Baju Laura memang basah tidak sampai basah kuyup, tapi sekarang sudah mengering. Memasuki jam istirahat, Laura dan Caca mengeluarkan bekal makan mereka masing-masing untuk diletakkan di atas meja.
Laura juga meletakkan botol air minumnya membuat Caca melirik ke arah botol minum Laura.Wajah kagetnya muncul "Yah ra ... Gue lupa bawa air minum, temenin gue beli air bentar yuk." Ajak Caca paksa
Laura menyodorkan botol minum miliknya pada Caca.
"Ini ... Minum air gue aja, gue kasih kok ca." ujar Laura santai"Enggak ra ... Gue gak mau ngerepotin lo, ayok!" ajak Caca lagi ia langsung berdiri dari duduknya.
Laura dengan pasrah menyetujuinya walaupun dia sedang malas.
...Mereka sudah tiba di pintu kantin, Laura melirik pada Caca yang sibuk melirik sekitarnya dengan riang.
"Heh ... bilang aja mau liat cogan." kata Laura, Laura tau Caca memang suka melihat pria-pria tampan karena sudah termasuk hobinya Caca.
"Itu juga sih." ujar Caca cengar-cengir
"Ya udah ... cepetan gue tunggu sini." ucap Laura santai. Caca mengacungkan jempolnya tak lupa dengan tersenyum.
Laura tampak memperhatikan sekelilingnya melihat orang berlalu lalang, mengantri, makan bersama, dan masih banyak lagi aktivitas yang dilakukan siswa-siswi SMANTA di area kantin.
Laura mengarahkan pandangannya ke arah samping, terlihat ada Leo yang tangah berdiri juga sambil menatapnya.Laura terkaget akan kehadiran Leo yang tidak bersama dua temannya seperti biasa.
"Ngapain lihat-lihat gue?" Tanya Laura tak suka akan tatapan Leo."Karena gue punya mata." Jelas Leo,
Laura hanya berdecak.Hening menyelimuti mereka sesaat.
"Ngapain lo disini?" tanya Laura kembali.
"Suka-suka gue lah, emang kantin punya bokap lo?" Judes Leo.
"Heh ... nyolot amat si! Asal lo tau yak, gara-gara elo gue jadi malu tau gak, hari ini!" ujar laura nadanya sedikit meninggi seketika.
"Kenapa jadi nyalahin gue? Lagian kalau lo gak cepuin gue sama Bu Agna lo juga gak bakalan malu." ungkap Leo membuat Laura diam.
Dalam batinnya, Laura sangat menyetujui perkataan yang Leo ucapkan, mungkin jika ia tidak melakukannya pasti karmanya tidak langsung terjadi hingga berturut-turut.
"Yee orang sibuk ngantri dia sibuk pacaran." ucap Reza yang baru keluar dari kantin bersama Fazi.
"Mata lo pacaran, gue sembur lo ya." kesal laura.
"Emang Luwak bisa nyembur orang?" Sela Leo mengejek.
"Iya bisa ... nyembur cinta ke elo." itu bukan sautan dari Laura melainkan Caca, yang baru saja selesai membeli air mineral dari kantin.
"Ogah gue!" ujar Leo sedikit Geli.
"ii gue juga ogah ... Mending gue sembur racun aja ke ini landak!" ujar Laura tersenyum remeh.Ditengah perdebatan Laura dan Leo, Laura melihat Syifa yang berlalu menuju kantin.
"Syifa!" Sahutnya memanggil sang pemilik nama.
"Eh hai Laura!" sapa gadis cantik berambut sebahu dengan ramah.
"Gue mau balikin buku Seni Budaya lo, tapi tadi gak sempet." Tatapan Laura langsung beralih pada Leo dengan tajam. "jadi entar habis istirahat gue antar ke kelas lo yak, mumpung kelas gue jamkos nanti."
"Oh oke deh ra, kelas gue juga jamkos entar." ujar Syifa "kalau gitu, gue isi perut dulu ya, bye semua." Syifa menunjuk arah kantin dan berpamitan kepada mereka.
Laura tersadar kalau ReLeFa masih ada di dekatnya, ia menarik tangan Caca agar beranjak pergi dari sana.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatalis (Masih Banyak Yang Harus Direvisi)
Romance"Berusaha merubah hidup pada akhirnya takdirlah yang menentukan segalanya"