CH 5 (R+15)

309 23 12
                                    

Jahyun kembali ke rumah miliknya sepulang sekolah. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi dia masih memandangi lembar kertas itu. Isi kepalanya berisik memikirkan apa yang harus dilakukannya. Owen benar tentang dia yang ingin menjadi pesepeda profesional, tapi itu berbanding terbalik dengan apa yang diinginkan ibunya.

Dia segera menoleh saat mendengar seseorang membuka pintu kamarnya.

Itu ibunya.

" Dimana saat kau tidak kembali kemarin? "

" Menginap di rumah teman. "

" Jangan mengulanginya. Seperti tidak punya rumah saja. Apa yang akan dipikirkan orang tua temanmu saat melihat kau menginap di rumahnya, mereka akan berpikir jika aku tidak mengurusmu dengan baik. "

" ... "

Ibunya menghela nafas.
" Kudengar sekolah memberimu lembar tujuan, apa kau sudah mengisinya? "

" Belum "

" Apa maksudmu dengan belum? Tidak ada yang perlu kau pikirkan kembali "

Dia mengambil kertas itu, menulis Seoul National University dengan jurusan Kedokteran untuk menjadi tujuan hidup kedepannya.

" Ibu tidak bertanya padaku lebih dulu tentang apa yang kuinginkan? "

" Ada apa denganmu sekarang? Menjadi dokter adalah masa depan yang cerah. Kau tidak akan kesulitan dalam menghasilkan uang "

" Itu bukan hal yang kuinginkan. "

" Lalu apa yang kau inginkan? Apa kau ingin kembali kepada mimpi bodoh itu? Seperti pamanmu! "

" Paman tidak bodoh! "

Dia cukup terkejut dengan amarah yang keluar darinya.
" Lihatlah dirimu sekarang! Kau menjadi berani kepada ibumu. Ini karena kau tidak bisa memilah dan memilih orang untuk menjadi temanmu. Mereka memberi pengaruh buruk untukmu! "

Ucapannya membuat amarahnya memuncak.
" Mereka tidak memberiku pengaruh buruk! Kau yang memberiku pengaruh buruk! "
Dia berteriak kepadanya. Kemudian beranjak keluar dari rumahnya.

" Sekarang kemana lagi kau akan pergi! "

•••

Owen terdiam mematung saat melihat dia dihadapannya berdiri menatapnya dengan pakaian basah yang digunakannya karena hujan deras mengguyurnya.

" Sudah kubilang aku tidak akan menerima untuk yang kedua kalinya. Pergilah menginap di rumah teman-temanmu yang lain "

" Mereka memiliki ayah yang menyeramkan. "

" Aku juga "

" Kau tinggal sendiri "

Owen tersenyum. Dia tahu dia sedang memiliki masalah sekarang dan orang yang dipercayai olehnya saat ini hanya dia.

" Masuklah "

Jahyun segera masuk saat dia mengizinkan. Dia berdiam diri di dekat pintu karena pakaiannya yang basah.

" Buka bajumu, aku akan membawakan handuk untukmu "

" Disini? "

" Jangan merasa malu, aku sudah pernah melihatnya "
Ucapnya seraya pergi meninggalkannya.

Tak punya pilihan lain, dia menurut. Melepaskan semua pakaian basah yang menempel pada tubuhnya.

Dia menutupi bagian kelaminnya menggunakan tangannya saat melihatnya kembali. Dia segera membawa handuk serta pakaian yang diberikan olehnya. Kemudian dia melilitkan handuk pada pinggangnya.

You'll Find A Way | Owen × Jahyun | WindbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang