9.

111 11 0
                                        

Suasana di ruangan itu sangat kacau, Kallias terus terusan mengatakan kalau Aria tidak akan berbuat hal seperti itu.

Noah merasa sangat konyol melihat Kallias yang berusaha menyangkal perkataannya.

Sebenarnya bagi Aria, Kallias sungguh terasa tinggi dan sangat jauh membuatnya kesulitan untuk menggapai pemuda itu. Bertahun lamanya dia mengejar Kallias dengan tertatih-tatih tapi tidak sekalipun dia bisa benar-benar menggenggam Kallias ke dalam pelukannya.

Tempat Kallias berada sangat jauh dari tempatnya seharusnya berada, dengan Kallias dan semua orang yang menganggapnya seperti rongsokan tidak bernilai, Aria perlahan lahan merasa lelah dengan sakit yang terus menimpanya, tidak ada pertolongan dari orang sekitar juga pertolongan dari yang terkasih jadi dia hanya bisa mengobatinya sendiri.

"Diam, diamlah Kallias kau benar benar membuatku muak. Kau benar, Aria tidak akan melakukan perbuatan seperti itu karena dia mencintaimu, tapi kau melakukannya, kau melakukannya Kallias, jadi bisa ku simpulkan kalau kau tidak mencintai Aria kan?"

"Apa yang kau tahu?! Aku mencintainya aku sangat mencintainya, dia kekasihku satu satunya!" Teriakan marah Kallias terdengar serak, jika Aria mendengar apa yang dia katakan saat ini mungkin pemuda itu akan memeluk kekasihnya dengan tergesa.

"Aku tahu kau mencintai Aria, Aria juga tahu kau mencintainya, tapi kau juga mencintai kehidupanmu, kau mencintai kesenanganmu, kebebasanmu, teman temanmu, kau mencintai banyak hal Kallias dan Aria hanya salah satunya.

Kau mengorbankan cintamu pada Aria demi cintamu yang lain karena kau tahu dia tidak akan meninggalkanmu, jadi kau meninggalkannya, kau biarkan dia kesepian, kau biarkan dia menanggung luka yang dibawa oleh kecintaan egoismu, kau biarkan dia menunggu pertolongan darimu, kau takut berbalik melihat ke arahnya karena kau tahu seburuk apa perlakuanmu padanya"

Kallias terduduk lemas, kakinya tidak mampu menopang berat tubuhnya kali ini.

Semua yang dikatakan Noah terasa benar.

Alasan kenapa Noah memberitahu semua ini karena dia ingin Kallias melihatnya dari sudut pandang Aria, juga fakta bahwa Kallias mencintai Aria akan memperburuk keadaannya saat tahu apa yang telah dia perbuat pada orang yang dia cintai.

Bunyi bel dari pintu utama memecah suasana tidak enak di antara mereka berdua, pelayan yang tadinya bersembunyi mau tidak mau harus melihat siapa yang datang di saat yang tidak tepat.

Pintu terbuka dan beberapa orang berseragam polisi masuk ke dalam rumah.

"Apa tuan Kallias ada dirumah?" Kata salah satu petugas.

"Saya sendiri, ada apa?" Kallias yang masih belum keluar dari emosinya terpaksa meladeni petugas kepolisian yang mencarinya.

"Apa betul anda kekasih tuan Aria? Aria Jace?" Tanya petugas lagi.

"Iya, ada apa dengan Aria? Kalian menemukannya? Dimana dia sekarang?" Katanya dengan sangat antusias, Noah disisi lain merasa gelisah secara tiba tiba.

"Aria Jace umur 28 tahun berjenis kelamin laki-laki ditemukan tidak bernyawa di bawah tumpukan salju di jalan xxx kemarin oleh orang yang lewat secara tidak sengaja, terdapat 5 tusukan yang cukup dalam di perutnya di duga pembunuhan terjadi setelah perampokan, kami turut berduka atas kejadian tersebut tapi kami butuh kesaksian anda agar pembunuhnya bisa segera di tangkap"

Tubuhnya gemetar, dadanya sakit sampai dia ingin mati rasanya.

Aria tidak meninggalkannya seperti yang dia bilang tapi dia meninggalkan Aria...

Dia meninggalkan kekasihnya di jalan pada hari itu.

Dialah yang membunuh Aria...

personne ne m'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang