"🌷。๑୧⍤⃝📜⊰⊹Chp 14"

411 61 3
                                    

"Selamat pagi para murid sebentar lagi pulau nya akan terlihat. Kami harap kalian meluangkan waktu untuk melihat pemandangan signifikan ini"




Suara dari pengeras suara menggema di seluruh penjuru kapal. Akhirnya perjalanan mereka akan selesai juga. Pinggir kapal telah dipenuhi dengan murid. Menikmati semilir angin sembari menunggu kapal berlabuh.




"Hoam.. aku masih mengantuk.." (Name) meregangkan badannya yang kaku. Ayanokouji hanya memperhatikan dari samping sambil mengawasinya.


"Kau memang mudah mengantuk " celetuk Ayanokouji. Tangannya bersandar pada pagar pembatas sambil bertopang dagu.

(Name) mengendus geli. "Kau sendiri juga lebih suka bermalas-malasan." Lengan gadis itu menyenggol Ayanokouji.

"selamat pagi Ayanokouji! Matsuoka!" Suara ceria itu.. (name) membencinya. Kenapa pula Kushida selalu mengikuti mereka berdua. Muncul ditengah-tengah mereka pula.

Ayanokouji menatap sebentar ke arah Kushida, lalu kembali menatap Lautan. "Oh iya! Horikita ada dimana?"

(Name) memainkan jari-jarinya enggan menatap Kushida. "Entahlah.. dia bukan tipe yang menikmati liburan. Mungkin ada dikamarnya." Horikita, pemudi itu saat ini pasti tengah membaca buku di kasurnya.

Perlahan pulau yang mereka tuju telah terlihat. Pulau dengn Pantai pasir yang putih tidak kecil, tidak juga besar. Ditumbuhi hutan lebat dan perbukitan. (Name) juga tidak melihat ada resort mewah atau sarana liburan disana. Ini mencurigakan.

***

Seluruh murid dikumpulkan ke sebuah tempat. Berbaris sesuai kelas dan menunggu pengumuman yang akan diberi tahukan. (Name) melihat ke sekeliling semua murid telah berkumpul, berarti seharusnya sebentar lagi bukan?

Chabashira angkat bicara "Selagi menunggu menepi disana, kami akan memberikan penjelasan singkat. Sampai disana kita akan berkumpul di sini."

"iD pelajar kalian akan disita, sebagai gantinya pakai gelang ini. Siapapun yang melepasnya tanpa izin, akan dijatuhi sanksi."

Chabashira turun dan digantikan oleh wali kelas A. "Aku wali kelas A . Mashima. Nah, ujian khusus bagi kelas satu akan digelar" ucapnya.

Benar sekali tebakan (Name) dan Ayanokouji. Tidak mungkin sekolah akan berbaik hati pada muridnya. Beberapa siswa mulai bergumam tak jelas. Mengapa tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Ini mendadak sekali bagi mereka.


Tinggal apa ujian yang akan mereka jalani saja. (name) mulai berpikir. Tidak mungkin ujian tertulis atau ujian fisik belaka. Ini bukan sekolah biasa, ujiannya juga pasti luar biasa.

Hanya ada satu kemungkinan. "Mulai hari ini, selama seminggu kalian akan hidup berkelompok di pulau tak berpenghuni itu. Mulai dari sini, kalian perlu memutuskan Semuanya sendiri "

***

"Manusia dikutuk untuk bebas"
- Jean Paul Sarte

(Name) mengadah ke langit. Menikmati angin dan melihat awan bergerak. Sementara teman kelas yang lain tengah membawa barang-barang yang disediakan untuk berkemah dan membantu mereka untuk bertahan hidup.


Siang itu, Hirata memberi isyarat agar mereka semua berkumpul untuk menyusun rencana. "Pertama mari kita ulas situasinya. Sekolah menyediakan delapan tenda dua orang, dua senter dan sekotak korek api. Ransel perlengkapan untuk semua orang disini." Jelasnya.

Horikita tampaknya gelisah. "Ujian bertahan hidup dipulau tak berpenghuni." Mendengarnya saja membuat gadis itu angkat tangan. Beberapa perempuan lain juga tampaknya gelisah.

Backstreet! Ayanokouji ft. ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang