Backstreet! Ayanokouji ft. Reader

"🌷｡๑୧⍤⃝📜⊰⊹Chp 12"

Tinggalkan Segala harapan engkau yang telah masuk kesini

- Dante

Classroom of the elite episode 8

Summer time sadness time

Musim panas telah tiba. Hal besar telah disediakan oleh sekolah elite metropolitan Tokyo, yaitu mengadakan liburan ditengah laut Pasifik dengan menggunakan kapal pesiar yang mewah.

Kapal pesiar mewah Spreranza. Kalau dibayangkan kapalnya cukup panjang. Lebih mirip hotel mewah saat kau masuk kedalamnya. Interior fancy berwarna emas menghiasi aula utama.

Kamar pribadi untuk setiap siswa. Kolam renang indoor dan outdoor. Resto mewah dan mini bar. Semua surga dunia ada diatas kapal ini.

"Laut musim panas Abadi!"

"Angkasa biru!"

"kita ada di tengah Pasifik!"

(name) terkekeh mendengar teman-temannya heboh dengan liburan mewah ini. Terutama Ike.

Posisinya :
Ike - (Name) - Ayanokouji - Kushida -  Karuizawa - Sudo. (Yg lain bayangin sendiri)

"untung saja ini musim panas akan lucu jika ini musim dingin." (Name) menyisir rambutnya yang beterbangan angin. Bersandar ke tepi kapal disamping Ayanokouji.

"Memangnya kenapa kalau musim dingin?"  Kushida menatap (Name) dengan tatapan bingung.

(Name) terkekeh dan Ayanokouji menghela nafasnya. "Titanic part 2"

Mereka semua sedikit tertawa mendengar jawaban (Name). Garing

"Pemandangannya indah! Langsung dibuat cenat cenut" Karuizawa juga tampaknya menikmati angin yang menerpa wajahnya

"Syukurlah kau tidak jadi dikeluarkan" Ike menambahi dengan menyentuh bahu Sudo

Sudo merasa bersyukur "Rasanya seperti bermimpi" Nada suaranya bergetar.

Karuizawa kembali berkata "Sekolah kita dermawan banget membawa kita ke kapal pesiar begini"

Kushida berbalik melihat ke arah belakang dan tersenyum. "Ayo kita berenang!"

Mereka semua mengikuti arah pandang Kushida. Memang, kolam renangnya terlihat sangat menyenangkan, bisa juga digunakan untuk bermain voli.

(Name) tidak ikut berenang. Dimana letak menyenangkannya berada di kolam renang memakai bikini lalu laki-laki berkerumun dipinggir kolam melihat gadis bermain voli.

Sebagai gantinya (Name) pergi ke restoran lebih dulu untuk reservasi meja untuk dua orang.

"Sudah aku putuskan! Aku akan menembak Kushida!" Ucap Ike yang ikut menonton Kushida bermain dikolam renang.

Wajar saja bila gadis itu memiliki banyak secret admirer. Baik hati manis dan suka membantu.

"Ya-yang benar saja?" Yamauchi menatap Ike dengan tatapan tidak percaya pasalnya laki-laki itu juga menyukai Kushida

Ayanokouji juga memberi semangat dengan nada malasnya "Maju sana.."

Masa muda..

Siang itu Ayanokouji melihat teman-teman sekelasnya sedikit menggila hanya karena nama depan gadis yang mereka sukai.

"Ngomong-ngomong.. Matsuoka terlihat manis saat tersenyum bukan?" Celetuk Sudo

"Ah memang benar sih, Hei Ayanokouji.. boleh kah aku-"

"Jangan berani coba-coba" Ucapan Yamauchi dipotong oleh Ayanokouji. Tatapannya berbeda dari biasanya. Dingin dan penuh ancaman.

Sudo dan Yamauchi menelan ludah dengan ragu. Mereka tau, sekalipun mereka mencoba hasilnya sudah terlihat.

