chapter eight

513 37 0
                                    


Engggh...."Njir berat banget gw nggak bisa napas,  apa gw di tindih setan?" gumaman Givano terbangun dari tidurnya.

Givano mencoba untuk membuka matanya untuk melihat siapa yang menindih tubuhnya.

Givano menatap Drayken yang sedang tidur di atas Tubuhnya jangan lupa dengan si kembar yang berada di samping kanan dan kirinya sambil memeluk tubuhnya dengan erat.

Givano mencoba melepaskan pelukan si kembar bukannya terlepas si kembar malah semakin memeluk givano dengan erat membuat givano semakin sesak.

"Dek lepas dulu pelukannya Abang ngak bisa nafas kalok kayak gini"ucap givano membangunkan ke tiga adiknya.

"Nggak mau bang udah kayak gini aja bobok nya" ucap Drayken.

"Kalo kayak gini Abang bisa mati, emang Kelian mau Abang mati karna ke habisan nafas" ucap givano.

Mereka bertiga langsung melepas peluknya dari sang Abang membuat givano menghirup udara dengan rakus.

"Abang maafin kita ya, Abang jangan ngomong kayak gitu lagi kita sayang Abang"ucap mereka bertiga sambil menunduk kan kepala bersalah.

Melihat ketiga adiknya menunduk kan kepalanya membuat givano iba

"Ia Abang maafin tapi jangan di ulangi lagi ya Abang susah napas kalok Kelian meluk Abang kaya tadi" ucap givano.

"Ia bang janji"ucap mereka bertiga.

"Ya sudah Kelian ke kamar Kelian gih siap siap udah jam brapa tuh nanti terlambat ke sekolah" ucapan givano mengusap kepala mereka bertiga.

Setelah mendengarkan ucapan givano mereka bertiga bergegas keluar kamar givano menuju kamar mereka masing masing.

Setelah para adik adiknya pergi givano melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah membersikan diri givano berjalan menuju Walk in closet untuk memakai seragam sekolahnya setelah  Menganti baju givano langsung menyiapkan perlengkapan sekolah setelah selesai Givano berjalan menuju lantai bawah tempat keberadaan orang tua dan adik adiknya.

"Pagi bun pagi yah" sapa givano kepada orang tua nya.

"Pagi sayang/pagi boy" ucap kedua orang tua givano sambil mencium sang anak.

Givano menduduki salah satu bangku yang berada di ruang makan.

"Bun si kembar sama si Ken kemana ko belum turun?" Tanya Givano.

"Biasa adik adik kamu itu banyak tingkah paling bentar lagi turun" ucap sang bunda.
Givano yang mendengar ucapan sang bunda hanya mengangguk.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki menuruni tangga.

"Pagi ayah pagi bunda pagi bang" ucap ketiga adik givano.

"Pagi boy/pagi sayang/pagi" ucap mereka membalas salam sang anak/adik.

Mereka pun menduduki masing masuk kursi mereka merekapun memulai acara sarapan pagi mereka sebelum melakukan kegiatan.

"Bang nanti kita berangkat ke sekolah bareng ya bang" ucap Ken.

"Ia nanti kita pakai mobil aja biar kita semua berangkat bareng"ucap givano.

Mendengar ucapan sang Abang merekapun menganggukkan kepalanya semangat.

Setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka berjalan kearah garasi tempat mobil mereka berada.
Sebelum mereka pergi givano dan adiknya berpamitan untuk berangkat sekolah.

"Ayah bunda kami berangkat ya" ucap mereka berempat.

"Ia hati-hati belajar yang bener jangan bolos"nasehat sang bunda.

"Ia Bun"

Setelah berpamitan givano menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah, setelah berapa menit perjalanan sampailah givano di sekolah si Drayken.

"Ken masuk dulu ya bang" ucap Ken

"Hemmm sana masuk gih itu teman kamu dah nungguin" ucap givano sambil melihat teman Ken yang menunggu si Ken untuk ke kelas bareng.
Mendengar ucapan Sanga Abang ia menapa teman yang dimaksud givano siapa ternyata temanya David teman laknat nya itu.

"Ken masuk duluan ya bang" ucap Ken melambaikan tangan kepada abangnya.

Setelah kepergian sang adik givano pun menjalankan mobilnya menuju sekolah mereka.

"Lo bareng siapa Ken?" Tanya David.

"Bareng Abang Abang gw" ucap Ken

"Ohh"ucap David mengerti.

"Yo masuk kelas hari ini kita ada ulangan" ucapan David.

Mendengar ucapan David merekapun berjalan menuju kelas mereka.

Sedangkan di tempat lain
Setelah sampai givano memarkirkan mobilnya di tempat.pat parkiran mobil.

Note : givano dan si kembar satu sekolah Givano kelas 12 SMA IPA sedangkan si kembar kelas 11 IPA

Setelah sampai givano memarkirkan mobilnya di tempat.pat parkiran mobil.

"Bang kita ke kelas duluan ya soalnya teman teman kita udah nungguin"

"Hemm"dehem givano.

Mendengar respon sang Abang merekapun bergegas berjalan menuju kelas mereka.

Setelah kepergian sang kembar givano pun melangkah menuju kelas.

Sampainya di kelas givano menduduki bangku miliknya di sebelah Bastian yang tengah tidur.

Kringgg...

Bunyi bel pertanda mulainya aktifitas belajar mengajar.

Mendengar bel masuk givano membangunkan Bastian agar mereka tidak mendapatkan masalah.

Bastian yang terusik Karana dibangunkan givano menegakkan tubuhnya sambil menatap givano.

Seolah mengerti tatapan Bastian givano langsung memberi tahu bahwa bel sudah berbunyi.

"Udah bel bangun"ucap givano.

"Hemm"

"Pagi anak anak" sapa sang guru bernama buk Sukma.

"Pagi busuk" ucap para murid membalas sapaan sang guru.

"Apa yang Kelian bilang ha"marah busuk alias buk Sukma.

"Heheh Nama ibuk kan buk Sukma jadi kalau singkat jadi busuk emang ada yang salah buk"ucap salah satu siswa yang bernama loi.

Busuk yang mendengar itupun terdiam.

"Sudah-sudah mari kita mulai pelajaran kita" ucap busuk.

Mereka pun memulai pelajaran mereka dengan tertip.


























Jangan lupa tinggalkan jejak vote and komen Papay 👋👋

⚠️Tandai Typo

😊

Giano or GivanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang