Reza berlalu memasuki kelas mereka untuk mengambil baju di dalam tas Leo yang ingin ia beri.
"Nih bajunya." kata Reza memberikan baju kepada Leo.
"Lo kok kasar banget si tadi." ucap Fazi
"gimana gak kasar tu cewek aja bantah." cibir Leo.
Fazi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hati-hati loh, nanti benci-benci berujung cinta." ledek Reza
"Gak bakalan gue suka sama cewek begituan." cetus Leo
"Iya ya ... kita pegang omongan lo, ya kan za." ucap Fazi
"Yoi bro." saut Reza
...
Ting ... !
Mendengar suara bel istirahat Laura dan Caca bergegas pergi ke kantin dan segera mengantri memesan makanan mereka.
"Bu saya mau-" kata Laura
"Bu saya mau-" kata Leo
Mereka tak sengaja mengatakannya serempak."Cie ... jodoh nih ... " Goda Reza dan Fazi serempak.
"Apaan si gue yang duluan!" nyerocos Laura emosinya meledak menatap laki-laki yang membuat ia jengkel tadi pagi.
Caca yang hanya diam dari tadi menepuk pundak Laura pelan, agar sahabatnya tidak bertengkar sekarang, karna sorot mata siswa-siswi yang ada di kantin sekarang tertuju pada mereka. Tapi Laura tak peduli akan itu, karena Leo sudah menganggu perutnya yang sedang lapar membuat emosi Laura jadi tak tertahankan.
"Gue duluan datang ya, lo dateng telat jadi ngantri aja dibelakang sono!" ucap Leo dengan mata malas, mengusir Laura terang-terangan.
"Enak aja, lo datang duluan kenapa gak mesen dari tadi ha!" singgung Laura emosinya makin meledak.
"Kan gue-" belum selesai Leo bicara Reza dan Fazi langsung sigap membekap mulut Leo dan hendak menariknya pergi dari kantin.
"Ya udah lo aja yang mesen, kan cewek selalu benar, ya kan." kata Fazi sambil melihatkan senyum tipisnya.
"Iya-iya monggo silahkan." saut Reza dengan senyum simpul.
Fazi dan Reza pergi dengan berusaha menyeret Leo keluar dari kantin,
mereka membawa Leo yang membentak-bentak kan kakinya karna mulutnya yang masih ditutup ulah dua temannya.Semua orang yang berkerumunan tadi mulai beraktivitas lagi seperti semula.
"Apa sih dasar cowok gak jelas." cibir Laura yang masih kesal.
"Udah ra jangan marah-marah kenapa sih lagi PMS ?" Tanya Caca jengkel dengan Laura yang tak bisa mengendalikan emosinya hari ini.
Laura hanya berdecak kesal....
Setelah sampai didepan teras kelas mereka, Reza dan Fazi pun melepaskan tangan mereka yang menutup mulutnya Leo.
"Kalian ngapain buat gue malu aja ha! mau gue geprek kalian!" ucap Leo marah sudah mengancang-ancang kepalan tangannya mendarat pada dua temannya.
"Y-ya ... ampun" mohon Fazi dan Reza menyatukan kedua tangannya karna takut kena amuk Leo membuat Leo mengurungkan niatnya untuk menghajar temannya.
"Dari pada lo lebih malu, masa gak bisa ngalah sama cewek, cuman masalah gituan." ujar Reza menepuk-nepuk pundak Leo meyakinkan laki-laki itu.
"Ck Sekarang makan apa ni gue laper jadinya?!" Rahang Leo mengeras kesal.
"Ini ada makanan." Fazi berucap membuat dua temannya mengernyitkan keningnya tak mengerti maksud Fazi.
Hening ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatalis (Masih Banyak Yang Harus Direvisi)
Romance"Berusaha merubah hidup pada akhirnya takdirlah yang menentukan segalanya"