Yang menjadi topik pembicaraan akhir datang. Berjalan mendekati mereka. "Ada apa dengan Ike?" Tanya (Name).

"Dia memanggil Nama belakang Kushida." Balas Ayanokouji. Pemuda iti langsung membenahi raut wajahnya menjadi seperti biasa.

"hee... Yah biarkan saja. Ayo Kouji-kun. Aku sudah reservasi tempat makan untuk kita. Resto first class, kapan lagi kita bisa mencoba"  (Name) menarik

Gratis. Mendengar bahwa seluruh fasilitas gratis (Name) bersemangat untuk mengeksplorasi seluruh fasilitas. Makanannya gratis.

(Name) dan Ayanokouji makan di satu meja yang sama. Kehidupan sekolah yang menyenangkan.

Entah kemana mereka akan dibawa dengan kapal mewah itu.  Siang ini Michi ada di kamar milik Ayanokouji. Berbaring di karpet berbulu dengan mengenakan rok dan seragam sekolah. Membaca novel terkenal Sherlock Holmes.

Ayanokouji juga rebahan di kasurnya. Selesai makan siang bersama (Name) tidak langsung pergi ke kamarnya. Gadis itu ngacir ke kamar Ayanokouji.

Ayanokouji sibuk memikirkan pertemuannya dengan Chabashira-sensei tadi malam saat keberangkatan mereka. Saat itu mereka sedang menonton pertunjukan teater langsung. (Name) berdiri disamping Ayanokouji.

"Tempo hari ada pria yang menghubungi pihak sekolah. 'Keluarkan Ayanokouji Kiyotaka dan Matsuoka (Name)' begitu katanya"

Chabashira-sensei. Kali ini dia terlihat sangat serius.

Ayanokouji menghela nafasnya. Memasukan tangannya kedalam kantong celananya. "Hah.. aku sendiri tidak mengerti apa maksudnya. Entah siapa lah dia"

(Name) ikut menambah penjelasan Ayanokouji "Tapi sekolah tidak bisa mengeluarkan siswa tanpa alasan yang jelas"

"Tentu selama masih jadi murid disekolah ini peraturan akan Melindungimu. Tapi kalau kau menyebabkan masalah, maka urusannya akan berbeda."

"Berbeda dengan icarus nan sombong, saya tidak menentang sang Matahari" Ayanokouji masih bisa mempertahankan emosinya. Berbeda dengan (Name) yang sedikit tersulut.

"Tekad kalian tidak ada gunanya. Kalau keputuskan bahwa kau bermasalah maka pengeluaran kalian akan menjadi kenyataan"

(name) menatap gurunya dengan tatapan tajam "Anda mengancam kami?"

"Kalau kamu mengincar A class aku akan sepenuhnya melindungi mu. Tawaran ku bagus bukan?" Chabashira tersenyum remeh.

Oke Ayanokouji sedikit kesal sekarang "Tak layak diperjuangkan"

"Sayang sekali, Ayanokouji. Matsuoka. Kalian akan dikeluarkan dan kehilangan kebebasan"

Suasananya menjadi sedikit tegang. Dikeluarkan dari sekolah artinya kembali lagi ke neraka itu. Tidak, dia tidak mau. Ayanokouji dengan cepat menarik kerah baju gurunya.

"Kau menyebut dirimu sendiri sebagai pengajar?"

Chabashira sedikit terkejut tapi berhasil dia kontrol. "Putuskan lah sekarang juga. Mengincar A class atau dikeluarkan."

Sungguh posisi yang tidak menguntungkan. Tentu jika ingin meraih A class perlu banyak hal untuk dikorbankan dan mengorbankan kedepannya. Apalagi dengan keadaan kelas yang seperti ini. Rasanya sedikit mustahil.

Chabashira keluar dari ruangan theater lebih dulu setelah pertunjukannya selesai. (Name) tersenyum putus asa duduk disamping Ayanokouji.

"Sial.. sialan"