[BAB 6]
"Kemaren, cincin apa yang lo maksud?"Pagi yang cerah, Serena dibangunkan oleh suara bising dari lantai bawah rumahnya. Seperti ada banyak orang yang sedang beraktivitas dan berbincang di sana. Ia bangun dari tempat tidurnya dengan muka bantal. Serena lalu keluar dari kamar dengan piyama doraemon dan sandal bulunya. Turun dari tangga masih dengan mata mengantuk, ia dikagetkan dengan Bianca beserta Regan dkk kecuali Rendra yang tengah duduk di sana. Ada apa ini? Mengapa ada banyak barang juga di sini?
"Ini ada apa?" Masih dengan suara khas bangun tidurnya, Serena bertanya dengan wajah bingung.
Mereka semua menoleh. "Nah, bangun juga ni anak." Bianca menghampirinya. "Udah sana siap-siap! Pake baju rada tebel, ok?" Ia mengarahkan Serena untuk kembali ke kamar namun Serena tetap diam.
"Bentar-bentar, ini ada apa weh? Kalian mau pindahan?" Tanyanya masih bingung dengan situasi ini.
"Ngungsi! Pake nanya lo. Kita mau ke bukit lah, barbeque an sekalian camping," jawab Rio terdengar nyolot.
Raja menimpali. "Iya, tu nenek lampir ngebet banget pengen ke bukit," ia melirik Bianca dengan mata memincing.
Serena lalu menatap Bianca meminta jawaban. "Lo bilang ke mereka?" Bisiknya.
Bianca mengangguk polos. "Gue pengen, lo juga kan pengen. Udah sana siap-siap dulu aja, gue temenin deh!" Ia lalu menggeret Serena untuk masuk ke kamarnya bersiap-siap.
Sementara itu, di sisi lain menunggu Serena, mereka juga tengah menunggu Rendra datang. Lelaki itu bilang jika ia akan menyusul.
"Rendra kemana sih, lama bener!" Terlihat Rio yang tengah membuka ponselnya lalu mengetikkan sesuatu.
Lima Coganzz
Rio
|lo di mna @Rendra
|kita udh nungguinTak lama, muncul notifikasi dari Rendra yang membalas pesannya.
Rendra
|bntr
|lgi jemput annaRaja
|ngapain?
|dia ikut?Rendra
| y"Wah si Rendra ngelawak apa gimana cok? Kasian Bianca anjir, tu anak pasti cembukor abiezz," Rio terkekeh kecil.
Raja yang tengah mempersiapkan barang bersama Raka dan Regan berdecak pelan. "Rendra mana mau sama modelan kaya Bianca. Dia kan sukanya sama yang polos."
"Udah lah, nggak usah ngurusin hidup orang," Kini Raka buka suara.
Semuanya bungkam. Suasana menjadi hening sebelum akhirnya Rendra datang bersama dengan Anna yang mengekor di belakang menampilkan raut cerianya.
"Wah.. ternyata rame ya," ucapnya terdengar excited. Netra gadis itu berotasi melihat sekeliling rumah. "Kak Rendra, ini rumah siapa?" Tanyanya lagi.
"Rumah gue," bukan Rendra yang menjawab melainkan Regan dengan nada datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serena Secret's
Teen Fiction⚠️MENGANDUNG BANYAK PLOT TWIST⚠️ Bukan cerita transmigrasi biasa. Ga percaya? Baca aja. Serenia tak tau mengapa ia bisa terbangun dalam tubuh seorang figuran bernama Serena dengan nasib yang jauh dari kata beruntung. Novel berjudul "ANNAYA" adalah n...