"anak anak nanti untuk pelajaran prakarya akan ada kerja kelompok membuat Mading, ibu akan bagi kelompoknya menjadi 1 kelompok 6 orang" ucap seorang guru muda berpenampilan agamis bernama Bu Dwi.
Bu Dwi mengambil spidol dan menulis nama nama kelompok di papan tulis
Kelompok 1: Fahri, Hamzah, fayola, dirgie, Eva.
Kelompok 2: miva, tassa, Rangga, janica, agung, Kelvin.
Kelompok 3: Cakra, ikhsan, Vania, Roby, Aulia, putri.
Kelompok 4: Aldi, aji, rikho, adon, Axel, Jihan."Silahkan berkumpul dengan kelompok masing masing" lantas tiap tiap dari merekapun langsung berkumpul untuk merencanakan tema serta tanggal kerja kelompok
"Jadi mau dimana nih?" Sahut janica yang baru saja duduk di kursi
"Boleh rumah gw aja sih, di jalan Kepri" sahut agung dengan luwes hati menawarkan rumahnya
Semua anggota kelompok setuju untuk mengunjungi rumah agung minggu esok hari.
-
Minggu pagi jam 8.00
On grup chat (kelompok mading 3)Agung : guys padim?
Janica : otw
Miva : gua otw tp aga jauh
Agung: oke, disini dah ada rangga sm Kelvin
Tassa: gua otw jga
End grup chat.
Tassa datang dan mencari rumahnya, tak jauh dari jalan rumah agung sangat megah dengan nuansa klasik Indonesia cat warna hijau keorenan, dirumahnya banyak koleksi vesxpa antik berjejer dengan plat yang unik pula, bahkan ada Teng baja.
"Silahkan duduk duduk gais, bibi gua lagi siapin makanan" jelas agung sambil tangannya menunjuk ke arah tempat duduk.
"Iya thanks agung"
Lalu tak lama Cakra heboh lantaran melihat banyak sekali koleksi kendaraan agung, ia mengajak Rangga dan kawan" untuk menaiki teng baja yg gagah tersebut.
"Eh btw kok Cakra disini sih?" Sahut janic
"Suka suka gue dong" jawab Cakra dan memasang muka bocah petakilan."Iya emang dia yg mau main pdhl ga masuk kelompok" kata agung pasrah
Lalu beberapa saat kemudian, art pun datang membawa semangkuk besar mie instan untuk kami makan sebelum kerja kelompok.
"Duh maaf ya, mie doang lagi gaada apa apa nih" sahut agung tak enak
"Santai kali Gung" jawab Rangga
"Emang bonyok lo kemana Gung?" Kata tassa penasaran
"Gatau dah lg d luar kota" sahut agung
Mereka makan kudapan tersebut sampai habis, lalu mengerjakan pembuatan Mading dan bermain main lagi setelahnya.
Agung masuk ke kamarnya dan keluar lagi beberapa saat setelahnya sembari membawa beberapa mainan, salah satunya adalah karambol modern, tassa mengambilnya dan mengajak mereka satu persatu bermain 1 vs 1, namun mereka terlalu sibuk dengan perut yang kenyang, Cakra yg sibuk berlari larian dengan kelvin seperti anak kecil, agung yg sibuk memvideokan mereka berdua seperti bapak bapak.
"Rangga, mau main?" Ucap tassa sambil menatap ke arahnya
"Boleh" rangga lalu turun dari kursinya dan bermain di lantai bersama tassa dengan seru sampai habis 2 ronde
"Cekrekk" Si jail agung memotret dan mengirim foto tassa dan Rangga yang sedang bermain karambol dari belakang ke grup kelas (yang tidak ada gurunya)
" Eh tassa foto lu di kirim di grup kelas tuh" kata miva
Permainan mereka berhenti karena hal itu, mereka berdua terkejut mendapati fotonya dikirim digrup kelas dengan caption "siapa nih berdua?"
"Anj*g agung apuss Cok" kata tassa dengan panik dan marah sambil berusaha mengambil handphone temannya itu
" Iya we apaansi Gung" sahut Rangga
Akhirnya agung menyerah setelah berusaha menyembunyikan handphonenya, ia menghapus foto tersebut.
"Demi kententraman dan perdamaian hidup manusia, dah gw apus."
"Oh ya, nih gw ada jajanan" ia mengeluarkan box besar berisi jajanan bermerk
"WIH ENAK BANGET, KALO GINI GW MAU TIAP HARI KE RUMAH AGUNG" Jawab Cakra excited yang mengambil jajanan tersebut dengan sangat banyak
" Rugi bandar gw kalo lo kesini terus mah" jawab agung.
Setelah dirasa cukup bermain dan pekerjaan kelompokpun telah usai, kami satu persatu pamit pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
quiet man
Genç KurguBased on true story Apa rasanya ketika kamu jatuh cinta kepada seorang yang tidak banyak berbicara? mempunyai kepintaran di atas rata rata, namun mempunyai sikap yg freak dan aneh? 2 tahun sudah sejak pandemi covid 19 mengakibatkan sekolah di laku...