6. Bocah Kembar

53 14 0
                                    

Assalamu'alaikum
Hai semuanya!!!
Happy Reading!!!


Saat ini, Abel masih mengelilingi asrama putri. Sebenarnya Abel sudah pernah ke pesantren ini beberapa kali. Hanya saja, ia tidak tau area asrama putra. Abel ingin bertanya dengan santriwati yang sedang berlalu lalang disini. Tapi kelihatannya, mereka begitu sibuk, Abel pun jadi sungkan untuk bertanya.

Abel berhenti sejenak, dan istirahat sebentar. Ia duduk dibawah pohon. Abel memandang dinding disebelah sana, seperti ada yang aneh. Dan yang benar saja, ada orang yang baru saja keluar dari dinding tersebut.

"Buset, ruangan rahasia apa gimana?" monolog Abel. Abel pun berjalan mendekati dinding itu. Abel melihat sekitarnya, dirasa aman, Abel langsung masuk ke dinding itu.

Oh, ternyata bukan dinding. Melainkan pintu yang didesain agar teksturnya seperti dinding. Abel menutup pelan-pelan pintunya.

Wow... Disini sangat sepi, berbeda dengan asrama putri. Abel membaca plang nama yang ada disana. Tertulis 'asrama putra' di plang nama tersebut.

"Wahh.. Pantesan, gue tadi nyari nyari kagak ketemu. Ternyata disembunyiin gini pintu masuknya" monolog Abel.

Abel berjalan pelan pelan, sambil melihat sekitarnya. "sepi amat dah"
Abel melihat di sebrang sana, terdapat beberapa santri yang sedang asyik berbicara.

"Apa gue tanya mereka?" tanya Abel kepada dirinya sendiri.

Abel melangkahkan satu kakinya, dan tiba tiba ada seseorang yang menarik dirinya.

"Aaaaa...." teriak Abel. Dengan cepat seseorang itu membungkam mulut Abel.

"Sttt... Ini gue" ucap seseorang sambil menempelkan jari telunjuk nya ke bibir Abel. Lalu diam diam seseorang itu menarik Abel ke taman pesantren.

"Reza? Lo ngapain bungkam mulut gue?" protes Abel saat sudah sampai di taman.

"Itu kan area santriwan. Lo ngapain ke sana?" tanya Reza.

"Kalau gak cari lo ngapain juga gue ke sana" jawab Abel dengan kesal.

Reza menghela nafas dan tersenyum. Reza senang, akhirnya ia bisa mendengar lagi ocehan dari kembarannya itu.

Ya, Reza dan Abel memang anak kembar, tapi mereka tidak seiras. Hanya beberapa orang saja yang tahu bahwa kedua anak ini kembar. Identitas kembar kedua anak ini memang sengaja disembunyikan karena suatu hal. Bahkan nama belakang alias marga mereka berdua, juga disembunyikan.

"Malah senyum senyum" ucap Abel sembari memutar bola matanya malas.

Reza tersenyum, "Lo gak kangen sama gue?" tanya Reza sambil merangkul Abel.

"Menurut lo?" tanya Abel.

"Menurut gue sih, lo kangen sama gue" ucap Reza penuh percaya diri.

"Nah, itu tau" ucap Abel. Reza merentangkan tangan kedepan, mengkode untuk memeluknya.

"Gue kangennn... Sama lo" lanjut Abel sambil memeluk Reza. Reza pun membalas pelukan itu.

"Gue juga" ujar Reza sambil mengelus punggung Abel.

Shaka yang lewat taman pesantren melihat mereka berdua berpelukan ia marah, marah sekali. Apalagi kata Abi, Reza anak teladan di pesantren ini.

Aresha ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang