7. Who Is Him

45 7 1
                                    

Kanin hanya dapat melongo karena melihat tingkah laku aneh Rhea yang sedari tadi terlihat seperti orang frustasi.

Rhea mengacak rambutnya sendiri dan memasang ekspresi putus asa. Kanin yang ingin bertanya ada apa dengan Rhea pun tidak jadi karena Rhea dengan tetiba berteriak frustasi.

"Nin, tolong gua nin" Ucap Rhea yang Kanin kira sudah sadar dari kerasukannya.

"Udah ga kesurupan, lo? Tolong apaan?" Tanya Kanin. Rhea mengambil kedua tangan Kanin dan mengenggam telapaknya, menatap Kanin dengan dalam dan hal ini membuat Kanin keheranan.

"Dengerin cerita gue"



"Sanu numpang ganti di kamar Rhea, baju Sanu basah kuyup kena hujan tadi"

Sanu yang sudah menjelaskan 10x kepada orang tuanya serta orang tua Rhea menjadi kewalahan sendiri, karena para orang tua itu tidak kunjung percaya padanya.

"Kamu naik mobil, kan? Kenapa basah kuyup?" Tanya Papa Sanu yang kali ini menyudutkan Rhea dan Sanu.

Sanu dan Rhea melirik satu sama lain, Sanu memberi isyarat agar Rhea saja yang menjawab pertanyaan Papa Sanu.

"A-ah, gini om... Tadi kita sempet nyasar dan lupa posisi mobilnya Sanu. Karena hujannya tiba tiba dan langsung deras gitu, jadi kita ga sempet nyari tempat neduh" Ucap Rhea berusaha menjelaskan.

"Bener dugaan saya, kalian berdua saling kenal"

"Engga om."

"Engga, Ayah."

Lagi-lagi Sanu dan Rhea mengelak ucapan Ayah Rhea dengan kompak dan serentak.

"Tadi Rhea pergi duluan karna pengen nyari angin malem, sedangkan Sanu pengen pulang duluan karena ada urusan mendadak. Kita sempet ketemu di parkiran, dan tiba tiba ujan deres. Sanu yang merasa ngga enak sama Rhea, akhirnya ngajak dia pulang." Jelas Sanu panjang lebar.

Penjelasan Sanu dianggap Rhea sebagai pembelaan dirinya sendiri.

"Lebih mentingin anak orang daripada Papa sendiri?" Papa Sanu angkat bicara, ia berhasil membuat anaknya terdiam seribu bahasa.

"Mendesak, Pa."

"Papa bisa pulang bareng Ayah dan Bunda nya Rhea. Tapi kamu? Kalian bilang kalian engga saling kenal, tapi... Tadi sewaktu Papa dan kedua orangtua Rhea sampai dirumah ini, kita mendengar Rhea yang teriak teriak dari arah kamarnya. Dan setelah kita cek, kita mendapati kamu yang bahkan---- Ah sudahlah."

Penjelasan Papa Sanu terhenti ketika mengingat anaknya yang tadi hanya memakai celana pendek dan berduaan dikamar Rhea.

"Papa takut kalo kamu melecehkan Rhea, San." Lanjut dialog Papa Sanu. Rhea yang merasa jika dirinya diperhatikan oleh Papa dari Sanu merasa terharu, tidak seperti anaknya yang malah dikira berbuat aneh dengan Rhea.

"Sanu tadi belum dikasih baju sama Rhea, Pa. Jadi Sanu mendekat ke Rhea buat minta baju" Jelas Sanu.

Topik macam apa ini? Rhea merasa geli dengan topik pembicaraan kali ini.

"Berarti itu salah Rhea, bukan? Rhea tadinya sudah numpang pulang sama Sanu, dan bukannya segera ngasih pakaian ke Sanu sebagai tamu malah Rhea mengurus dirinya sendiri." Ucap Bunda Rhea. Bunda Rhea memang begini, hobi menyudutkan anaknya sendiri.

"Yang penting, kalian tidak berbuat aneh aneh." Ucap Ayah Rhea yang segera mengganti topik yang dibicarakan Bunda Rhea.

"Kalau sampe Papa, Ayah dan Bunda Rhea melihat kalau kalian melakukan hal seperti tadi lagi, atau mungkin lebih parah, kami akan segera menikahkan kalian."


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back To 2017 | Jangkku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang