Part 9 'Enggak Sama'

373 59 85
                                    
































TEMEN ADEK






























Cklek.

Suara pintu depan terbuka. Terlihat Mama April masuk dengan merangkul Jisung. Di belakangnya terlihat Papa Fadli dan Minho.

“Ma, pa, kalian udah pulang?” Felix bangun dari sofa saat melihat kedua orang tuanya datang. Disana ada Seungmin dan juga Jeongin yang sudah menunggu.

“Jisung kenapa?” tanya Felix saat melihat raut wajah Jisung yang terlihat sedih dan seperti melamun.

“Jisung cuma lagi kecapekan aja.” ucap Mama April.

“Kalau gitu, kita pamit pulang, tante. Biar Jisung istirahat dulu. Kita bisa dateng jenguk lagi besok.” ucap Seungmin, berpamitan.

“Maaf, ya. Kalian pasti udah nunggu lama.” ucap Mama April dengan tidak enak.

“Enggak papa, tante. Kita pamit pulang dulu, tante, om.” ucap Seungmin.

“Pamit, tante, om, kak.” pamit Jeongin.

“Kalian hati-hati, ya.” ucap Mama April. Seungmin dan Jeongin mengangguk pelan sebelum kemudian berjalan pergi dari sana.

“Ma, pa. Jisung kenapa?” tanya Felix setelah Seungmin dan Jeongin sudah tidak di sana. Dia merasa ada yang di sembunyikan mengenai kondisi Jisung.

“Felix,” panggil Jisung. Dia berjalan menghampiri sahabatnya itu dan langsung memeluknya. Felix bingung, tapi balas memeluk Jisung dan mengusap pelan punggungnya.

“Ma, pa,” Felix melihat kedua orang tuanya untuk meminta penjelasan. Tapi kedua orang tuanya itu hanya diam.

“Fel, bawa Jisung ke kamar. Temenin dia istirahat.” ucap Minho.

“Tapi, kak-”

“Felix.” Minho menatap lurus adiknya itu. “Istirahat sekarang.” ucapnya dengan tegas.

Felix pun hanya menuruti perintah dari kakaknya itu. Dia membawa Jisung naik ke lantai atas menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Minho kemudian menoleh kearah kedua orang tuanya.

“Ma, pa, kalian istirahat aja, ya. Biar masalah ini, aku yang urus.” ucap Minho.

“Apa yang mau kamu lakuin abis ini, Ho?” tanya Papa Fadli.

“Aku belum tau, pa. Tapi, biar aku aja yang atasin semua masalah ini. Papa sama mama enggak perlu pikirin ini. Yang penting sekarang, kita harus tetep ada buat Jisung. Kasih dukungan buat dia.” ucap Minho.

Mama April dan Papa Fadli mengangguk paham. Mereka kemudian berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamar mereka. Minho mendudukkan dirinya di sofa. Dia menghela napas panjang. Pikirannya masih melayang jauh dengan berbagai hal yang berkecambuk.




























TEMEN ADEK





























Tak.

Tak.

Tak.

Minho memukul ujung bolpoint yang di pegangnya ke meja kantor. Sorot matanya terlihat menatap kosong ke depannya. Pikirannya melayang jauh dari sana.

Pagi ini Minho bangun di apartemennya. Dia memutuskan untuk tidur di apartemennya setelah mengantar Jisung dan kedua orang tuanya pulang. Saat berangkat kerja pun, dia tidak mampir ke rumah dan langsung pergi ke perusahaannya.

Temen Adek || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang