3. STU P I D Boy

56 14 6
                                    

"Maafin gue lah, Nin"

"Kanin cayank"

"Yaelah, Kanindita Aurelia yang cantik dan bohay... Maafin gue dong"

Rhea terus saja merayu Kanin yang sedang merajuk. Karena kemarin, setelah mereka berdua mencari surat, Rhea meninggalkan Kanin sendirian.

"Lagian lo kemarin ketiduran sih, gue kan gatau" Ucapan Rhea berhasil mendapat lirikan maut dari Kanin, Rhea menjadi ciut sekarang.

Kemarin, Rhea dan Kanin mencari surat bersama. Dan Kanin memilih untuk memejamkan matanya sebentar dan Rhea melanjutkan mencari surat.

Namun, surat itu ditemukan oleh penerima surat itu sendiri dan dibacakan langsung dihadapan Rhea dari masa depan yang tidak tau apa apa mengenai awal mula surat itu.

Setelah kejadian itu, Rhea memilih untuk segera pulang dan melupakan sahabatnya yang sedari pagi membantu ia mencari biang kerok semua masalah kemarin, apa lagi jika bukan surat itu.

Ah, Rhea sangat malu jika mengingat kejadian ini.

"Kita berhenti temenan kalo 10 menit lagi lo masih marah sama gue, cius dah" Ancaman Rhea tidak berguna bagi Kanin yang masih saja cemberut dan bersedekap dada.

"Kemarin gue khilaf sumpah, Nin. Hari ini gue traktir bakso dah"

"Ayo"

Bahkan orang seperti Kanin yang--- jika Rhea ingat ingat--- saat sedang cemberut semua hal tidak akan ia hiraukan pun luluh terhadap rayuan bakso.

"Yeu bocah"




ᵇᵃᶜᵏ ₜₒ ₂₀₁₇




"Demi langit dan bumi gue masih dendam sama lo. Please minggat dari hadapan gue sekarang."

"Gamau dan gapeduli."

Rhea frustasi akan datangnya makhluk tidak diundang ini yang bahkan langsung berceloteh mengenai surat kemarin.

Siswa itu, Rhea merasa siswa aneh itu merupakan penggemar Rhea.

"Stop, gue gumoh denger suara lo. Diem ya? gue mohon"

"Ah, apa? Gue apa tadi? Gue mohon?" Ucap siswa aneh itu yang berlagak seperti meledek Rhea yang tidak sengaja memohon padanya.

"Iya, gue MEMOHON ke lo. Gue MEMOHON ke lo untuk lo diem, bisa?" Final Rhea. Ia segera kabur dari siswa aneh itu kemanapun arahnya yang penting tidak lagi berada di gudang sekolah bersama siswa itu.

Aneh memang. Siswa itu dengan tetiba mengajak Rhea--- bukan mengajak sepertinya, ia menculik Rhea yang padahal sedang berjalan bersama Kanin menuju kantin. Dan Rhea dibawa begitu saja oleh siswa itu menuju gudang sekolah.

Pada awalnya memang Rhea takut akan terjadi sesuatu, namun tidak. Siswa aneh itu memang sangat aneh dan mungkin berada di tingkat ANEH yang tertinggi dari semua keanehan makhluk lainnya, tidak mungkin ia melakukan sesuatu senonoh pada Rhea.

"Ish, denger gue dulu. Gue mau tanya tentang isi surat ini tuh---"

"Apalagi?!" Rhea membentak siswa itu, dan entah mengapa siswa itu menjadi ciut seketika.

"---beneran lo yang nulis--- ah udahlah." Ucapan terakhir siswa itu sebelum ia pergi lebih dulu dari gudang.

Rhea merenung dan merasa kebingungan akan tingkah siswa itu. Ah, ia merasa hidupnya seperti di novel.

Back To 2017 | Jangkku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang