" Apa kalian ganti baju bersama? " Ledek Hannam tatkala melihat mereka datang berbarengan.
" Tidak. " Jawab Jahyun.
" Kami bukan orang tidak waras sepertimu yang membuka baju begitu saja " Sahut Owen.
" Ini mencurigakan... " Hannam berjalan mengitari mereka. " Bukankah kalian terlalu sering bersama "
" Biarkan saja, dia hanya iri karena kau terus bersamanya " Ucap Minwoo.
" Aku tidak iri "
" Jelas sekali kau iri "
Mereka berdebat.
" Kami akan pergi akhir pekan ini, kau ikut? " Tanya Owen seraya melihat Hannam.
" Kemana kita akan pergi? " Wajahnya menjadi berseri-seri.
" Hutan "
" Hutan? " Minwoo bingung.
" Ya, kami akan bersepeda "
" Oh! Itu pasti seru! " Seru Hannam.
" Hari sabtu, mari bertemu di halte bus *** pukul 5 pagi " Keduanya mengangguk sebagai tanda mengerti.
Jahyun hanya diam, sejujurnya dia tidak mengerti mengapa dia meminta mereka untuk ikut. Jauh dari lubuk hatinya dia hanya ingin bersamanya saja selama akhir pekan nanti.
" Apa yang akan kita lakukan kali ini? " Tanya Owen.
" Aku pikir kita akan bermain bola voli " Jawab Minwoo.
Jam pelajaran selesai,
Jahyun berada di dalam ruang olahraga untuk menyimpan beberapa bola voli atas perintah dari gurunya.Seseorang tiba-tiba saja masuk, menutup pintu itu lalu menguncinya dari dalam. Jahyun terkejut dan segera berbalik untuk melihat siapa yang datang, dia disambut dengan bibir lembab mendarat tepat di atas bibirnya.
Jahyun diam untuk memproses apa yang sedang terjadi, tapi kemudian dia membalas ciumannya dengan lembut saat mengetahui itu adalah Owen.
Owen dengan sengaja membuka sedikit mulutnya, membiarkan lidah kecil miliknya masuk dan menelusuri mulutnya, dia mulai mendominasi.
Owen melepas tautan di antara mereka, dia tersenyum seraya menatap manik matanya. " Apa kau menyukainya? Saat mendominasiku? " Tangan nakalnya menangkup pantat miliknya, menariknya agar menempel dengannya.
" T-tidak " Jawabnya. Manik matanya sedikit bergetar saat dia menatapnya, sesaat kemudian ia melemparkan pandangannya.
Dia terkekeh melihat dia yang menjadi gelisah.
" Aku pikir hanya kita saja yang akan pergi akhir pekan nanti " Ucapnya seraya kembali melihatnya.
" ... " Owen terdiam untuk sesaat, dia sedikit terkejut dengan sifatnya sekarang. Hatinya menjadi sangat senang bukan main. " Ini cukup mengejutkan "
" Apa? "
" Seseorang sepertimu memiliki sifat seperti ini...ini membuatku ereksi "
" Kau terus mengatakan kata-kata seperti itu "
" Kata-kata apa? "
" Kotor dan mesum "
" Kenapa? Aku hanya berkata jujur "
" Aku tidak menyukainya " Matanya memancarkan kesedihan.
Dia tersenyum tipis, lalu membawanya ke dalam dekapannya. " Baiklah... maafkan aku " Dia mengecup pipinya berulang kali.
Jahyun melingkarkan tangannya pada pinggangnya, mendengarkan degup jantungnya di dalam dekapannya.
" Aku mengajaknya karena sepertinya akan menyenangkan jika pergi bersama-sama. " Tangannya mengelus punggungnya. " Mari pergi setelah itu, hanya kita "
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Find A Way | Owen × Jahyun | Windbreaker
FanfictionSepenggal kisah tentang kebersamaan dari seorang pria berambut pirang dengan pria berkacamata. Warning! • BL, BxB, Yaoi, Gay, R+19, Adult, Mature, Smut Genre • Romance Chara by • Jo Yongseok