4. Said Sorry

53 12 0
                                    

"Ceritain."

"Gabisa"

"Rhe, tatap mata gue. I am your bestfriend, right? Ceritain lahh" Ucap Kanin seraya melototkan matanya kearah Rhea dengan tujuan agar Rhea mau menatap matanya.

Namun Rhea tak memperdulikan Kanin, ia fokus menggeser tubuh Kanin dari ranjang UKS nya dengan tujuan untuk mengusir Kanin.

Rhea memilih berdiam di UKS daripada di kelasnya. Jika ia berada di kelasnya saat ini, pasti banyak sekali temannya yang meminta kejelasan tentang kejadian tadi. Ia masih letoy, belum siap untuk menjawab.

"Harga diri gue, Nin" Akhirnya Rhea menatap Kanin dengan tatapan kosong, Kanin yang iba segera memeluk sahabatnya dengan erat.

"Ututu, sabar yaa?? Nanti gue bantu selesaiin masalah lo deh" Ucap Kanin sebagai penenang Rhea.

"Oh iya. Cowo tadi, cowo yang lo bilang sebagai idaman lo, kan? Wah mantep lo, Rhe! Ketindihan calon ayang beb lo----"

"Diem atau kita berhenti temenan?" Ucap Rhea sebagai penghenti perkataan ngawur dari Kanin. Kanin berhasil kicep karena ancaman dari Rhea.

Sebenarnya Kanin tidak masalah jika berhenti berteman dengan Rhea, masih banyak orang yang mengantri menjadi kawan Kanin. Namun, meskipun Kanin dan Rhea cukup populer di sekolah, mereka tidak bisa bergaul seperti murid lainnya.

Murid lain mengenal Kanin dan Rhea sebagai pribadi yang kalem, anggun, dan tambahan cerewet untuk Kanin. Namun berbeda dengan mereka berdua yang telah mengenal lebih dalam satu sama lain. Rhea yang tetiba punya kepribadian ganda dan Kanin yang memang lebih gila jika bersama Rhea.

"Eum, Rhe. Tadi, ada sangkut pautnya sama surat kemarin?" Tanya Kanin dengan nada imut, dengan tujuan Rhea akan luluh dan menjawab pertanyaannya.

"Engga" Jawab Rhea dengan ketus. Ia beralih memijit lengannya sebagai kode untuk Kanin, dan benar saja Kanin segera memijit lengan Rhea.

"Kalo gituu, ceritain, dong??" Kanin memohon dengan kata 'dong' yang dipisah agar lagi lagi terkesan imut.

"Kita ga sengaja ketemu, terus ada rombongan cabe cabean pada lewat, dan gue sama dia sembunyi dibalik kardus sebelah kelas kita. Terus kita mau keluar tapi gue kesandung, dan mungkin dia ada niatan mau nolong gue tapi malah ikut jatoh. Mungkin gitu." Jelas Rhea dengan cepat dengan tujuan agar Kanin tidak dengar dengan jelas. Itu juga karena Rhea tidak sengaja menjelaskan ceritanya secara detail.

"Tunggu, rombongan cabe-cabean? Oohh, rombongan fans nya cowo idaman lo, kan?" Setelah Kanin mengucapkan ini, mulutnya segera dipukul oleh Rhea dengan kekuatan dan kecepatan maksimal.

"Dia bukan cowo idaman gue--- lagi, panggil dia cowo aneh." Jelas Rhea dengan menambahkan kata 'lagi' agar tidak mencurigakan.

"Tapi, kenapa kalian harus sembunyi? Kan bisa lo ninggalin dia dan belok ke kelas. Ah iya bener gitu! Lo sih ngajak dia sembunyi, ceroboh banget lo ah! Makanya mikir sebelum bertindak----"

"Lo nyalahin gue? Oke fine, you're not my friend anymore." Ucap Rhea sebagai penjeda kalimat Kanin dan segera pergi ke kelas dengan memaksa tubuhnya yang letoy untuk berjalan.

Rhea menutup pintu UKS dan membiarkan Kanin berada di dalamnya. Tentu Kanin tidak menyia-nyiakan kesempatan, Kanin lebih memilih rebahan saja saat ini.

Sedangkan Rhea yang berada di depan pintu merasa perkataan Kanin benar bahwa ia yang ceroboh.

"Bener juga, kenapa gue ngajak dia sembunyi sih?! Kan bisa gue dorong dia biar jadi mangsanya cabe cabean?! Ishh Rhea bodohhhh!!!" Maki Rhea pada dirinya sendiri dengan mengacak-acak rambutnya agar semakin dramatis.





Back To 2017 | Jangkku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang