Bagian Special

1.2K 178 24
                                    

5 tahun kemudian.

Mobil berwarna putih itu terparkir rapih disebuah halaman rumah sederhana dua lantai. Si pemilik mobil memandang lebih dulu rumah di depannya lekat, mengingat-ingat kembali beberapa tahun yang lalu dirinya terpaksa berada disini tapi kali ini dengan kesukarelaan hati.

Pria manis itu menoleh ke jendela mobil melihat beberapa mobil lain sudah ikut terparkir disana. Seperti lima tahun yang lalu jendela pria manis itu juga di ketuk halus dari luar membuat lamunannya buyar.

Pria manis itu melihat seseorang berdiri di samping mobilnya segera saja ia keluar dari mobil.

"Hyung~"

Pelukan erat pria manis itu dapatkan dari si pucat. Haechan Seo membalas pelukannya lembut dan berusaha untuk tidak memeluk si pucat terlalu erat. "Lele jangan terlalu erat perut mu bisa tergencet."

"Sayang jangan se-erat itu kasihan anak ku."

Itu sudah pasti suami dari Zhong Chenle siapa lagi jika bukan Na Jaemin. Keduanya berhasil sampai kejenjang pernikahan tepat lima bulan yang lalu dan si pucat tengah mengandung anak pertama mereka.

"Aku terlalu senang bertemu kembali dengan Haechan Hyung Nana."

"Iya tapi perhatikan perut mu." Jaemin dengan lembut memberitahu istri bengal nya ini, tangannya sudah merangkul pinggang sang istri dan mengusap perut besarnya.

"Iya iya, Hyung ayo masuk sepertinya Renjun Hyung sudah didalam." Chenle menggandeng lengan Haechan berjalan bersama masuk ke dalam rumah dengan semangat.

"Hati-hati Zhong Chenle." Peringat Jaemin di belakang sana memperhatikan sang istri.

"Iya sayang ku."

Haechan terus tersenyum melihat keharmonisan rumah tangga Na ini. "Kau masih saja petakilan, suami mu bisa semaput."

"Aku biasa saja Hyung, Jaemin saja yang lebay." Bisiknya saat mengatai suaminya itu.

Di dalam benar saja Renjun sudah berada disana tampak bosan duduk sendirian. Senyum pria China itu langsung mengembang saat melihat Haechan dan Chenle.

"Renjunie~"

"Astaga hati-hati Chenle, aku takut anak mu akan keluar sebelum waktunya." Kata Renjun menerima pelukan Chenle.

"Hahaha~ tidak akan Hyung jangan berlebihan."

Renjun memutar matanya saja beralih memeluk Haechan erat. "Bagaimana kabar mu Chanie?"

"Aku baik Renjun, bagaimana dengan mu?"

"Seperti yang kau lihat sayang."

"Apa itu sayang-sayang."

Keduanya menoleh bersama pada pria tinggi yang baru saja datang. Park Jisung yang dulu masih terlihat anak-anak sudah tumbuh semakin dewasa dan maskulin.

"Apa aku terlambat?"

"Tidak juga."

Jaemin dan Jisung berpelukan jantan sebentar, mengusak surai Chenle sampai pria hamil itu mendelik pada Jisung. Jisung tertawa saja lalu memeluk Haechan hangat. "Kau baik Hyung?"

"Aku baik Jiji, kau bagaimana?"

"Bisa dibilang baik dan tidak mungkin."

Bugh!

"Apa maksud mu Titan!"

"Aduhh.. kau lihat sendirikan Hyung."

Jisung mengusap punggungnya yang dihantam oleh tangan kecil Renjun. Jisung tersenyum lebar memeluk kekasihnya erat, menggoyangkan pelukannya ke kiri dan kanan. "Tidak bermaksud apa-apa kok sayang ku." Mencium puncak kepalanya sayang.

Find u're MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang