4

5.7K 221 9
                                    

Nuwun sewu para Nimas sing paling ayu

Piye kabare?
Kangen cerita ku ora?
makin penasaran ga?

"sebelum maos crita Ndoro ini, aku mau ngasih info kalo kalian banyak Vote dan follow nanti update cerita seminggu 3x kalo Ndak ada ya updatenya seminggu 1x ya Nimas"

makanya kasih lah vote crita Ndoro ini, biar Ndoro semakin semangat nulis ceritanya ya Nimas 😗😗😗

Monggo dibaca dengan posisi ternyaman Nimas🤸

*****

Damar memacu kudanya menyusuri sawah-sawah miliknya, menikmati suasana desa sore hari dengan kudanya sangat menyenangkan. Bertegur sapa dengan warga desa di jalan.

"Mari Juragan" Sapa warga yang berpapasan dengan Damar.

Suasana di sawah dan waktu senja membuat dia tenang dan menikmati keindahan desa, Dia menunggangi kudanya menuju sawah yang sudah dipanen. Karena Damar pulang terlebih dahulu sebelum panennya selesai ada urusan di kantor Desa.

Ternyata masih ada pekerja yang belum pulang dari sawah barat, Damar mengira mereka sudah pada pulang siang tadi dan istirahat ternyata masih ada pekerja yang baru pulang.

"Juragan mau kemana sore-sore berkuda?" Tanya Samsuri pekerja yang datang dari sawah menyapa Damar.

"Mau ke Sawah barat" Jelas Damar menghentikan laju kudanya "disana masih ada orang kah?" tanya Damar pada Samsuri.

"Masih ada pak Zuli belum pulang Juragan" jawabnya yang dianggukin kepala oleh Damar.

"Kalau begitu saya ke sana dulu, mari Pak" pamit Damar memacu kudanya Kembali meninggalkan pak Samsuri.

*****

"Enak ora?" Tanya Ranti disertai wajah harapan membuat Rahayu dan Nadia menganggukkan kepala.

"Enak kok bak" jawab Rahayu

"Syukurlah aku kira kalo wes dingin gorengannya tidak enak" ujar Ranti.

Rahayu dan nadia menikmati gorengan buatan ibunya ranti, sedangkan ranti fokus mengambil foto sawah dan ber-selfie ria dengan hapenya yang canggih ada kameranya.

"Hpnya bak Ranti baru ya bak?" Nadia menghentikan makannya menoleh pada Rahayu yang bertanya.

"Iya, Ranti beli yang ada cameranya" ucap Nadia.

"Makanya Rahayu kowe tuh kudu punya hp kayak ngene biar mengabadikan kecantikan paripurna mu, eman-eman kalo punya rupa cantik tapi ndak di abadikan bener toh nad?"

Goda Ranti pada Rahayu yang disetujui Nadia dengan menganggukkan kepalanya.

"Aku kalo jadi kamu, pasti ku pacari semua laki-laki desa sini" ujar Nadia.

"Asal jangan tebar pesona karo juragan kowe Nad, ora sudi temanan maneh kita yo kan Rahayu?"
Rahayu mengangguk, mendengar ucapan Ranti yang bernada permusuhan.

"Rahayu,nadia karo ranti ngapain disawah?" Pakle Yanto menyapa mereka yang duduk di dangau dan ranti yang berdiri mengambil gambar sunset.

GARWA JURAGAN [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang