VI

325 13 2
                                    

syubull.. tw gx? gua lagi betmut, bete imut..hngghhhh..!!

hepi reding an sori por tipo tu..

......

esok harinya haechan menjemput jeno pukul 6, haechan tau jeno itu morning person, jadi dia bangun tidurnya juga harus pagi. pasang alarm pukul 5 pagi agar tidak kesiangan besok.

sebelum itu, sebenarnya haechan mengobrol lewat ponsel dengan jeno malam tadi. menanyakan apakah jeno mau dijemput olehnya atau tidak, jeno setuju dan itu lah alasan kenapa haechan bisa menjemput jeno dan sudah datang pagi-pagi sekali seperti ini.

sampai didepan rumah jeno, bisa dilihat ayah jeno yang sudah siap berangkat bekerja, dan disampingnya ada bunda yang mengantar. haechan tanpa sengaja bertatap mata dengan bunda.

"oh? nak haechan mau jemput jeno ya? lagi siap-siap jenonya, masuk dulu ya? kita sarapan bareng." sungguh haechan bersyukur ibunda jeno sangat baik, dirinya tidak membayangkan jika bunda itu orangnya judes.

"makasih bunda, haechan tunggu didepan aja. udah sarapan juga tadi sama bubur," tolak haechan sopan. bunda mengangguk dan duduk bersama haechan didepan, saling diam-diam sampai suara jeno menginterupsi.

*(introvert+ introvert= canggung)

"bun! sepatu neno yang warna hitam mana ya? kok neno lupa sih? bunda neno mau bawa bekelnya sandwich aja ya, pake selada yang banyak!" cerocos jeno sembari berlalu keluar dari kamar menuju ruang tengah. haechan hanya mendengarkan suara jeno yang terdengar lucu.

"ssstt! kamu gak liat bunda lagi sama siapa?" jeno menoleh kearah bunda, lalu mengernyit heran. "siapa bun? nana?"

"nak haechan,"

"hah! loh mas haechan udah datang bund?! aduh neno malu..."

jeno menyembunyikan wajahnya dengan tasnya, haechan hanya tersenyum, terkekeh pelan. "bekelnya pake paper bag aja ya? tas kamu kecil," jeno hanya mengangguk saja, dia masih malu dengan haechan.

"nak haechan masuk aja sini, didalem. masih pagi banget juga, dingin." ujar bunda sambil menyiapkan bekal jeno. haechan mengangguk dan masuk dan duduk disofa bersama dengan jeno.

"mas haechan... aku malu.."

*jelb

"LUCU BANGET NGENTOT!!" batin haechan berteriak. kaki dan tangannya sekarang bergetar menahan teriakan yang sudah diujung bibir dan tangannya yang sangat ingin mencubit pipi jeno saat ini juga.

mungkin disekolah nanti jaemin yang akan menjadi sasaran haechan.

bekal jeno sudah siap dan mereka juga sudah pamit dengan bunda, saat ini mereka masih didepan gerbang rumah jeno. "mau pake helm?"

"mau, aku bisa sendiri tapi!"

haechan mengangguk saja, lalu menyerahkan helmnya pada jeno. "nih pake," jeno mengambil helm tersebut, dan menyerahkan paper bag-nya pada haechan untuk ditaruh didepan.

"kok longgar? atau kepala aku ya yang kekecilan," haechan mencubit pipi jeno tanpa sadar dan membenarkan helm jeno agar tidak terlalu kebesaran.

"udah kan? naik kita berangkat,"

"okey!"

.....

"aing denger-denger ya chan, maneh teh lagi deketin dede gemes kita gak si? ya gapapa si, ngan awas weh maneh mun  nganyeyeri degem arurang!" ujar ryunjin yang berdiri sembari menaikan sebelah kakinya kekursi kantin yang haechan duduki.

"iya! awas lu! gua potong alat kelamin lu lu!" ancam chaeryong yang berdiri dibelakang ryunjin. "takut haechan lepas kan lumayan ada tameng." batin chaeryong takut.

my crush is so cute . [hyuckno] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang