Kallias sungguh sangat menawan, dia pandai bergaul, dia punya banyak keahlian, dan latar belakang keluarganya sangat spesial, dia seperti pangeran berkuda putih di zaman modern.
Entah mengapa dari sekian banyaknya orang yang tertarik padanya, Kallias memilih Aria sebagai tempatnya jatuh.
Aria itu tidak banyak bicara, teman dekatnya tidak lebih dari tiga orang, dia juga tidak berbakat dalam banyak hal. Dengan kata lain, Aria tidak spesial, pemuda itu hanya remaja yang biasa biasa saja seseorang yang akan hidup dengan biasa biasa saja.
Jadi kenapa seorang Kallias bisa melirik ke arahnya?
Baik Kallias maupun Aria tidak ada yang tahu, mereka hanya menerima kenyataan bahwa mereka memiliki rasa satu sama lain. Mungkin Kallias menyukai senyum disudut mulut Aria yang menawan, mungkin juga karena suara tawanya yang lembut, atau mungkin bisa jadi karena binar mata Aria yang menatapnya dengan kagum.
Mereka sangat manis pada awalnya, saling menempel satu sama lain seolah ada perekat yang menyatukan mereka dengan paksa. Sayangnya, satu langkah salah dan semua langkah berikutnya mulai terasa tidak benar, mereka adalah dua orang dengan dunia yang berbeda harusnya mereka tidak memaksa.
Handphone Kallias yang lama diam akhirnya bergetar pemuda itu buru buru memeriksanya seolah sedaritadi dia sedang menunggu kabar, sayangnya pesan yang masuk bukan dari orang yang dia mau.
Yang mengirim pesan adalah salah satu teman Kallias, mereka mengajaknya makan malam di sebuah restoran dengan maksud merayakan kembalinya salah satu teman mereka dari luar negeri.
Kallias yang sedang gelisah memilih untuk menyetujuinya, dia ingin bersenang-senang agar melupakan Aria.
....
Suasana di bilik restoran itu sangat meriah, pasalnya yang pulang adalah Auriga seorang pemuda manis dengan kulit seputih susu dan bibir merah alami, pemuda itu 60 poin terlihat seperti Aria.
Jika Aria melihatnya dia pasti merasa telah dibohongi sepanjang hidupnya.
Teman teman Kallias yang membenci Aria justru sangat menerima pemuda itu, mereka mendudukannya di samping Kallias yang sedari tadi kurang berekspresi.
"Lihat siapa yang datang!" Mereka berseru riuh.
"Wahhh kalian terlihat sangat cocok, ini baru pasangan yang benar!" Kata kata itu membuat semua orang tertawa bahagia seolah menertawakan Aria yang malang.
"Ada apa denganmu bro? Auriga akhirnya pulang kenapa mukamu murung begitu?" Tanya salah seorang dari mereka.
"Sudahlah teman teman, Kallias sudah punya kekasih jangan bercanda seperti itu" Auriga melirik Kallias dengan lembut, orang disebelahnya selalu sangat menawan jika saja dia tidak menolak Kallias dulu mungkin Kallias akan bersamanya dan bukannya bersama dengan seseorang yang tidak pantas seperti Aria.
"Aku lebih setuju kalau Kallias bersama mu daripada orang biasa itu"
"Aku juga! Tidak bermaksud kasar Kallias, tapi dia tidak cocok dengan lingkungan kita dia terlalu biasa"
"Benar, orang sepertinya tidak tahu apa itu kesenangan"
Kallias melihat teman temannya menghina kekasihnya sendiri di depan matanya, kenapa dia baru merasa tidak nyaman saat ini? Biasanya dia ikut mengeluh kepada mereka.
Orang di sampingnya adalah orang yang pernah menolaknya dan harus dia akui kemiripan mereka adalah alasan pertama Kallias menjadi tertarik pada Aria yang biasa biasa saja. Tapi bukan berarti dia punya cinta yang mendalam untuk orang yang duduk disebelahnya sekarang, dia bahkan sudah lupa tentang seseorang bernama Auriga. Entah kenapa setelah melihat Auriga dia semakin ingin bertemu dengan kekasihnya hatinya merasa kosong dan tidak nyaman di saat yang bersamaan seolah dia telah melakukan kesalahan besar yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
Tapi seorang Kallias terlalu keras kepala bahkan untuk hatinya sendiri, jadi saat Auriga mengundangnya masuk ke apartemen milik pemuda itu Kallias setuju begitu saja.
Kallias yang bodoh tidur dengan beberapa orang yang berbeda, dahulu Aria akan menunggunya pulang dengan gelisah dan sakit hati yang tak tertahankan tapi sekarang tidak lagi, tidak ada lampu tengah yang menyala juga coklat panas yang menemani Aria menunggu Kallias karena yang menunggu tidak lagi punya kesempatan untuk menunggu lebih lama dan yang di tunggu kehilangan seseorang yang menunggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
personne ne m'aime
Kısa HikayeKallias mencintaiku, sangat mencintaiku. Tapi dia juga mencintai kehidupannya yang cemerlang, dia mencintai kebebasannya yang leluasa, dia juga mencintai kesenangannya yang penuh warna. Kallias mencintaiku tapi dia mencintai banyak hal dalam hidup...