2.Another day

99 17 8
                                    

Jay dan Nicholas sedang tiduran di ranjang, sementara yang mengeluh sakit sedang bermain game di lantai bersama Sunghoon. Jake izin ke klinik karena merasa tidak enak badan, diantar Sunghoon. Sementara Jay dan Nicholas, mereka izin ke toilet tapi malah masuk ke klinik. Jadilah mereka berleha-leha disana sampai jam pulang sekolah.

"Jay, lo jadi audisi?" — Nicholas.

"Audisi apaan? Kok lo gak cerita ke gua sih?" — Jake.

"Jay mau audisi buat The Voice Of Youth 4, lo gak liat dia tiap hari bawa gitar ke sekolah?" — Sunghoon.

"Ya, gua liat sih, tapi gua pikir dia lagi caper aja ke adek kelas gitu. Ini seriusan lo mau audisi, Jay?" — Jake. Padahal Jake yakin Jay bisa jadi artis dalam sekejap mengingat kedua orangtuanya bukan orang sembarangan.

"Gak caper pun mereka udah ngejar-ngejar gue, capek juga jadi orang ganteng" — Jay.

Sunghoon mau membantah, tapi tidak bisa karena itu adalah fakta. Jay memang ganteng.

"Oh iya Hoon, gue mau transfer duit endorse nya Taesan nih — Nicholas.

"Tunggu tunggu! Taesan udah buka rekening sendiri, lo kirim langsung aja ke dia. Nih gue share nomornya" — Sunghoon.

"Okay"

Nicholas mempekerjakan Taesan untuk mengiklankan produk skincare terbarunya, kebetulan Taesan adalah seorang selebgram. Followersnya lebih dari satu juta. Berbeda dengan Sunghoon yang lebih memilih hidup private tanpa memiliki sosial media.

Sayang sekali, Sunghoon tidak memanfaatkan ketampanannya dengan baik.

Tok tok tok!

Pintu klinik terbuka, menampilkan sosok tinggi dengan rambut pirang.

"RICKY?!!" Jay memekik sampai tak sengaja menjatuhkan ponselnya, saking terkejutnya.

Ricky tertawa canggung, "hehe surprise~ pabaaaaam~"

"Ricky? Kok lo gak bilang kalo mulai masuk hari ini?" — Nicholas.

"Biar Jay kaget aja sih hehe. Duh gue jadi malu, kirain Jay cuma sama Nicholas doang disini"

Ricky, sepupu Jay yang tinggal di China. Jay sudah tau kalau Ricky akan pindah sekolah, tapi tidak tau kalau hari ini dia mulai sekolah.

"Bisa-bisanya lo gak nyariin gue tadi pagi, malah baru ketemu pas makan siang" — Jay.

"Biarin aja sih, malah bagus kan. Berarti dia bisa apa-apa sendiri, gak manja kaya si Jake" — Nicholas.

"Siapa yang lo panggil manja?! Udah jelas-jelas anak manja tuh Sunghoon!" — Jake

"Heh gue diem ya— ANJING! TUH KAN GUA JADI MATI GARA-GARA LU SAT!!"

Seperti circle pertemanan pada umumnya, ada yang berisik, ada yang kalem, ada yang pemarah dan ada yang cuek. Dan sepertinya mereka akan punya teman baru, yaitu Ricky.

"Lo masuk kelas apa, Ky?" — Nicholas.

"10-D sih"

Sunghoon ikut duduk di sebelah Jay, "sekelas sama adek gue dong, si Taesan"

"Oh Taesan, gue sebangku sih sama dia"

Jake bersorak, "tumben tuh anak mau punya temen sebangku, biasanya paling gak mau"

"Ah gimana ya Bang, gue terlalu tampan buat ditolak sih" ujar Ricky dengan pedenya.

Jake langsung tepuk tangan dan memeluk Ricky secara laki, "ma men~ Ini baru namanya cowok, bro"

so take it all✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang