chapter two

1.3K 110 6
                                    






"engggh"

Lenguhan seorang pemuda yang akan sadar dari tidur panjangnya, dia adalah giano setelah pertemuannya dengan givano dia sekarang berada di tubuh givano Sanjaya anak sulung keluarga Sanjaya.

Giano mengerjap-ngerjapakan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke Indra penglihatannya.

Setelah menyesuaikan pandanganya hal yang pertama kali dilihat giano adalah kamar yang begitu mewah dan elegan.

Giano beranjak dari tempat tidurnya dan menalarisis setiap sudut kamar givano, setelah puas menalarisis dia berjalan menuju kamar mandi untuk melitah tubuh barunya setelah sampai di walk in closed giano berjalan ke arah cermin full body, dia bisa melihat tubuh barunya dari atas Hinga bawah.

"Aahhh... gila cok tubuh baru gw keren banget njir" monolok giano menalarisis setiap tubuh baru giano

Setelah puas melihat tubuh barunya giano berjalan kearah kasurnya, giano berbaring memandang langit langit kamar, dia bingung apa yang harus dia lakukan, lamunan giano terbuyarkan akibat sakit kepala yang datang bersama ingatan-ingatan givano yang membuat kesadaran giano menghilang.

"Njir Lo givano, kalok ngasi ingatan jangan sekaligus bangsat" ucap sampah serapah giano ucapakan sebelum kesadarannya menghilang.



















Setelah sadar dari pingsannya giano langsung membersihkan tubuhnya,
Ingin sekali dia mencekik givano tapi sayang nya dia tidak bisa karna keberadaan givano entah di mana.

Giano sudah mendapatkan ingatan givano, dalam ingatan yang di berikan givano, givano selalu mengacuhkan adik adiknya seolah dia membangun benteng untuk keluarnya, sehingga membuat saudara saudaranya menyerah untuk mendekati abangnya, orang tua givano pun menyerah untuk mengubah sikap anak nya yang begitu dingin dan cuek.

"Ada masalah apa si Lo bang kenapa Lo seolah-olah membangun benteng untuk keluarga Lo sendiri" gerutu giano berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan acara mandinya giano berjalan ke arah walk in closed untuk Menganti pakainya.

Setelah selesai giano berjalan menuju kasur, giano duduk di pinggir kasur sambil melamun dia bingung dia harus ngapain sekarang pingin keluar kamar tapi dia masih grogi saat bertemu keluarganya givano.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan dari luar kamar yang membuyarkan lamunan giano.
Giano berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang mengutuk pintu kamarnya.

Celkek

Bunyi pintu terbuka tampak lah wanita paru Bayah berdiri di depannya,

"sepertinya dia adalah maid yang bekerja di Mension ini" gumaman giano dalam hati

Setelah pintu terbuka wanita paruh baya tersebut memandang tuan mudanya takut takut.

"Ada apa?" Tanya giano

"A..anu tuan muda, tuan di suruh makan malam sama tuan" ucap maid membungkukkan badannya hormat.

Giano hanya menganggukkan kepalanya, maid yang melihat tuanya mengiyakan langsung pamit undur diri Karana takut dengan aura tuan muda pertamanya.

Giano pun berjalan menuju lantai satu Karan keberadaan kamarnya berada di lantai 3.

Tap
Tap
Tap

Suara langkah kaki yang mengalihkan atensi mereka pada seorang pemuda yang berjalan ke arah meja makan.

Giano yang ditatap pun merasa gugup Karana semua pandangan mereka mengarah pada dirinya, giano memandang satu persatu orang yang berada di meja makan tersebut ada sepasang paruh baya duduk di meja makan yang dia yakini kalok sepasang paru baya tersebut adalah orang tau givano dan ketiga adik givano.

Ayah : Jonatan Sanjaya
Umur: 45tahun

Bunda: Bulan Sanjaya
Umur:43tahun

Anak pertama : Givano Sanjaya
Umur: 18 tahun

Anak ke dua kembar
Kembar pertama : Ardan Sanjaya
Kembar ke dua: Ardian Sanjaya
Umur :17 tahun mereka kembar jadi umurnya sama

Anak ke tiga: Drayken Sanjaya
Umur: 15 tahun

Setelah mengetahui keluarga givano giano langsung duduk di kursi kosong di sebelah Drayken.

Merekapun makan dengan kondisi hening hanya dencitan Sendoh dan piring yang mengisi suara ke heningan itu.

Setelah selesai giano langsung beranjak dari tempat duduknya tapi di urungkan mendengar namanya di panggil alias givano.

"Givano tunggu sebentar" ucap sang kepala keluarga Jonatan Sanjaya.













Jangan lupa vote and komen 🥰

Giano or GivanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang