Bagian 05

1.8K 210 15
                                    

"Kupikir kau terlalu merendah mengatakan tidak cukup bagus dalam melukis." Renjun melongok melihat lukisan Jaemin yang cantik tak sesuai perkataan pria itu.

Jaemin menaikan bahunya acuh, jemarinya masih mengotori kanvas didepannya. Terlihat fokus dan lihai sekali.

Renjun yang sudah selesai melukis hanya memperhatikan lukisan Jaemin. "Apa itu seorang wanita?"

Coretan pada kanvas itu terhenti membuat Renjun memandang Jaemin bingung, wajah pria disampingnya terlihat menegang.

"Aku bosan, ayo ketempat lain."

Renjun belum beranjak dari duduknya tatapan nya tertuju pada lukisan didepannya terbayang seseorang berambut panjang, wajahnya tidak terlihat karena digambarkan dengan banyak bunga-bunga begitu juga tangannya. Lukisan ini terkesan bertema sedih.

Renjun melepas celemek pelindung yang membalut tubuhnya dan berlari kecil mengejar Jaemin.

"Tunggu aku Jaemin."

"Lamban."

Renjun berdecak menyamakan langkahnya dengan Jaemin. Langkah keduanya tertuju pada kolam renang di halaman belakang. Renjun bisa melihat Haechan duduk diantara Jeno dan Jisung di pinggir kolam, si manis Tan itu terlihat canggung tapi nyaman mengobrol dengan Jisung.

"Kau suka dengan si chocoball itu?"

Renjun melirik Jaemin sekilas sembari menaikan alisnya. "Chocoball?"

"04."

Renjun mengangguk paham siapa yang Jaemin maksud. "Aku tertarik, Haechan begitu manis dan lembut."

"Kau tidak kalah manis dari si coklat itu."

Wajah Renjun langsung berubah kesal. "Aku dominan, aku bisa menjadi dominan meski wajahku manis. Aku akan dapat submisiv ku disini." Renjun berlalu setelahnya.

Jaemin tersenyum miring menatap punggung Renjun. "Tidak menyakinkan."

Pria China itu masih kesal mengambil pelampung berbentuk semangka dan duduk di sana membuat dirinya terapung-apung di air. Haechan dan dua dominan lainnya sudah pergi hingga kolam renang menjadi sepi.

"Ck, memangnya kalau aku manis tidak bisa menjadi dominan apa. Aku pasti bisa, akan aku buktikan. Aaaaa... Apa yang kau lakukan!"

Renjun memegang pelampung nya takut dirinya jatuh dan menjadi basah. Renjun tidak berniat berenang.

Jaemin masih berwajah datar kembali mendorong pelampung semangka itu semakin ke tengah kolam.

"Jaemin hentikan, aku tidak mau basah!"

Renjun menyipratkan air pada Jaemin yang duduk di pinggir kolam tapi sialnya pria kelinci itu dendaman membalasnya dengan cipratan air lebih banyak hingga baju putihnya mulai basah.

"Aiss, kau mengajak ku perang air ya."

Tak mau kalah Renjun juga menyipratkan air lebih parah dari yang tadi pada Jaemin hingga Hoodie hijau pria itu juga ikut basah. "Rasakan itu." Ejek Renjun sembari tersenyum lebar tapi senyum hilang saat Jaemin membuat gelombang pada air kolam.

"Huuuaaa~ jangan seperti itu aku bisa jatuh."

"Payah."

Kedua orang itu malah bermain air diikuti tawa menyebalkan satu sama lain.

Kedua orang itu malah bermain air diikuti tawa menyebalkan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Find u're MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang