Assalamu'alaikum
Hai semuanyaa!!
Happy Reading
"Oke Abel, siapakah ketua sebenarnya? ceritakan semuanya!" Perintah Gavin terhadap Abel."Ketua sebenarnya adalah kak Arsha. Dia temen kecil gue sama Reza" Ucap Abel.
"Arsha?" Abel menganggukkan kepalanya, membenarkan ucapan Gavin.
"Lo tau nama lengkapnya gak?" Tanya Kenzo.
"Gak tau kalau itu. Gue biasanya manggil dia kak Arsha atau kak El" Jelas Abel. Mereka yang ada diruangan itu mengangguk paham. Lalu, Gavin berpikir keras, apakah dirinya pernah mendengar nama Arsha? Mereka semua yang ada di ruangan itu juga ikut berpikir.
"Lo tau, kenapa dia mengundurkan diri dari ketua Antromeda?" Gavin bertanya lagi.
"I don't know" Abel mengerdikkan bahunya. Gavin berdecak sebal, lalu memijat pelipisnya. Gavin berdiri dari tempat duduknya.
"Oke, kalian boleh pulang" Ucap Gavin.
"Lo, marah sama gue?" Tanya Abel. Gavin hanya menggelengkan kepalanya, ia kembali duduk ketempat nya tadi.
"Bentar, sebelum pulang gue mau ngomong sama kalian. Tapi tolong jangan marah" Ucap Abel. Mereka semua menatap Abel dengan tatapan bertanya. Abel menghela nafasnya, lalu melanjutkan ucapannya.
"Lusa gue bakal pindah ke Bandung" Gumam Abel dengan sendu.
Mereka menatap Abel tak percaya. Antromeda sudah ditinggal kan oleh ketua aslinya, ditinggalkan Reza yang bernotabane sebagai wakil Antromeda, dan sekarang, Ratu Antromeda juga akan meninggalkan mereka. Oh, rasanya Gavin benar benar tak bisa menghandle semua ini.
"Lo, bercanda kan bel?" Tanya Bella dengan harap, bahwa perkataan Abel hanya sebuah candaan. Abel menggelengkan kepalanya dan ia menahan air matanya agar tidak keluar.
"Lo lupa? Kita udah janjian mau foto di studio waktu wisuda bel" Ucap Bella dengan sendu.
"Iya loh bel, gak hanya kita bel. Tapi, lo janjian foto studio sama anggota Antromeda juga" Ujar Dira.
Dan saat ini lah, Abel tidak bisa membendung air mata nya lagi. Air matanya yang ia tahan sudah lolos begitu saja. Abel pun memeluk kedua sahabatnya. Kedua sahabatnya pun ikutan menangis.
"Ma-maaf" Hanya kata itu yang bisa Abel ucapkan. Abel pun melepaskan pelukannya, dan menghapus air matanya. Abel melihat satu persatu anggota Antromeda.
"Maaf. Gue pindah ke Bandung, karna pekerjaan bokap gue pindah" Ucap Abel sambil menunduk.
"Gue juga sebenarnya gak mau pisah sama kalian. Tapi, ya gimana lagi" Lanjut Abel dengan lesu.
Anggota Antromeda menatap Abel iba. Huh... Ini bukan kemauan Abel, jadi jangan salahkan Abel. Abel meneteskan air mata nya lagi. Secepat inikah Abel harus meninggalkan teman² nya?
Kenzo, rasanya ingin sekali memeluk gadis itu. Tapi sayangnya bukan mahram. Kenzo pun mendekat kearah Abel dan memberikan selembar tisu untuk mengelap air mata dan ingusnya. Abel pun mendongak dan menerima tisunya, lalu mengelapkannya ke mata dan hidungnya.
"Makasih" Ucap Abel kepada Kenzo. Kenzo hanya mengangguk dan tersenyum.
Bella dan Dira salting sendiri melihat interaksi kedua manusia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aresha Arabella
Teen Fiction"Kenapa ngeliatin saya?" tanya gus Shaka. "Dih, gak ya. Orang gue ngeliatin kupu kupu terbang di atas kepala gus Shaka" alibi Abel. Hanya tentang kehidupan satu satunya cewek yang ada disebuah gang motor. Cewek itu, dipindahkan sekolahnya ke pesant...