Back To 2017 | Jangkku

5. When It Rains

"Bocah aneh itu bisa gelud juga ternyata?" Rhea bergumam di sela-sela lamunannya.

Namun Rhea dengan cepat menyadari mengapa ia memikirkan siswa aneh itu dan ia segera bergidik ngeri dan segera memikirkan hal lain.

"Siswa tadi... Hesa?" Rhea sudah mengingat nama siswa yang tadi berkelahi dengan siswa aneh.

Ia juga ingat jika rupanya pada masa lalunya sebelum ia menjadi time traveler, ia dan Hesa memang dekat.

"Pilihan gue dimasa lalu mantep juga ya?" Rhea bergumam dan lalu tersenyum miring. 'Pilihan' yang dimaksud adalah Hesa, karena bisa dibilang Hesa memang paket lengkap.

Rhea merasa, bahwa ini kesempatan emas untuk ia mendapat pacar yang tampan.

Tunggu. Rhea bisa dengan cepat mengingat Kanin, dan bisa mengenal Hesa meskipun butuh beberapa jam kemudian. Namun hingga saat ini mengapa Rhea tidak dapat mengingat siswa yang menduduki tingkat aneh tertinggi itu?

"Cepetan siap siap, nanti ditinggal kamu!" Ah, Rhea dikejutkan oleh Bundanya yang berteriak dengan tetiba dan mengetuk pintunya dengan kencang.

Tapi tunggu, mengapa Rhea disuruh untuk siap-siap? "Siap siap buat apa, Bun?" Teriak Rhea yang bertanya dari dalam kamarnya.

"Makan malem sama keluarga temennya Ayah kamu, jangan pikun."

"Sialan"

ᵇᵃᶜᵏ ₜₒ ₂₀₁₇

"Rhea?!"

"Lo lagi?!"

Betapa sialnya hidup Rhea hari ini. Sudahlah tadi siang dia mendapat masalah, malam ini pun bertemu lagi dengan pembuat masalah tadi siang.

"Kalian saling kenal?" Tanya teman Ayah Rhea, alias Papa dari siswa aneh yang menduduki tingkat aneh tertinggi itu.

"Engga, Pa"

"Engga, Om"

Rhea dan siswa aneh itu lagi lagi menjawab dengan bersamaan.

"A-ah, yaudah... Sanu, duduk dulu nak" Ucap Bunda Rhea pada siswa aneh itu yang rupanya---- Ah, siswa aneh itu bernama Sanu?

Siswa aneh--- Sanu duduk, dan sangat tidak tau diri sekali ia memilih duduk tepat dihadapan Rhea.

Rhea menatap Sanu dengan tajam, ia masih tidak percaya bahwa ialah anak dari teman Ayahnya.

"Kayaknya bener kalian saling kenal, ya?" Tanya Ayah Rhea memastikan.

"Engga, om"

"Engga, Ayah. Ga akan kenal."

Mereka menjawab dengan bersamaan lagi. Namun Rhea menambahkan kalimat lainnya di belakang bertujuan untuk meyakinkan para orang tua mereka.

"Yaudah, makan" Ucap Bunda Rhea yang keheranan dengan sikap kedua remaja ini.

Sedangkan Rhea dan Sanu masih saja saling bertukar tatapan tajam.

"Oh iya, kalian satu sekolah kan ya? Satu tahun lagi kan kalian lulus, Sanu niatan kuliah dimana?" Tanya Bunda Rhea yang seketika menjadi sok kenal dengan sang siswa aneh--- Sanu.