6. Before disaster

54 10 2
                                    

Seperti biasa, Jake berangkat sekolah bersama tetangganya, Leehan. Mereka sudah hidup bersama sejak kecil.

"Han, Nicholas mau ngajak gue ke pantai weekend nanti, nginep. Gue disuruh ngajakin lo, lo mau gak?"

"Siapa aja yang ikut, Bang? Kalo Myungjae, Woonhak sama yang lain gak ikut, mending gue juga enggak deh"

"Kenapa?"

"Gak enak sama yang lain, Bang. Lagian gue juga gak begitu deket sama Bang Nichol, malu"

Leehan memiliki rasa solidaritas yang tinggi, ia tak akan mau bergabung jika temannya yang lain tidak diundang. Berbeda dengan Taesan, jelas dia pasti ikut karena dia sepupu Nicholas.

"Oh iya, lo jadi ikut SSB gue gak sih? Udah sebulan sejak lo bilang pengen gabung, tapi belom pernah tuh gue liat lo keliaran di lapangan"

Leehan menyengir memamerkan giginya, "kayanya gue gak jadi daftar deh, Bang. Mending jadi seleb tiktok aja gue, gak capek-capek keringetan ngejar bola"

Mereka berpisah setelah tiba di sekolah, Jake pergi ke gedung kelas 12 sementara Leehan pergi ke gedung kelas 10.

Dikelas sudah ada Jay, Sunghoon dan Nicholas, mereka sedang membahas liburan ke pantai weekend besok.

"Pokoknya lo tinggal dateng bawa barang-barang lo Jay, soal biaya penginapan sama transportasi biar gue sama Sunghoon yang urus" — Nicholas.

Jay mengernyitkan alisnya, "masalahnya Chol, Sabtu nya itu gue audisi, bentrok banget sama acara lo"

Nicholas menunduk sedih, membuat Jay merasa tak enak hati.

"Oke gini aja, berhubung keluarga gue bakalan dirumah seminggu penuh, pulang dari audisi gue langsung nyusul kalian hari itu juga gimana? Masih sempet lah kalo mau nginep semalem, gue juga masih punya waktu buat keluarga gue besoknya"

"HUAA!!! MAKASIH JAYIEEE!!!!"

Nicholas memeluk Jay dramatis, ia sangat takut rencana api unggun nya batal jika Jay tidak bisa ikut. Tidak ada yang bisa bermain gitar selain Jay.

Jake memberitahu perihal Leehan yang tidak bisa hadir, ia memberi alasan yang bagus agar Nicholas tidak tersinggung. Lalu mereka duduk di bangku masing-masing saat bel masuk berbunyi.

"Hoon, si cacing gak masuk, tumben banget"

Sunghoon melirik Jake sinis, "apaan deh? Lo kangen sama si cacing?"

"Gila aja! Mana mungkin, Hoon! Ngarang banget sih lo"

"Jake Jake!" Panggil Jay dari belakang.

"Kayanya mending nanti pulang sekolah kita ke rumahnya aja deh, gue udah gak tahan" bisik Jay membuat Nicholas penasaran.

"Apaan nih? Lo berdua mau ngapain balik sekolah? Mau enak-enak ya?"

Celetukan Nicholas dibalas jitakan sayang dari kedua sahabatnya itu, membuatnya meringis merasa perih dikepalanya.

"Lagian kalian ngomongnya bisik-bisik gitu, sok rahasia-rahasiaan sama gue. Kasih tau lah!"

Jake mendecak, "gue sama Jay mau meluruskan masalah sama si cac— ekhem sama Euijoo"

"Heng? Masalah apaan?" Tanya Nicholas dengan polosnya.

Jay menepuk kepalanya dengan jengkel, "elu! Masalahnya tuh elu bego!"

Nicholas mengusap kepalanya, "kok jadi gua sih? Gua salah apa emang?"

"Salah lo karena nyimpen susu basi dikolong meja dan nyuruh Jake buang kotaknya, dia jadi gak sengaja numpahin susu itu ke kursinya Euijoo. Dan ya, dia sendiri yang teriak cepirit cepirit sampe panggilan itu melekat sama Euijoo" jelas Jay panjang lebar.

so take it all✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang