kekeh ingin membantunya. Gadis itu tampak terdiam lalu menyambut tangan pemuda bertopi Dino.

Saat berdiri,(name) merasakan sakit. Boboiboy pun bantu memapahnya berjalan ke kedai atoknya. Ochobot yang baru pulang dari rumah temannya ikut membantu membawakan sepeda gadis itu.

Manik kuning Ochobot melihat ada headphone tergeletak di aspal. Jadi,bocah itu pun mengambil benda tersebut, mungkin itu adalah barang milik si gadis (h/c).

Ini aneh,gadis itu tidak bisa mengalihkan perhatian dari pemuda yang sedang membungkuk dan membersihkan lukanya.
Hatinya berdegup kencang daritadi.

"Selesai," kata Boboiboy selesai memberikan plester warna orange gambar Dino pada luka di lututnya. Dia tersenyum lebar, membuat si gadis tertergun.

" Eh sudah?" (Name) Kaget. Dia heran karena sedari tadi tidak merasakan sakit.
Boboiboy tampak bingung dan Terkekeh.
"Iya sudah. Kamu lagi melamun?" Katanya.

Berdegup lebihnya kencang. Wajah memerah. (Name) Berusaha tidak melihat wajah pemuda itu.
"Ah...um,iya. Terima kasih sudah membantu".

Apa-apaan ini? Ada apa denganku? Batin (name).

Boboiboy mengerjap sebentar. Dia cukup bingung karena wajah gadis di depannya tiba-tiba merah. Apa dia demam?

Lucu... Batin Boboiboy tersenyum memperhatikan (name).

"Ha,nah!" (Name) Membalikkan badan dan menemukan satu botol es coklat dari pria tua.
"Eh,ini..."

"Ini es coklat spesial kedai tok aba!" Jelas Boboiboy yang duduk di sampingnya.
"Es...coklat!"

" Atok rasa,kamu ini orang baru ya?"
"Um,iya tok. Lusa kemarin pindah sama orang tua," jelas (name).

"Nama kamu siapa?" Tanya Boboiboy.
"Ah,namaku (Fullname). Panggil saja (name)," jawabnya.

"Wah,nama yang cantik ya!" Puji pemuda itu. (Name) Sekali lagi di buat malu dan memalingkan wajah sambil menggaruk pipi entah kenapa gatal.
"Haha...terima kasih".

Disappear🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang