"🌷。๑୧⍤⃝📜⊰⊹Chp 13"

467 67 12
                                    

Yg berminat mampir dongg aku maksa ehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yg berminat mampir dongg aku maksa ehe



 

"Putuskan lah sekarang juga"

Pikiran Ayanokouji terus memikirkan tentang percakapan mereka tempo lalu. (Name) yang awalnya rebahan dan membaca buku itu nampaknya sudah tidur di karpet berbulu sekarang.

Ayanokouji turun dari ranjangnya dan duduk disamping (Name). Memperhatikan wajah damainya ketika sedang tidur sebelum pada akhirnya bel kamar nya ditekan oleh seseorang.

Berjalan mendekati pintu dan membukanya
"Oh, Hirata.."

Hirata. Pusat D class, si ketua kelas. Pemuda dengan rambut kuning pucat. "Gomen, kamu sudah tidur?"

Ayanokouji menggeser tubuhnya memperlihatkan seorang gadis tidur diatas karpet.  "aku tidak tidur sih, tapi.."

Hirata tersenyum maklum. Sedikit mengejutkan melihat Ayanokouji sedang berada dalam satu kamar dengan seorang perempuan. Perempuan!

"Aku ingin nongkrong dengan Karuizawa dan yang lainnya. Apa kau mau ikut?" Jujur saja Ayanokouji tidak terlalu akrab dengan mereka.  Pasti agak canggung saat bertemu nanti.

"Tidak Terimakasih. Aku tidak akrab dengannya. Lagipula (Name) sedang tidur. Tidak enak meninggalkannya"

Hirata tertawa ringan. Dia mengerti, Ayanokouji juga sangat menempel pada (Name) begitu juga sebaliknya. "Justru ini kesempatan yang bagus untuk akrab dengan semuanya."

'Dia enggan membiarkan ku yang bersama dengan (name) atau kah...

"Ayanokouji, sebenarnya aku ingin meminta saran. Bisakah kau menjadi penghubung ku dengan Horikita dan Matsuoka? Agar D class bisa naik lebih tinggi. Mereka akan jadi orang yang penting"

Tuhkan

Ponsel Hirata berdering. Karuizawa memanggilnya. "Yakin tidak diangkat?"

"Maaf Ayanokouji. Aku harus bergegas, tapi kalau kau berubah pikiran kau bisa menghubungi ku."

Selepas kepergian Hirata, Ayanokouji kembali duduk disamping (Name) sambil bersandar di pinggir ranjang. Kakinya diluruskan.

Tidak ada kegiatan pun dirinya merasa bosan, akhirnya merebahkan diri disamping (Name).  Namun, dirinya kembali diganggu dengan dering ponselnya. Horikita.

'astaga, aku ingin bersantai'

Sore hari di kapal Spreranza. Horikita memanggil mereka berdua untuk berkumpul membicarakan sesuatu. Hanya mereka berdua yang bisa diajak bicara dan mengerti keadaan Horikita.

"Cepat juga.."

(Name) dam Ayanokouji mengambil tempat duduk dengan Horikita yang ada ditengahnya. Tempat itu mirip tempat duduk mini bar.

"Menurutmu, perjalanan kali ini hanya berisi liburan semata?" Tanya Horikita memulai pembicaraan.

"Entah lah, mungkin iya. Pasti ada yang disembunyikan disini" balas (Name).

"Kapal ini sedang menuju Pulau pribadi milik sekolah yang berada di lau selatan bukan? Setelah disana.." Ayanokouji pun sulit menebak hal apa yang akan menimpa mereka.

"Yah, intinya kita tidak boleh lengah ya.." (Name) masih sedikit mengantuk jujur.

Suasana sore, angin laut. Sungguh segar sekali. "Ternyata kalian ada disini? Memasang kamera pengintai di paviliun khusus. Kamu melakukan hak yang menarik"

(Name) mengenal suara menyebalkan ini. Dirinya langsung memasang siaga saat sosok itu duduk disampingnya. Kakeru Ryuuen, C class.

Horikita juga terlihat tidak nyaman dengan kedatangan pemuda itu. "Kau ini siapa?"

Tangan Ryuuen meraih dagu (Name). Melihatnya dengan seringaian. "Aku suka cewe seperti mu (Name)-chan"

(Name) menatap tajam Ryuuen. Ayanokouji juga bahkan mulai terusik. "Aku tidak tau kau dapat info dari mana, tapi jangan memanggil nama orang dengan mudahnya "

(Name) dengan kasar menepis tangan Ryuuen. "Ekspresi wajah kesal mu lumayan menggoda"

Selanjutnya akan ku ladeni. Nantikan saja."

Selepas kejadian Ryuuen yang mengganggu pertemuan mereka bertiga. Mereka kembali ke kamarnya masing-masing.

Seorang gadis berambut merah mudah panjang tengah berdiri di dekat kaca. Pemalu sifatnya sedikit tidak berguna. Sakura.

'Matsuoka dan Ayanokouji terlihat dekat sekali. Apa aku punya kesempatan? Aku ingin dekat dengan Ayanokouji. Tapi entah rasanya.. sedikit mustahil.'

Kalau dipikir-pikir pun Ayanokouji juga banyak terlibat dalam kasus yang melibatkan perempuan. Tapi pemuda itu tentu tidak memiliki niatan untuk menjalani hubungan selain teman sekelas dengan mereka.

Memahami perasaan (Name) saja dirinya masih perlu banyak belajar.

'Tapi.. aku punya kelebihan. Apa aku goda saja Ayanokouji? Tidak-tidak itu ide yang sangat buruk.'

Merenung sambil menatap langit dan sesekali menghembuskan nafasnya pasrah. "Menurutmu.. bagaimana.."

'aku harus mencoba mengungkapkan perasaan ku pada Ayanokouji. Aku harap dia mengerti'

"..mau kah kau.. ken-"

"Sakura?"

"Ayanokouji-kun?!"

Okay, Sakura panik sekarang. Sejak kapan orang itu ada dibelakangnya, ini adalah timing yang tidak tepat. "Sejak kapan kau ada disini?" Keraguan memenuhi matanya.

"Apa kau dengar ucapan ku tadi?"

"Tidak.." Apa yang Sakura sembunyikan? Ayanokouji tidak paham.

Sakura kebingungan mencari kata-kata untuk dibicarakan dengan Ayanokouji. "Tumben sekali Matsuoka-chan tidak terlihat dengan mu Ayanokouji

"Ah, (name) sudah tidur sih. Ngomong-ngomong kau masih sedikit pemalu ya"

Sakura mundur satu langkah. "Masih terlalu sulit bagiku untuk berteman dengan mereka." Tangannya bergerak menyisir poninya kebelakang.

"Maaf terlalu bergantung padamu.."

Ahh Ayanokouji paham sekarang. "Kalau sekedar mendengarkan cerita, aku masih bisa"

Wajah Sakura sedikit terlihat senang sekarang. Tangannya mengangkat sebelah tangan Ayanokoji dan menggenggamnya. "Benarkah? Terimakasih!"

"Are? Sakura? Ayanokouji?" Kushida datang dari arah kanan. Sakura yang masih menggenggam tangan Ayanokoji sedikit panik dan kemudahan melepaskannya.

"K-kalau begitu aku kembali ke kamar ku saja. Selamat malam"

Kushida memiringkan kepalanya saat Sakura terlihat terburu-buru pergi meninggalkan mereka berdua. "Apa sebaiknya tadi tidak aku sapa saja ya?"




 









Huhuuu aku baru selesai nabung chapter lagi

Backstreet! Ayanokouji ft. ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang