chapter nine

578 38 3
                                    

Typo tandai



Kringgg......

Bunyi bel istirahat "baik anak-anak sampai disini dulu pelajaran kita selamat siang" ucap busuk berpamitan keluar kelas.

"Siang busuk"ucap para murid.

Setelah kepergian buk Sukma merekapun berbondong-bondong menuju kantin termasuk givano.

"Lo nggak ke kantin?" Tanya Givano pada Bastian.

"Hemmm"

Merekapun berjalan menuju kantin sampainya di kantin mereka memilih salah satu bangku kosong di sana.

Setelah menduduki salah satu meja di sana merekapun memangil bibi kantin untuk mencatat pesanan mereka.

Sampainya bibi kantin di meja mereka, mereka pun menyebutkan pesanannya.

"Mau pesan apa den?" Tanya bibi kantin.

"Nasik goreng sama jus jeruk satu bik" ucap givano.

"Klo kawan Aden disebelahnya itu mau pesan apa"

"Samain"ucap Bastian singkat.

Bibi kantin yang mendengarkan pesanan Mereka pun mencatat dan langsung pergi mengambil pesanan mereka.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan mereka telah sampai diantar oleh bibi kantin.

"Nih den pesanannya, selamat menikmati" ucap sang bibi kantin dan berpamitan untuk memberi pesanan Keada murid yang lain.

Mereka pun menikmati makanan mereka dengan hening.

"BANG..." teriak seseorang membuat givano dan Bastian mengalikan pandangan mereka pada orang yang berteriak.

"Kita duduk di sini ya bang soalnya mejanya udah pada penuh" ucap Ardian.

"Hemmm" deheman givano

Mendengar respon givano si kembar pun menduduki bangku kosong di kanan dan di kiri givano membuat givano duduk di antara Ardian dan Ardan.

"Udah pesan??" Tanya Givano.

"Udah bang bentar lagi paling di antar, nah itu dah datang" ucap Ardan menunjuk bibi kantin yang berjalan menuju meja mereka.

"Ini den pesanannya" ucap bibi kantin

"Makasih bik" ucap si kembar.

Merekapun memakan pesanan mereka dengan tenang.

"Bang yang di sebelah Abang itu siapa?" Tanya Adrian.

"Kawan Abang" ucap Givano menatap Bastian.

"Bastian" ucap Bastian memberi tau namanya.

"Salken bang gw Ardian dan ini Abang kembaran gw Ardan" ucap Ardian memperkenalkan diri.

"Hemmm salken" ucap givano.

"Kalo gitu kita duluan ke kelas ya bang" ucap Ardan.

"Hemmm"

Mendengar respon givano mereka meninggalkan kantin menuju kelas mereka.

Setelah kepergian si kembar giano dan Bastian pun berjalan menuju kelas mereka.

_________________
____________________________




























_____________
____________________

Skip pulang sekolah.

"Sampai sini pertemuan kita selamat siang" ucap guru yang mengajar di kelas givano.

"Siang buk"ucap serempak para murid.

Giano memasuki semua alat tulisnya ke dalam tas miliknya,
Setelah memasuki semua alat belajar yang di punya, givano pun langsung berjalan ke luar kelas menuju parkiran tempat mobilnya berada.

Sampai di parkiran giano melihat kedua adik kembarnya yang sudah menunggu dirinya untuk pulang bareng.

"Abang" ucap serempak si kembar ketika melihat givano berjalan ke arah mereka.

Melihat antusias si kembar givano langsung mengusap sayang kepala mereka berdua, mereka yang di perlakukan seperti itu oleh givano langsung memeluk erat givano, membuat givano terkekeh geli melihat ke manjaan ke dua adiknya itu.

"Udah nanti dilanjut di rumah pelukannya, nanti kalo terus pelukan bisa-bisa kita nggak pulang-pulang" ucap givano.

"Ok" ucap mereka melepas pelukan.

Mereka pun menaiki mobil dengan givano yang membawa mobil dan Ardian yang duduk di sebelah givano sedang kan Ardan duduk di kursi belakang.

Givano menjalankan mobilnya ke arah sekolah Drayken.

Setelah beberapa menit merekapun sampai pada sekolah Drayken dengan Drayken yang sedang menunggu di depan gerbang.

Givano mendekati mobilnya ke arah Ken, melihat mobil mendekat Drayken langsung menghampiri mobil tersebut karna dia tau abangnya menjemputnya.

Givano membuka jendela di sebelah Ardian untuk menginstruksikan Drayken untuk masuk ke dalam mobil.

"Ayo masuk"ucap givano menyuruh Ken untuk masuk ke mobil.

Melihat kursi di sebelah givano sudah di tempati Ardian membuat Ken melayangkan protes.

"Abang... Ken mau duduk di sebelah Abang bang Ardian duduk di belakang Sama bang Ardan" ucap ken cemberut sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Kan sama aja Ken"ucap Ardian.

"Nggak mau tau ken mau duduk di samping bang gio bang Ardian duduk di belakang pokoknya titik"ucap Ken menyilangkan tangannya di dada.

"Yasudah Abang aja yang duduk di belakang Ken yang nyetir" ucap givano jengah melihat tingkah sang adik bungsu.

"Kok abang gitu sih nggak sayang Ken lagi ya" ucap Ken langsung duduk di kursi belakang di sebelah Ardan dangan membanting pintu cukup kuat.

"Ko merajuk si padahal Abang mau ngajak Ken jalan-jalan tapi Karana Ken merajuk jadi Abang sama si kembar ajalah yang pigi" ucap Ken menggoda sang adik.

"Jangan bang Ken nggak jadi merajuk Abang kembar nggak usah di ajak Ken aja yang di ajak" ucap ken memeluk Ken dari kursi belakang membuat givano tercekik.

"Ken lepas" ucap givano menepuk-nepuk tangan ken Dengan pelan.

"Heheh sorry bang" ucap ken

"Hemm jangan di ulangi" ucap giano.

"Ok bang"

Setelah percakapan mereka giano melajukan mobilnya menuju kediaman mereka.

Setelah beberapa menit mobil mereka akhirnya sampai di Mension mereka.

"BUNDA KEN UDAH PULANG NIH" ucap Ken teriak memangil sang bunda.

"Jangan teriak-teriak Ken kamu pikir ini hutan harus teriak-teriak"ucap sang bunda.

"Maaf bunda" ucap Ken.

"Yasudah Kelian langsung ke kamar bersihkan badan Kelian bauk asem setelah itu turun kita makan siang bunda tunggu di meja makan" ucap sang bunda sambil menutup hidung pura-pura ke bauan.

"Oke Bun" ucap mereka.

Givano pun melangkahkan kakinya ke arah kamar miliknya untuk membersikan diri.















Jangan lupa tinggalkan jejak vote and komen Papay 👋 👋 👋 👋



















Giano or GivanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang